Bolatimes.com - Pelatih asal Jepang, Hiroshi Jofuku, tercatat membuat kiprah para pesepak bola Timnas Indonesia macet di Negeri Samurai. Dua pemain yang menjadi korbannya ialah Pratama Arhan dan Irfan Bachdim.
Saat menjadi pelatih Tokyo Verdy, Hiroshi Jofuku membuat nasib pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan, sangat merana.
Sebab, Hiroshi Jofuku sangat jarang memberikan kesempatan bermain untuk eks pemain PSIS Semarang itu.
Satu-satunya kesempatan bermain yang diberikan oleh Hiroshi Jofuku untuk Pratama Arhan ialah saat Tokyo Verdy menghadapi Tochigi FC pada pertandingan pekan kelima kasta kedua Liga Jepang 2022.
Kemudian, kesempatan kedua yang diperoleh Arhan ialah ketika Tokyo Verdy menghadapi Thespakusatsu Gunma pada laga kedua Piala Kaisar 2023 pada 7 Juni 2023. Ketika itu, pemain asal Blora ini memperlihatkan kiprah cemerlang.
Saat itu, dia sama sekali tidak diturunkan dalam satu musim penuh di kasta tertinggi Liga Jepang. Suami dari Jennifer Bachdim itu hanya bermain dua kali sepanjang musim 2014.
Kesempatan itu pun hanya didapat di ajang Piala Jepang dan Piala Kaisar 2014. Akhirnya, pada Januari 2015, Irfan Bachdim dilepas oleh Ventforet Kofu. Dia bergabung bersama klub Jepang lainnya, Consadole Sapporo.
Hiroshi Jofuku merupakan salah satu pelatih yang punya rekam jejak panjang di dunia sepak bola Jepang. Pasalnya, pelatih kelahiran Tokushima, pada 21 Maret 1961, ini sudah memulai kariernya sejak 1996.
Karier sepak bolanya bermula di level usia muda bersama sejumlah klub. Awalnya, pemain yang berposisi sebagai gelandang ini bermain bersama Tokushima Johoku High School (1976-1978) dan Waseda University (1979-1982).
Sementara itu, kariernya di dunia sepak bola profesional dihabiskan bersama Fujitsu. Bisa dibilang, Hiroshi Jofuku merupakan sosok pemain dengan label one man club. Sebab, kariernya dihabiskan bersama klub ini.
Kiprah itu bermula sejak tahun 1983 hingga 1989. Setelah itu, dia melanjutkan kariernya di dunia kepelatihan juga dimulai bersama klub ini. Momennya itu tepatnya terjadi sejak tahun 1996.
Setelah itu, dia mendapat pekerjaan dari Federasi Sepak Bola Jepang (JFA). Ketika itu, pada tahun 2005, Hiroshi Jofuku mengasuh Timnas Jepang U-17. Pekerjaan ini berlangsung selama dua tahun hingga 2007.
Setelah itu, dia mulai menerima tugas baru bersama FC Tokyo. Masa tugasnya berlangsung selama dua tahun 2008-2010, lalu sempat singgah ke Ventforet Kofu selama dua musim, tepatnya pada 2012-2014.
Hiroshi Jofuku setelah itu sempat kembali menangani FC Tokyo pada 2016, baru setelah itu menangani Sanfrecce Hiroshima selama kurang lebih tiga tahun, yakni pada musim 2018 hingga 2021.
Yang terakhir, pelatih berusia 62 tahun ini memulai kariernya bersama Tokyo Verdy pada 15 Juni 2022. Di klub ini pula, dia membuat karier pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan, macet karena tak mendapat kesempatan bermain.
Berita Terkait
-
Wow, Pratama Arhan Resmi Digaet Klub Korea Selatan Padahal Masih Bela Timnas Indonesia di Piala Asia 2023
-
Ini Alasan Shin Tae-yong Masih Panggil Pratama Arhan Bela Timnas Meski Jarang Dimainkan Tokyo Verdy
-
Followers Naik Tajam, Istri Pratama Arhan Patok Harga Segini untuk Endorsement: Bisa Untuk Beli . . .
-
Thom Haye Ingin Bela Timnas Indonesia, Bagaimana Respon PSSI?
-
Pratama Arhan Dipastikan Tanda Tangan Pra kontrak Dengan Klub Baru Plus Dapat Garansi Menit Bermain
-
Boyong 22 Amunisi ke Markas Persib, Pelatih Persik Senang, Ini Penyebabnya
-
Kata Bojan Hodak Soal Kekuatan Persik, Soroti 6 Pemain Termasuk Irfan Bachdim
-
Persib Harus Waspada Nih! Irfan Bachdim Ungkap Tekadnya Bersama Persik
-
Coach Justin Sinis Menit Bermain Pemain Indonesia Minim di Klub Asal Jepang, Sarankan ke Korea
-
Resmi! Pratama Arhan Resmi Hengkang dari Tokyo Verdy, Imbas Jadi Penghangat Bangku Cadangan?
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk