Bolatimes.com - Ilija Spasojevic di akun sosial media miliknya curhat soal perlindungan pemain di BRI Liga 1 2022-23 demi meningkatkan level kompetisi di Indonesia.
Spaso memulai curhatnya dengan dua insiden yang ia alami saat membela Bali United saat melawan Barito Putera pada 5 Februari 2023 yang berakhir dengan kekalahan 2-1 Serdadu Tridatu.
Pada laga melawan Barito Putera, Spaso mengalami dua kali benturan di kepala. Pertama pada menit ke-46 saat memperebutkan bola di udara dengan Yuswanto Aditya.
Insiden kedua kembali terjadi antara Spaso dengan Yuswanto. Kali ini insiden terjadi di depan gawang Barito Putera. Kaki Yuswanto mendarata telak ke kepala Spaso saat akan menyapu bersih umpan crossing pemain Bali United.
Dalam curhatnya, Spaso menegaskan bahwa opininya itu ditujukan untuk semua pihak, mulai dari pemain, perangkat pertandingan dan organisasi yang berwenang.
Spaso mengatakan bahwa usai mengalami dua kali bentoran di laga melawan Barito, ia langsung berkonsultasi dengan dokter tim Bali United.
"Beruntung, tidak ada retak atupun cedera parah pada kepala saya,"
"Di luar sana, proteksi terhadap organ kepala jadi hal penting. Pemain dilindungi dengan protokol ketat, baik oleh perangkat pertandingan maupun pihak medis,"
"Saya tentunya tidak ingin hal buruk terjadi lagi. Nyawa jauh lebih penting dari hal-hal lain mengenai sepak bola," tambah Spaso.
Baca Juga
Namun curhatan dari pemain naturalisasi Indonesia tersebut malah mendapat banyak cibiran dari sejumlah netizen di sosial media.
Sejumlah netizen sindir soal gaya main Bali United yang mereka anggap mengulur-ulur waktu.
"Saya pribadi juga berpesan kepada tim Bali united kalo sudah unggul jangan kebanyakan guling-guling," tulis salah satu netizen di akun Instagram Spaso.
"Ketika kita sdh terbiasa pura2 tersakiti,maka ketika kita tersakiti beneran bahkan kepala cedera serius pun org lain Takan ada yg percaya krn nyangkanya itu hanya strategi ngulur waktu biar tim tdk kelelahan," sindir akun lainnya.
Meski begitu ada juga netizen yang sependapat dengan curhatan dari Spaso. Menurut mereka, proteksi untuk pemain di Liga Indonesia sangat penting.
"Bahkan Medis internasional pun sudah punya protokol khusus untuk cidera kepala, yaitu SCAT5 (Sport Concussion Assessment Tool 5), sangat di sayangkan kalau perangkat pertandingan tidak paham dan tidak bisa melindungi keselamatan para pemain yang ada di lapangan. Semangat brate," tuli salah satu akun.
Berita Terkait
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Debut Panas Johnny Jansen, Bali United Siap Hajar Persik di Gianyar
-
Duo Legiun Asing Bikin Semangat Bali United Membuncah Jelang Super League 2025/2026
-
Senior Kevin Diks Hijrah ke Bali United, Usung Target Tinggi
-
Gabung Bali United, Jens Raven Dikeramasin Gerald Vanenburg
-
Breaking News! Eks Rekan Thom Haye Resmi ke Bali United
-
Pelatih Belanda Ramai di Super League Indonesia, Ancaman Buat Pelatih Lokal?
-
Baru Tandatangan Kontrak, Bos Bali United Peringatkan Jens Raven
-
Siapa Mike Hauptmeijer? Rekan Eliano Reijnders di PEC yang Baru Direkrut Bali United
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk