Bolatimes.com - Sejumlah negara sempat mendapat sanksi dari FIFA berupa larangan untuk bermain di Piala Dunia, baik dari babak kualifikasi atau putaran final.
Berbagai alasan mendasari sanksi yang diberikan oleh FIFA ini. Kebanyakan larangan ini hadir sebagai tindakan tegas atas isu politik yang terjadi di negara tersebut.
Isu yang sama juga sedang terjadi menjelang Piala Dunia 2022. Sejumlah negara mendapat sanksi dan terancam sanksi tidak bisa tampil di Piala Dunia 2022.
Di antaranya ada Rusia yang dicoret dari kualifikasi Piala Dunia 2022 karena invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Sementara Iran, didesak oleh banyak pihak agar dicoret dari Piala Dunia 2022 karena memasok persenjataan ke Rusia.
Nyatanya, kasus yang dialami Rusia bukan kali pertama terjadi di Piala Dunia. Bahkan, salah satu negara yang pernah dilarang tampil di Piala Dunia adalah tetangga Indonesia di Asia Tenggara, Myanmar.
Sanksi larangan tampil di Piala Dunia ini muncul karena masalah isu politik. Saat itu, Myanmar menolak tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia yang bertempat di Iran.
Penolakan Myanmar untuk tampil di sana karena kedua negara memiliki paham politik yang berseberangan. Alhasil, Myanmar menarik mundur dari laga-laga Grup 2 Kualifikasi Piala Dunia 2002 zona Asia.
Saat itu Grup 2 berisikan Myanmar, Iran, Tajikistan, dan Guam. Karena keputusan Myanmar ini, FIFA akhirnya bersikap tegas dengan memberikan sanksi.
FIFA melarang Myanmar untuk tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2006 zona Asia. Saat itu, beberapa negara Asia lain juga tak tampil di babak kualifikasi.
Namun, negara-negara seperti Kamboja, Filipina, Bhutan, dan Brunei memang menarik diri dari babak kualifikasi Piala Dunia 2006 zona Asia.
Baca Juga
Myanmar sebetulnya hampir tidak bisa tampil juga di Kualifikasi Piala Dunia 2018 setelah masalah penggemar menghentikan pertandingan kualifikasi Piala Asia 2014 melawan Oman pada Juli 2011.
Akan tetapi, FIFA akhirnya mencabut penangguhan tersebut melalui banding yang dilakukan oleh Myanmar. Namun saat itu, Myanmar cuma finis di peringkat keempat Grup G kualifikasi Piala Dunia 2018.
Berita Terkait
-
Chelsea Juara Dunia, Bonus Rp249 Miliar Mengalir ke Keluarga Jota
-
Jelang Piala Dunia U-17 2025: Timnas U-17 Hadapi Raksasa Afrika dan Asia di Medan
-
Timnas Indonesia U-17 Siap Uji Nyali di Medan! Nova Arianto: Kami Sangat Butuh
-
Bocor! Pemain Keturunan Indonesia Rp31 M Bakal Dinaturalisasi Bareng Mauro Zijlstra
-
Otoritas Pajak AS Getok Chelsea Rp210 M Usai Juara Piala Dunia Antarklub
-
Pilih Jualan Parfum Dibanding Cari Klub Baru, Ini Duit yang Diraup Justin Hubner
-
Media Timur Tengah Remehkan Timnas Indonesia Segrup dengan Arab dan Irak
-
Kapan Tiket Piala Dunia 2026 Resmi Dijual? Begini Kata FIFA
-
Harga Gila Tiket Paket VIP Piala Dunia 2026, Setara Mobil Matic!
-
Timnas Indonesia di Grup Neraka, Pembantu Presiden Prabowo Bilang Begini
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk