Bolatimes.com - Enzo Maresca dikenal sebagai penggila catur.
Dalam tesis kepelatihannya di Coverciano, ia menulis tentang bagaimana prinsip-prinsip catur bisa diterapkan di lapangan hijau.
"Seorang pelatih bisa mendapatkan banyak keuntungan dari kemampuan berpikir seorang pecatur," tulisnya dalam karya berjudul Fútbol y Ajedrez.
Filosofi itu terlihat jelas di final kontra PSG.
Seperti di papan catur, Maresca menyusun skema permainan bagaikan strategi bertahan kuat, lalu menyerang dengan tajam dan cerdas.
Di atas lapangan, Cole Palmer tampil sebagai “raja”, Cucurella sebagai “benteng”, dan Maresca sebagai “grandmaster” yang mengeksekusi skakmat di atas lapangan.
Karier Maresca tak dibangun dalam semalam.
Ia sempat menjadi asisten Manuel Pellegrini di West Ham dan bekerja bersama Pep Guardiola di Manchester City.
Ia juga belajar dari Fulvio Fiorin, pelatih yang kini mengenang Maresca sebagai sosok dengan ambisi besar dan otak brilian.
“Setelah latihan, dia selalu menyempatkan diri membaca buku. Ia mengagumi filosofi, neuroilmu, dan membangun pendekatan sistemik terhadap sepak bola,” ujar Fiorin kepada La Gazzetta dello Sport.
Ketika melatih bersama Fiorin di Ascoli, Maresca sudah menunjukkan visinya, futbol proaktif.
Membangun serangan dari belakang, menjadikan bek tengah sebagai pengatur permainan, dan memanfaatkan data serta analisis video secara maksimal—bahkan sempat mencoba membeli drone untuk evaluasi latihan.
Di partai final, Maresca menyingkirkan semua kekuatan PSG. Luis Enrique, pelatih PSG yang sarat pengalaman, tampak tak berdaya menghadapi pendekatan taktis Chelsea.
Semua keunggulan PSG berhasil dinetralisir. Mereka dibuat tampak biasa-biasa saja—sesuatu yang sudah lama tidak terjadi.
"Sebuah final yang sempurna," puji banyak pengamat.
Chelsea bermain tenang, disiplin, dan penuh strategi. Maresca tidak hanya memenangkan trofi, ia menaklukkan PSG secara intelektual.
Kontributor: Adam Ali
Berita Terkait
-
Chelsea Juara Dunia, Bonus Rp249 Miliar Mengalir ke Keluarga Jota
-
Alejandro Garnacho Ancam Manchester United: Lepas ke Chelsea atau Saya Magabut
-
AC Milan Dihajar Chelsea 4-1, Allegri Tetap Tenang: Bukan Bencana!
-
Chelsea Siap Lepas 8 Pemain: Bintang Muda hingga Veteran di Ambang Pintu Keluar
-
Siapa Kendry Paez? Wonderkid Chelsea yang Disebut Bisa Lampaui Lionel Messi
-
Nasib Miris Eks Klub Kevin Diks, Vitesse Arnhem yang Terancam Punah
-
Otoritas Pajak AS Getok Chelsea Rp210 M Usai Juara Piala Dunia Antarklub
-
Habiskan Rp1 Triliun Buat Noni Madueke, Arteta Masih Mau Belanja Lagi?
-
Viral Donald Trump Kegep Ambil Medali Juara Piala Dunia Antarklub 2025
-
Juara Piala Dunia Antarklub 2025, Chelsea Diguyur Rp2 Triliun dari Sponsor
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa