Bolatimes.com - Sikap fair play yang diperlihatkan oleh pemain timnas futsal Indonesia, Syauqi Saud, ketika menghadapi Jepang pada laga perempat final Piala Asia Futsal 2022 sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi luas dari publik.
Sebab, keputusan Syauqi Saud untuk menerapkan prinsip fair-play pada pertandingan itu perlu dianggap sebagai sebuah sikap yang menunjukkan martabat ksatria dalam sebuah pertandingan olahraga.
Sayangnya, Syauqi Saud justru menerima hujan dari netizen karena bersikap fair-play. Sebab, timnas futsal Indonesia akhirnya tumbang dengan skor 2-3 dari Jepang dan gagal lolos ke semifinal Piala Asia Futsal 2022.
Untuk memahami keputusan yang diambil oleh Syauqi Saud, netizen kiranya perlu mencermati dasar-dasar sikap fair-play sebagai sebuah bentuk sportivitas dalam dunia sepak bola.
Berikut Bolatimes.com menyajikan penjelasan mengenai makna fair-play yang menjadi salah satu etika yang penting dalam dunia olahraga.
Konsep fair play dalam dunia sepak bola sebetulnya berangkat dari sebuah konsep moralitas yang berisi penghargaan terhadap lawan dan harga diri.
Sebagai dua kubu yang sedang bersaing untuk meraih kemenangan, kedua pihak juga harus memahami bahwa lawan juga hadir sebagai mitra. Prinsipnya: lawan adalah kawan bermain.
Gagasan ini sebetulnya juga tertuang dalam European Sport Charter and Code of Ethic yang diterbitkan oleh Dewan Olahraga Eropa pada 1993.
Dalam dokumen tersebut, ‘fair-play’ disebut sebagai, “Lebih dari sekedar bermain dalam aturan”. Dengan kata lain, ada prinsip-prinsip di luar aturan pemain yang mesti dipahami.
Jika diuraikan dalam bentuk yang lebih konkret, perilaku-perilaku yang bertumpu pada asas fair-play bisa dijabarkan melalui sejumlah contoh.
Pertama, adanya keinginan yang tulus dan ikhlas agar lawan bertanding mendapatkan kesempatan yang benar-benar sama dengan dirinya sendiri.
Aspek inilah yang sebetulnya ingin diperlihatkan Syauqi Saud. Dia menolak berbuat, dalam segala kondisi, untuk mendapatkan keuntungan dari suatu keadaan yang merugikan lawan.
Dalam kondisi inilah, Syauqi Saud yang mendapatkan keuntungan karena pemain lawan tersungkur lantaran cedera, enggan memanfaatkan keuntungan tersebut karena dianggap tidak adil.
Hal ini juga berarti bahwa Syauqi Saud menolak menggunakan cara-cara apa pun yang menguntungkan timnya sendiri, meskipun sebenarnya tidak bertentangan dengan peraturan permainan.
Untuk mengambil keputusan semacam ini, memang dibutuhkan keberanian untuk menanggung risiko. Risiko itu pula yang kiranya dihadapi Syauqi Saud.
Selain itu, sikap fair-play yang diperlihatkan Syauqi juga menjelaskan prinsip penting, yakni sikap ksatria yang menolak untuk meraih kemenangan dengan segala cara.
Syauqi Saud Dihujat Netizen karena Fair Play
Pemain timnas futsal Indonesia, Syauqi Saud, justru mendapat hujatan dari netizen karena melakukan ‘fair play’ pada pertandingan perempat final Piala Asia Futsal 2022 melawan Jepang.
Momen sikap ‘fair play’ yang ditunjukkan Syauqi Saud pada pertandingan ini terjadi tepatnya pada menit ke-35. Saat itu, skuad Garuda posisinya tertinggal 1-2 dari Jepang.
Sebetulnya, timnas futsal Indonesia memiliki peluang untuk menyamakan kedudukan lewat skema serangan balik cepat. Situasinya, ada dua pemain Indonesia yang menyerang melawan satu pemain lawan.
Syauqi Saud yang menginisiasi serangan balik ini justru memilih untuk berhenti berlari dan membuang bola ke luar lapangan. Ini dilakukannya setelah ada pemain Jepang yang tergeletak di lapangan karena cedera.
Padahal, sebetulnya Syauqi bisa saja melanjutkan serangan tersebut untuk mencetak gol. Namun, karena menghargai prinsip fair-play dalam olahraga, dia pun memilih untuk menghentikan aksinya tersebut.
Dua pemain timnas futsal Jepang, Shimizu Kazuya dan Kanazawa Sora, pun langsung menunjukkan gesture terima kasih kepada Syauqi karena telah bersikap fair play.
Aksi fair play yang dilakukan oleh Syauqi ini justru diganjar hujatan dari netizen. Menurut mereka, Syauqi tak seharusnya bersikap ‘fair-play’ lantaran timnas futsal Indonesia dalam kondisi tertinggal.
Berita Terkait
-
Kontroversi Gol Kedua Ramadhan Sananta ke Gawang Thailand Disahkan Wasit, Begini Penjelasannya
-
Jika Gelar Manchester City Dicabut, Ini Daftar Juara Kompetisi yang Diberikan kepada Klub Lain
-
3 Klub yang Bisa Jadi Tujuan Pep Guardiola andai Hengkang dari Manchester City akibat Kasus FFP
-
5 Hukuman Berat yang Bisa Diterima Manchester City andai Terbukti Langgar Aturan Keuangan
-
Manchester City Didakwa Langgar Financial Fair Play, Netizen: Kembali ke Setelan Pabrik
-
Premier League Resmi Dakwa Manchester City Langgar Aturan FFP, Terancam Hukuman Berat
-
Reaksi Berkelas Syauqi Saud soal Aksi Fair Play yang Tuai Pro Kontra
-
Media Vietnam Soroti Fans Indonesia Usai Syauqi Saud Lakukan Aksi Fair Play di Piala Asia Futsal 2022
-
AFC Turun Tangan untuk Apresiasi Aksi Fair Play Pemain Timnas Futsal Indonesia Syauqi Saud
-
Mengenal Flank, Posisi Syauqi Saud di Timnas Futsal Indonesia
Terpopuler
-
Gagal Finis di Portugal, Bagnaia Langsung Alihkan Fokus ke MotoGP Amerika Serikat
-
Marco Bezzecchi Menumbuhkan Kepercayaan Diri Jelang Balapan MotoGP Portugal 2024
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Soal Kompetisi Liga 1 Ditunda, CEO Bali United dan Pelatih Berbeda Pandangan
-
Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong Sampaikan Terimakasih Kepada Klub dan Pelatih Liga 1
Terkini
-
Pemain Persib Kakang Rudianto Terbang ke Dubai untuk Bela Timnas
-
Pekerjaan Rumah Shin Tae-yong Bersama Tim Nasional U-23 Indonesia
-
Dari 28 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala Asia U23, Persija Sumbang Paling Banyak, Persib Nihil
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong Sampaikan Terimakasih Kepada Klub dan Pelatih Liga 1
-
Beckham Kecewa Harus Kembali Batal Bela Timnas
-
Amunisi Baru, Pemain Seharga Rp31,29 M Bakal Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Debut Kontra Irak?
-
Beckham Fokus Hadapi Bhayangkara Sebelum Gabung Timnas
-
Duel Alumni Seri A Italia Akan Tersaji Saat Persib Vs Bhayangkara
-
Pulang dari Timnas Marc Klok Pemulihan di Singapura