Bolatimes.com - Tragedi penembakan gas air mata di pertandingan sepakbola yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur memang bukan menjadi yang pertama.
Jauh sebelum itu, ternyata penembakan gas air mata pernah dilakukan pada tahun 1997 silam. Hal ini terungkap dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @Mah5Utari.
Pengunggah membeberkan gas air mata dilemparkan saat pertandingan Semifinal Liga Kansas 1997 yang mempertemukan Mitra Surabaya vs Bandung Raya di Stadion Gelora Bung Karno.
Insiden penembakan gas air mata tersebut dilakukan saat pertandingan berlangsung. Aparat awalnya ingin menembak gas air mata ke arah tribun penonton, ternyata ia keliru. Asap pedas justru menyebar di tepi lapangan, membuat pemain kelimpungan.
Sebagian pemain bahkan kesulitan bangkit dan terlihat mengalami sesak napas. Tak sedikit dari mereka harus mendapat pertolongan tim medis.
Pertandingan semifinal tersebut akhirnya dihentikan secara darurat, dan baru dilanjutkan esok harinya. Bandung Raya menang atas Mitra Surabaya, skor 1-0.
Penggunaan gas air mata sebenarnya tidak diperbolehkan oleh FIFA. Merujuk aturan yang dimuat dalam FIFA Stadium Safety and Security Pasal 19 b disebutkan tidak diperbolehkan untuk menggunakan senjata api dan gas air mata dalam mengendalikan massa.
“No firearms or crowd control gas shall be carried or used (senjata api atau gas air mata pengendali masa tidak boleh dibawa atau digunakan),” bunyi aturan dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations.
Efek yang ditimbulkan dari tembakan gas air mata memang justru membuat situasi di tribun penonton tak kondusif. Sebab, penonton yang panik justru berdesak-desakan untuk menjauh dari area tersebut.
Hal ini karena seseorang bisa mengalami sesak nafas, mata berair, memerah, dan terasa terbakar. Kesulitan bernafas inilah yang akhirnya membuat kondisi semakin ricuh.
Berita Terkait
-
10 Fakta Pekan Pembuka BRI Super League 2025: Ancaman Sanksi FIFA hingga Klub Ngutang Gaji
-
Kapan Tiket Piala Dunia 2026 Resmi Dijual? Begini Kata FIFA
-
Viral Donald Trump Kegep Ambil Medali Juara Piala Dunia Antarklub 2025
-
Malaysia Klaim Bisa Tembus 100 Besar FIFA, Eh Level ASEAN Keok dari Filipina
-
Ranking FIFA: Malaysia Naik Enam Peringkat, Indonesia Masih Unggul Jauh
-
Piala Dunia Antarklub 2025 Kacau: Bukti FIFA Tak Bisa Berkutik dengan AS
-
FIFA Investigasi Dugaan Serangan Rasial kepada Antonio Rudiger
-
Biadab! Israel Tewaskan 200 Pemain Palestina, Terbaru 2 Orang Jadi Korban
-
Here We Go! Akui Peran Penting Indonesia, FIFA Bangun Kantor di Jakarta
-
Viral! Presiden FIFA Sentil Donald Trump Soal Tiket Piala Dunia Antarklub 2025 Gak Laku
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk