Bolatimes.com - Mengenal Carlos Raul Sciucatti, pemain asal Argentina yang menjadi Mualaf dan mendalami agama Islam di pesantren di Kalimantan.
Dalam perjalanannya, sepak bola Indonesia banyak dihuni para pemain asing. Para pemain asing ini bahkan banyak yang berkarier lama di Tanah Air.
Saking lamanya, beberapa pemain asing memilih menetap atau menjadi warga negara Indonesia. Selain itu, ada beberapa yang mendalami budaya dan kebiasaan para penduduk lokal.
Baca Juga:
3 Tim yang Terdegradasi ke Liga 2 2022, Terbaru Persipura Jayapura
Salah satunya adalah soal agama atau keyakinan. Karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, maka para pemain asing ini pun kemudian berpindah keyakinan.
Sebagai contoh adalah Carlos Raul Sciucatti, pemain asal Argentina yang malang melintang di sepak bola Indonesia.
Pemain yang pernah membela Persijap Jepara di era Divisi Utama ini memutuskan menjadi Mualaf usai menikah dengan wanita lokal, yakni Esti Puji Lestari.
Baca Juga:
Pelatih Korsel U-19 Sanjung Shin Tae-yong Bikin Timnas Indonesia Lebih Baik
Tak tanggung-tanggung, pasca menjadi Mualaf, Carlos mendalami agama Islam dengan menimba ilmu di Kalimantan.
Diketahui, Carlos menimba ilmu di Pondok Pesantren Assalam Arya Kemuning yang bertempat di Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Keputusannya mendalami agama Islam di Kalimantan adalah agar dirinya lebih khusyuk dalam memahami keyakinan barunya itu.
Baca Juga:
Tiru Penalti ala Jorginho tapi Gagal Cetak Gol, David Da Silva Jadi Sorotan
Lantas, siapakah sosok Carlos Raul Sciucatti tersebut? Bagaimana kiprahnya di lapangan hijau?
Rekam Jejak Carlos Raul Sciucatti
Carlos Raul Sciucatti merupakan pesepak bola kelahiran Buenos Aires, Argentina pada 7 Januari 1986 silam.
Baca Juga:
5 Penyerang Timnas Indonesia yang Diprediksi Bakal Gacor di Piala Dunia U-20 2023
Layaknya para pemain muda asal Amerika Latin lainnya, pria yang akrab disapa Charly ini pun menggeluti sepak bola sejak usia dini.
Dirinya diketahui menimba ilmu di klub lokal dan sempat membela Independiente pada 2006 hingga 2007 dengan tampil sebanyak dua kali dan torehan satu gol.
Pasca membela Independiente, Charly dilepas ke Kolombia, di mana ia bergabung dengan klub Academia pada Juli 2007. Namun kebersamaan ini tak berlangsung lama.
Pada Desember 2007, Charly kemudian dilepas oleh Academia yang membuatnya lantas mengambil keputusan menyeberang ke Indonesia dengan bergabung Persijap Jepara di awal tahun 2008.
Kepindahannya ke Persijap pun tergolong berani, mengingat usianya masih terbilang muda. Hanya saja, bersama tim berjuluk Laskar Kalinyamat itu kebersamaannya tak berlangsung lama.
Pada 2009, Charly menyeberang ke Persela Lamongan. Bersama Laskar Joko Tingkir, ia berhasil mencetak lima gol dalam 14 pertandingan.
Torehan itu membuatnya menyeberang ke Persidafon Dafonsoro dengan menorehkan tiga gol dalam 17 laga.
Perjalanan Charly di Indonesia berlanjut kala ia bergabung Pro Duta pada, kemudian PSLS Lhokseumawe dan kembali ke Persijap pada 2014.
Di periode keduanya bersama Persijap, Charly dekat dan menjalin asmara dengan CEO klub itu sendiri yakni Esti Puji Lestari.
Dari jalinan asmara itu, keduanya memutuskan menikah. Namun, sebelum mengikat janji suci, Charly memperdalam agama Islam dan menjadi Mualaf.
Kepindahannya ke Mitra Kukar pada 2015 membuatnya lebih mudah memperdalam agama Islam, di mana ia menimba ilmu di Ponpes Assalam Arya Kemuning.
Usai mendalami agama Islam, Charly pun mengucap dua kalimat Syahadat dan resmi memeluk agama Islam.
Berpindahnya keyakinan yang ia miliki juga membuat Charly mendapat identitas baru. Kini ia dikenal dengan nama Muhammad Carlos Raul.
Mitra Kukar pun menjadi tim terakhir yang Charly bela di kariernya sebagai pemain profesional.
(Kontributor: Vikal Pamungkas)
Berita Terkait
-
MotoGP Argentina 2024 Dibatalkan
-
Real Madrid dan Man City Bersaing Dapatkan Jasa Penguasa Si Jalak Harupat sebagai Rekrutan Anyar
-
Timnas Argentina U-17 Kalah Dari Jerman U-17, Pelatih Diego Placente Tetap Merasa Bangga
-
Dramatis, Jerman Tundukkan Argentina Lewat Adu Penalti Berhak Melaju ke Final
-
Argentina vs Jerman Bentrok di Semifinal Piala Dunia U-17, Solo akan Jadi Sejarah Tim Bernafsu Juara
-
Mengenang Kepergian Mega Bintang Diego Maradona Tiga Tahun Lalu, AFA Tulis Pesan Menyentuh
-
Sebelum Ganti Rumput Jakarta International Stadium (JIS) Tidak Tergenang saat Hujan, Arya Sinulingga Angkat Bicara
-
Argentina U-17 Tembus Semifinal Usai Kalahkan Brazil 3-0, 'Si Setan Kecil' Borong 3 Gol
-
Bentrok Suporter vs Polisi Brasil, Lupakan Lionel Messi, Sokok Ini Jadi Pahlawan Argentina
-
Hasil dan Jadwal Piala Dunia U-17: Maroko Menang Dramatis, Argentina Pesta Gol, Dua Tiket Tersisa
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
PSS Sleman Fokus Tingkatkan Kebugaran dan Performa Penggawa
-
Imran Nahumarury Berharap Adaptasi Pemain Asing Baru Malut United Lancar
-
Shin Tae-yong Legowo Dipecat dari Timnas Indonesia
-
Debut Manis Pratama Arhan bersama Bangkok United, Kalahkan Buriram United 3-2
-
Ultras Garuda Ke Patrick Kluivert: Kami Butuh Pembuktian!
-
Shin Tae-yong ke Nova Arianto: Tolong Jaga Pemain Lokal Kita
-
8 Komentar Menarik Shin Tae-yong Selama Lima Tahun Melatih Timnas Indonesia
-
Pemain LOSC Lille Mitchel Bakker Dilaporkan Keturunan Maluku, PSSI Bergerak
-
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Konsisten Lolos ke Piala Dunia
-
Marselino Ferdinan Minta Maaf Gagal Lolos Fase Grup Piala AFF 2024