Irwan Febri Rialdi
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di kantor Arema FC, yang biasa disebut Kandang Singa, di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu, (21/3/2020). (ANTARA/HO-Arema FC/VFT)

Bolatimes.com - General Manager (GM) Arema FC, Ruddy Widodo, membantah bahwa ada dua penggawa Singo Edan --julukan Arema FC-- mendapat hasil reaktif saat rapid test.

"Tidak ada tuh. Saya nggak tahu juga itu dari mana beritanya," kata Ruddy ketika dikonfirmasi Suara.com, Jumat (5/6/2020).

Ruddy mengatakan ia tidak menerima laporan apapun ihwal pemain Singo Edan yang dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test. Termasuk dari dokter tim Arema FC.

Baca Juga:
Liverpool Dihujat Fans Sendiri karena Gagal Datangkan Timo Werner

Ruddy menambahkan, dirinya juga sudah mengonfirmasi kabar tersebut ke semua penggawa Singo Edan.

"Saya hari ini membantah masalah itu terus. Dokter tim juga tidak ada laporan ke saya. Kalau saya, kan dari dokter tim laporannya," ungkapnya.

"Kalau masalah ini dokter yang tanggung jawab. Kalau laporan ke saya tidak ada tuh. Saya juga heran, kok banyak yang nulis berita gitu. Tapi ada juga yang nggak nulis begitu, kaya wartawan yang sering ke kantor," ucapnya.

Baca Juga:
Cristiano Ronaldo Tetap Panen Cuan di Tengah Pandemi Corona, Raup Rp 33 M

Dikonfirmasi terpisah, media officer Arema FC Sudarmaji tidak membantah kabar tersebut, tapi juga tidak mengiyakan.

"Rapid test itu, kan untuk mengukur tingkat imun seseorang, sekarang rapid test sudah menjadi kebutuhan masyarakat yang ingin mendapatkan informasi terkait daya imun atau kesehatan setiap orang. Rapid test untuk mengetahui potensi seseorang terhadap penyakit," ujar Sudarmaji.

Sebelumnya, diberitakan bahwa dua pemain dan seorang pelatih Arema telah melakukan rapit test secara pribadi untuk melengkapi dokumen bepergian ke daerah lain. Dari hasil tes itu dikabarkan dua pemain dinyatakan reaktif dan pelatih nonreaktif.

Baca Juga:
Jadwal Leg Kedua Semifinal Coppa Italia 2019/2020, Wajib Dicatat!

Penulis: Adie Prasetyo

Load More