Galih Priatmojo
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono (kanan) memberikan keterangan pers mengenai penghentian sementara kompetisi sepak bola Liga I di Jakarta, Selasa (25/9). PSSI memutuskan untuk menghentikan sementara Liga I sampai batas waktu yang tidak ditentukan, menyusul tewasnya suporter Persija saat pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, pada Minggu (23/9). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Bolatimes.com - Pernyataan Ketua Umum Edy Rahmayadi yang mengaku siap mundur ketika mengikuti acara Mata Najwa di Trans7, semalam, mendapat tanggapan dari Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S. Dewa Broto. Gatot menyebut sebagai publik figur harus menjaga dan berhati-hati terkait pernyataan yang dilontarkan.

''Ya, Pak Edy (Rahmayadi) kalau berbicara seperti itu, mohon hati-hati. Karena tempo hari beliau bilang mau membubarkan PSSI dan lain sebagainya,'' kata Gatot S. Dewa Broto di Hotel Ambhara, Jakarta, Kamis (27/9/2018).

''Untuk itu saya tak mau berpretensi negatif, semoga (pernyataan mundur dari posisi Ketum PSSI) bukan merupakan ungkapan frustrasi beliau,'' imbuhnya.

Baca Juga:
Arema FC dan Madura United Gelar Laga Amal untuk Haringga

Sebagai latar belakang, Edy Rahmayadi mendapat tekanan hebat setelah peristiwa meninggalnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila (23), saat hendak menyaksikan laga Persija kontra Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jawa Barat, Minggu (23/9/2018).

Lelaki yang juga menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara itu diminta untuk tak merangkap jabatan agar tidak mengganggu kinerja PSSI, sekaligus agar bisa fokus menjalankan tugas sebagai gubernur.

 

Baca Juga:
Dituduh Halangi Pertemuan Ozil dengan Loew, Unai Emery Membantah

Berita ini sudah dimuat di suara.com

Load More