Galih Priatmojo
Andri Muliadi/Instagram

Bolatimes.com - Laga panas tersaji kala Bhayangkara FC menjamu Persebaya Surabaya pada laga lanjutan Liga 1 2018 yang digelar di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Rabu (11/7/2018). Sempat unggul 2-0, skuat besutan Simon McMenemy dipaksa berbagi angka setelah Persebaya mampu menyamakan kedudukan 3-3 yang bertahan hingga akhir pertandingan.

Tak hanya seru, laga tersebut juga sempat diwarnai insiden berbahaya yang menimpa salah seorang pemain Persebaya Surabaya, Andri Muliadi. Manajer Persebaya Surabaya Chairul Basalamah pun sempat geram dengan wasit yang memimpin jalannya pertandingan.

Wasit Adi Riyanto dianggap terlalu lama menghentikan pertandingan saat ada pemain Persebaya yang terkapar di lapangan.

Andri Muliadi mengalami cedera berbahaya lantaran kepalanya membentur tanah usai duel udara dengan pemain Bhayangkara Dendy Sulistyawan. Menurut Chairul, wasit terlalu lama mengambil keputusan.

"Andri masih oke, masih sadar, tim dokter sudah menemani dia di sana. Cuma saya merasa tadi, kalau kita menunggu sampai 20 detik bagaimana? Karena tadi saya benar-benar lihat dia jatuh, kepalanya kena tanah dan matanya sudah ke atas," beber Chairul ditemui usai pertandingan.

"Standar menunggu 20 detik setelah pemain tergeletak itu boleh. Tapi kita juga harus melihat kondisi di lapangan. Saya jujur, bahwa menurut saya wasit ini agak gawat. Sewaktu di Madura pun begitu, mengambil keputusan agak sedikit ekstrem," tambahnya.

Chairul sama sekali tidak memperdulikan hasil 3-3 kontra Bhayangkara dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-15 di Stadion PTIK, Jakarta.

Baginya, wasit harus sigap mengambil keputusan ketika ada hal-hal yang membahayakan pemain.

"Wasit ini waktu di Madura juga membahayakan pemain. Saya akan protes dia karena tindakan dia hari ini. Pertandingan sudah lah, tapi beberapa kebijakan dia begitu," pungkasnya.

 

Tulisan ini sebelumnya sudah dimuat di suara.com

Load More