Muhammad Ilham Baktora
Potret pemain Timnas Ghana di sesi latihan Piala Dunia 2022. (AFP)

Bolatimes.com - Dugaan suap yang dilakukan Federasi Sepak Bola Ghana dan Kamerun mencuat serta menjadi perhatian publik. Dua Timnas tersebut dipastikan gagal di fase penyisihan grup Piala Dunia 2022.

Dugaan suap yang dilakukan Federasi Sepak Bola Ghana dan Kamerun ini dilakukan dengan cara meminta uang kepada pemain untuk bisa berlaga di Piala Dunia 2022. Dilansir dari Suara.com, Kamis (8/12/2022), dugaan suap itu dilaporkan jurnalis investigasi asal Prancis, Romain Molina.

Dalam catatanya, Molina menjelaskan federasi kedua negara ini menerima suap dari pemain untuk memasukkan nama mereka ke dalam Skuad Piala Dunia 2022.

Baca Juga:
Hasil Piala Dunia 2022: Cuma Menang 2-0 atas Ghana, Uruguay Dibuat Korea Selatan Menangis

Molina menuding bahwa Federasi Sepak Bola tersebut melakukan korupsi dan nepotisme. Menyusul dengan kewajiban membayar aga bisa berada di Qatar.

Motif para pemain dan federasi bermain 'kotor' ini dikatakan bahwa Piala Dunia menjadi semacam cara untuk agen sepak bola merias nilai pasar pemainnya di jendela transfer Januari 2023 mendatang.

Melihat dari performa Ghana dan Kamerun, keduanya tak memiliki kesempatan untuk melanjutkan ke babak 16 besar. Keduanya tumbang di fase grup.

Baca Juga:
Ikut Kecewa dengan Keputusan Wasit di Laga Korsel vs Ghana, Ryu Seung Ryong Buat Ejekan Tapi malah Kena Bully

Ghana yang berada di Grup H menempati posisi juru kunci Grup H dengan tiga poin di bawah Portugal, Korse dan Uruguay.

Sementara Kamerun, finis di peringkat ketiga di belakang Brasil dan Swiss. Kamerun hanya menang sekali, imbang sekali dan satu kali kalah.

Baca Juga:
Profil Paulo Bento, Pelatih Timnas Korsel yang Marah-marah hingga Dikartu Merah Wasit usai Kalah dari Ghana

Load More