Bolatimes.com - Kabar mengejutkan datang dari klub Liga Italia yang berbasis di Pulau Sisilia, ACR Messina. Sebab, klub yang dibentuk pada tahun 1900-an ini dijual dengan harga Rp 15 ribu.
Dari berita yang dirilis oleh Football Italia, murahnya harga jual ACR Messina ini tak terlepas dari kesulitan finansial yang membelit klub tersebut sejak terdegradasi dari kasta tertinggi Liga Italia, alias Serie A, pada musim 2006/2007 silam.
Bahkan, semusim berikutnya, yakni tepatnya pada 2008, ACR Messina juga terdepak dari Serie B karena dinyatakan bangkrut. Setelah itu, mereka sempat mengalami perubahan kepemilikan hingga berganti nama.
Baca Juga:
Bawa Timnas Indonesia Sabet Emas SEA Games 1991, Kas Hartadi Masih Terima Bonus Bulanan dari PSSI
Kini, masa depan Messina di Serie C berada di ujung tanduk. Mereka diperkirakan tidak bisa mengikuti kompetisi lantaran tak mendapatkan suntikan dana.
Itulah sebabnya, Presiden Klub, Pietro Sciotti, mengambil keputusan yang mengejutkan, Dia berencana menjual klub tersebut dengan harga satu euro atau setara dengan Rp 15 ribu.
“Saya masih belum menerima satu pun tawaran untuk ACR Messina. Hanya ada beberapa panggilan telepon untuk meminta informasi,” kata Sciotti dalam sebuah unggahan di akun Instagram ACR Messina.
Baca Juga:
Jejak Karier Greysia Polii, Pebulu Tangkis Putri Indonesia yang Kini Putuskan Gantung Raket
“Setelah lima tahun memimpin ACR Messina yang gemilang, saya mengulangi keinginan saya untuk mengakhiri waktu di klub dan untuk alasan ini saya siap menjual klub dengan harga simbolis sebesar satu euro,” lanjutnya.
ACR Messina awalnya berasal dari sebuah klub sepak bola yang dibentuk pada tahun 1900. Saat itu, klub yang berbasis di Messina, Sisilia, ini bernama Messina FC.
Baca Juga:
Kisah Rio Mavuba, Satu-satunya Pemain yang Berani Tampar Zlatan Ibrahimovic
Sebagian besar eksistensi klub ini berada di kasta rendah di sistem kompetisi Liga Italia. Mereka terakhir kali berkompetisi di Serie B pada 2007/2008. Yang sebelumnya selama tiga musim berturut-turut berada di Serie A.
Pada Juli 2008, Messina akhirnya terdepak dari kompetisi sepak bola profesional karena mengalami masalah keuangan. Akibatnya, mereka pun harus bermain di kompetisi amatir, yakni Serie D.
Sampai saat ini, perjalanan terjauh Messina di Coppa Italia ialah mencapai fase 16 besar. Itu diraih pada dekade 2000-an. Pada masa lalu, mereka sebenarnya pernah mencapai semifinal Coppa Italia Serie C.
Baca Juga:
Tragis, Pesepak Bola Billel Benhammouda Meninggal usai Cetak Gol Buat Timnas Aljazair
Sepanjang sejarahnya, Messina telah berkompetisi di kasta tertinggi Liga Italia, atau Serie A, sebanyak lima musim. Hal itu pertama kali dicatatkan pada tahun 1960-an. Penampilan keduanya tercatat pada dekade 2000-an.
Sejauh ini, pencapaian terbaik mereka di kasta tertinggi ialah finis di peringkat ketujuh klasemen akhir. Itu dicapai pada musim 2004/2005.
Awalnya, saat masih bernama FC Messina Peloro, mereka menggunakan Stadio Comunale San Filippo sebagai kandangnya, yakni sejak musim 2004/2005 hingga 2008/2009.
Sejak musim 2009/2010, klub yang menggunakannya ialah AC Riunite Messina 1947. Kapasitas stadion ini mencapai 27 ribu penonton.
Namanya diambil dari bagian dari kota yang menjadi lokasi stadion tersebut. Namun, masyarakat setempat sempat mengajukan petisi untuk mengganti namanya.
Mereka mendesak perubahan nama stadion menggunakan nama mantan manajer Messina, Franco Scoglio atau Messina Saint Hannibal Mary Di Francia.
(Kontributor: Muh Adif Setiawan)
Berita Terkait
-
5 Ribu Gol Pulisic di AC Milan Bikin Merinding, Legenda Brasil Bisa Geleng-Geleng
-
Harapan Shin Tae-yong Punggawa Timnas Bisa Lebih Banyak Main di Eropa, Pemain Keturunan Ini Jadi Sorotan STY
-
Dinaturalisasi Timnas, Thom Haye Langsung Masuk Pantauan Tim Liga Italia Milik Pengusaha Indonesia
-
Jay Idzes Resmi Jadi WNI, Banjir Dukungan Publik Hingga Pemain Bologna dan Ragnar Oratmangoen
-
Gara-gara Perkuat Persib, Stefano Beltrame Senang Bisa Bertemu Sosok Ini Tahun Depan
-
Hasil Liga Italia Semalam: Inter Milan Pesta Gol ke Gawang Fiorentina, Juventus Taklukkan Empoli
-
Debut Bareng AC Milan, Pemain Keturunan Tijjani Reijnders Bikin Assist yang Berujung Gol Olivier Giroud
-
Perbandingan Nilai Pasar Tijjani Reijnder vs Emil Audero Mulyadi, Dua Pemain Keturunan Indonesia di Liga Italia
-
2 Pemain Keturunan Indonesia Berpotensi Tampil di Derby della Madonnina Musim Ini
-
Bawa-bawa Indonesia, Inter Milan Resmi Kenalkan Emil Audero
Terpopuler
-
Gagal Finis di Portugal, Bagnaia Langsung Alihkan Fokus ke MotoGP Amerika Serikat
-
Marco Bezzecchi Menumbuhkan Kepercayaan Diri Jelang Balapan MotoGP Portugal 2024
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Soal Kompetisi Liga 1 Ditunda, CEO Bali United dan Pelatih Berbeda Pandangan
-
Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong Sampaikan Terimakasih Kepada Klub dan Pelatih Liga 1
Terkini
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter
-
Ngeri! Pemain Incaran Sebut Barcelona Disebut Miskin, Hina gak sih?
-
Xabi Alonso Benar-Benar akan Jadi Milik Liverpool, Bisa Bikin Bayern Muenchen Gigit Jari
-
Link Live Streaming Resmi dan Jadwal Semifinal Piala FA: Man United Jumpa Klub Divisi 2 Usai Duel Gila vs Liverpool
-
Olivier Giroud Siap Bikin Kejutan, Siap-Siap AC Milan Gigit Jari
-
5 Ribu Gol Pulisic di AC Milan Bikin Merinding, Legenda Brasil Bisa Geleng-Geleng
-
2 Wakil Israel Remuk, Ini 8 Klub yang akan Bertarung di Perempatfinal UEFA Europa Conference League
-
VAR Selamatkan Setan Merah dan Gol Telat Casemiro Bikin Manchester United Harus Ladeni Liverpool