Rauhanda Riyantama
Pelatih kepala Persebaya Surabaya, Aji Santoso (tengah). [Laman resmi Persebaya]

Bolatimes.com - Berikut deretan pesepak bola Indonesia yang nasibnya berubah dan menjadi kaya raya meski telah menyatakan gantung sepatu dari rumput hijau.

Menjadi pesepak bola merupakan idaman hampir setiap banyak orang. Ketenaran, kekayaan dan bahkan kemewahan selalu mampir kepada para pelaku rumput hijau.

Meski dekat dengan kemewahan dan kekayaan, karier sebagai pesepak bola bukanlah hal yang menjanjikan dalam jangka panjang.

Baca Juga:
Alex Rins Bangga Pamer Helm Bermotif Batik, Netizen: Keren Banget

Pasalnya, usia karier di sepak bola terbilang singkat. Seorang pemain rata-rata hanya akan berkarier selama 17 hingga 18 tahun saja.

Alhasil jika para pesepak bola tak pandai dalam mengatur keuangan semasa bermain, bisa-bisa nasibnya hancur pasca gantung sepatu.

Banyak contoh pesepak bola yang justru mengalami kesulitan finansial selepas pensiun. Padahal semasa bermain, para pemain ini punya harta berlimpah ruah.

Baca Juga:
Wajib Tahu agar Tak Salah, Ini Alur Masuk Keluar Penonton MotoGP Mandalika 2022

Meski begitu, ada pula beberapa pesepak bola yang justru makin makmur pasca pensiun karena semasa bermain, andal dalam mengatur finansialnya sendiri.

Di Indonesia sendiri, setidaknya ada lima pesepak bola yang justru makin tajir selepas pensiun dari rumput hijau. Kira-kira, siapa saja pesepak bola tersebut?

1. Aji Santoso

Baca Juga:
Lihat Emak-emak Tanpa Helm Boncengan sambil Gendong Bayi, Pembalap MotoGP Gercep Komentar

Aji Santoso saat masih menjadi pelatih PSIM Yogyakarta di Liga 2 2019. (Suara.com/Irwan Febri Rialdi)

Aji Santoso dulunya merupakan pesepak bola ternama yang tercatat pernah membela Timnas Indonesia.

Selepas gantung sepatu, pria berusia 51 tahun ini masih berkarier di lapangan hijau sebagai pelatih. Tercatat saat ini dirinya berstatus pelatih Persebaya Surabaya yang membuat pemasukkannya stabil.

Tak hanya melatih, penghasilan Aji Santoso juga didapatkan dari bisnisnya yang memiliki akademi sepak bola bertaraf internasional yakni Aji Santoso International Football Academy (ASIFA).

Baca Juga:
5 Pemain Naturalisasi yang Punya Harga Selangit, Marc Klok Termahal

2. Jack Komboy

Nama Jack Komboy akrab di telinga penikmat sepak bola Tanah Air di era 2000 an awal. Ia merupakan salah pemain andalan Persipura Jayapura di era tersebut.

Usai gantung sepatu, Jack Komboy memilih mengabdikan dirinya untuk Papua lewat jalur politik. Tercatat, kini dirinya berstatus Wakil Ketua Komisi V DPRD Papua.

Karena berstatus anggota dewan, finansial Jack Komboy pun tetap terjaga kendati telah gantung sepatu sebagai pesepak bola.

3. Ferry Rotinsulu

Eks Sriwijaya FC, Ferry Rotinsulu di pengungsian gempa Palu (www.instagram.com/andiepedoo19)

Ferry Rotinsulu merupakan mantan penjaga gawang Timnas Indonesia. Namanya melambung semasa berseragam Sriwijaya FC di era Divisi Utama dan Indonesia Super League (ISL).

Kini pria yang telah berusia 39 tahun itu tak lagi berstatus pesepak bola. Ia telah gantung sepatu dan meninggalkan hiruk pikuk lapangan hijau Tanah Air.

Usai pensiun, Ferry Rotinsulu berkecimpung di dunia kuliner dan juga otomotif, di mana ia memiliki rumah makan dan bengkel yang cukup ternama di Palembang.

4. Vennard Hutabarat

Banyak yang mengenal Vennard Hutabarat sebagai seorang pemain futsal. Nyatanya, dirinya pernah berkecimpung sebagai pemain di sepak bola Tanah Air.

Vennard Hutabarat tercatat pernah membela Persija Jakarta yang saat itu dihuni oleh Widodo C Putro dan Mbeng Jean.

Karena kariernya yang tak berkembang di sepak bola, Vennard Hutabarat banting setir ke futsal dan kini dirinya berkecimpung di dunia hiburan Tanah Air sebagai presenter sepak bola kenamaan.

5. Mursyid Effendi

Pendukung Timnas Indonesia tentu tak asing dengan nama Mursyid Effendi. Kiprahnya lebih banyak dikenang sebagai pelaku sepak bola gajah di Piala AFF 1998.

Saat itu, Mursyid Effendi secara sengaja mencetak gol bunuh diri saat melawan Thailand. Hal itu ia lakukan agar Timnas Indonesia tak bersua Vietnam di semifinal.

Usai kejadian tersebut, Mursyid Effendi mendapat larangan bermain seumur hidup yang otomatis membuat namanya tercoreng hingga akhirnya dirinya memutuskan gantung sepatu.

Pasca pensiun, Mursyid Effendi sempat melatih sebuah sekolan sepak bola dan tim PON Jawa Timur. Ia juga berkecimpung di dunia bisnis  Gelanggang Olahraga (GOR) yang bisa menghasilkan jutaan rupiah per bulannya.

(Kontributor: Vikal Pamungkas)

Load More