Bolatimes.com - Francesco Flachi pernah menjadi pemain Italia yang diidolakan oleh publik Sampdoria. Namun, tindakan indisipliner di luar lapangan membuat kariernya rusak.
Pada musim 2004/05, dia merupakan sosok vital dalam skuat Sampdoria dengan koleksi 14 gol dan mengantarkan tim finis di posisi kelima sehingga bermain di Liga Europa musim selanjutnya.
Meski hanya sampai di fase grup Liga Europa pada musim 2005/06, Flachi mampu mencetak 15 gol dari 39 laga. Tetapi, kariernya perlahan meredup setahun kemudian.
Flachi disanksi larangan bermain dua bulan karena terbukti terlibat dalam kegiatan judi. Permasalahan semakin rumit setelah Flachi ketahuan menggunakan kokain.
Kokain ditemukan dalam tubuh Flachi setelah menjalani tes pada 28 Januari 2007. Pada 13 Mei di tahun yang sama, Flachi diskor selama 2 tahun sehingga kontraknya bersama Sampdoria dibatalkan.
Setelah larangan tersebut, Francesco Flachi mulai berlatih dengan tim kasta bawah seperti Eccellenza Tuscany Pietrasanta. Saat itu dia masih berambisi melanjutkan karier sepak bolanya.
Setelah masa larangan bermainnya selasai, Empoli--yang saat itu masih ada di Serie B--pada Juni 2008 resmi mendatangkan Flachi. Flachi baru resmi bermain sebagai pesepak bola lagi pada Januari 2009.
Di musim 2009/10, Flachi menandatangani kontrak dengan klub Serie B lainnya, Brescia. Namun, dia cuma memainkan 14 pertandingan di sana dan sebagian besar berangkat dari bangku cadangan.
Pada Januari 2010, Francesco Flachi kembali tersandung kasus narkoba. Dia dinyatakan positif menggunakan kokain menyusul hasil tes yang dilakukan pada Desember tahun sebelumnya.
Setelah menjalani pemeriksaan dan proses lainnya, tepat pada Juni 2010, Flachi diberi larangan bermain 12 tahun. Secara efektif, hukuman itu sekaligus mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola.
Namun, Francesco Flachi nyatanya belum mau menyerah. Menjelang hukuman larangan bermain 12 tahunnya selesai, Flachi dikabarkan sedang bersiap-siap merumput lagi sebagai pesepak bola.
Flachi mengaku siap bermain kembali bersama klub kasta kelima di Italia, Signa 1914, setelah masa hukumannya berakhir per Januari 2022. Kebetulan, dia juga menjadi staf pelatih di sana.
"Saya sangat senang, karena tanggal berakhirnya sanksi makin dekat. Semuanya bermula dari lelucon, kemudian menjadi serius,” kata Flachi dilansir BBC.
“Saya sudah membantu Signa 1914, dan menangani sektor junior. Presiden klub kemudian memprovokasi dan meledek jika saya terlalu tua dan tak bisa bermain, akibat absen selama 12 tahun. Tetapi, sepakbola adalah hidup saya dan sangat merindukannya,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Ngeri! Amukan Suporter di Laga Playoff Sampdoria vs Salernitana
-
Profil Stefano Beltrame, Pemain yang Dikabarkan Gabung Persib: Sempat Perkuat Juventus, Sampdoria Hingga Tak Punya Klub
-
Aroma Indonesia Sangat Kental Saat Inter Milan Perkenalkan Emil Audero Mulyadi
-
Kiper Idaman Shin Tae-yong Resmi Gabung Inter Milan, Bakal Dinaturalisasi Timnas Indonesia?
-
Pemain Keturunan Indonesia Terseret Kasus Masalah Transfer Juventus, bakal Dipenjara?
-
Kiper Keturunan Indonesia Emil Audero Mulyadi Jadi Rebutan 3 Klub Serie A Italia, Termasuk Inter Milan
-
Dimulai Follow Instagram Erick Thohir, 3 Penyebab Emil Audero Mulyadi Kirim Sinyal Mau Dinaturalisasi
-
3 Alasan Emil Audero Mulyadi Cocok Gabung Lazio
-
Reaksi Positif Erick Thohir usai Di-follow Emil Audero Mulyadi di Instagram
-
Merapat ke Lazio, Pemain Keturunan Grade A Berpotensi Jadi Pesepak Bola Indonesia Pertama yang Mentas di Liga Champions
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa