Bolatimes.com - Pecinta sepak bola mungkin sering bertanya-tanya mengapa markas FIFA dan UEFA terletak di Swiss. Berikut ulasan selengkapnya.
FIFA merupakan induk organisasi sepak bola dunia, sedangkan UEFA sendiri merupakan federasi sepak bola untuk uni Eropa. Dengan dua fungsi berbeda, mengapa kedua federasi ini bermarkas di Swiss?
Sebagai permulaan, Swiss dipilih menjadi markas UEFA karena sejarahnya yang dibentuk di Basel pada 1954. Meski demikian, markas pertama federasi sepak bola uni Eropa itu sendiri berada di Prancis.
Baca Juga:
DPMM FC, Klub Brunei yang Pernah Main di 3 Liga Negara Berbeda
Barulah pada 1959, UEFA memindahkan markasnya ke Bern, ibu kota Swiss. Sejak saat itu, markas dari UEFA selalu berpindah-pindah.
Setelah 35 tahun berada di kota Bern, UEFA memindahkan markasnya ke Nyon, kota Swiss lainnya dan masih bermarkas di kota tersebut hingga saat ini.
Lain halnya dengan UEFA, FIFA menjadikan Swiss pada 27 Mei 2007 lalu saat masih dipimpin oleh Sepp Blatter di mana federasi sepak bola tertinggi dunia ini berada di kota Zurich.
Baca Juga:
Bertahun Menanti, Maria Sharapova Girang Bisa Nonton Konser di Royal Albert
Dirangkum dari berbagai sumber, FIFA mendapat keistimewaan dari pemerintah setempat berupa jalan khusus untuk FIFA dengan nama FIFA Strasse atau Jalan FIFA.
Di Zurich, FIFA menempati bangunan dua lantai di mana ada dua pertiga lantai kosong di bawah tanah. Lantai kosong itulah yang dijadikan tempat pengambilan keputusan oleh FIFA layaknya Scene di film-film Action.
Lantas, mengapa harus Swiss yang jadi negara markas besar kedua induk organisasi besar ini? bukannya masih banyak negara Eropa dan di dunia yang bisa menjadi markas UEFA dan FIFA?
Baca Juga:
3 Alasan yang Membuat Liga 1 'Mungkin' Batal Kick-off 20 Agustus
Alasan Memilih Swiss
Tak hanya UEFA dan FIFA saja, Swiss juga menjadi markas Komite Internasional Olimpiade (IOC) yang bertempat di kota Lausanne.
Lalu, beberapa badan olahraga internasional lainnya pun juga bermarkas di Swiss. Pun dengan Pengadilan Arbitrase Olahraga.
Baca Juga:
Profil Thoriq Alkatiri, Wasit Indonesia yang Akan Pimpin Laga Piala AFC
Dengan fakta tersebut, sah jika menyebut Swiss merupakan negara pusat olahraga mengingat banyak markas organisasi berada di sana.
Kembali ke alasannya, pemilihan Swiss sebagai markas beberapa badan olahraga tak lepas dari status dan letak geografis negara tersebut.
Swiss sejak dahulu dikenal sebagai negara netral di dunia. Sepanjang sejarahnya, Swiss tak pernah ikut perang dunia baik pertama dan kedua.
Terakhir kali perang dilakoni Swiss saja pada abad ke-18, yakni saat melawan Napoleon Bonaparte (Prancis) pada tahun 1815.
Selain itu, letak geografis Swiss sangat mendukung untuk dijadikan markas banyak badan internasional dari seluruh dunia sehingga bisa dikatakan aman dari jangkauan perang.
Di selatan, Swiss dipagari oleh Pegunungan Alpen, di utara dan barat ada Pegunungan Jura. Lalu ada dataran tinggi yang membentang dari barat ke timur yang memiliki banyak sungai dan danau bernama Mittelland.
Selain letak geografis, Swiss juga memiliki tempat berlindung semacam Shelter yang bisa melindungi mereka jikalau terjadi perang nuklir.
Sejauh ini, baru Swiss negara satu-satunya yang memiliki Shelter tersebut sehingga negara ini sangatlah aman dari segala konflik yang terjadi di dunia.
Terlepas dari faktor di atas, ada pula faktor lainnya seperti kualitas hidup Swiss, lalu tenaga kerja yang mumpuni, stabilitas politik dan keamanan dan aturan pajak yang menarik.
Maka tak mengherankan jika Swiss menjadi surga bagi setiap badan organisasi baik di dunia olahraga maupun badan lainnya.
Berita Terkait
-
Persib Bandung Resmi Datangkan Pemain Jebolan UEFA Conference League
-
Meroket! Timnas Indonesia Bisa Naik 6 Peringkat Ranking FIFA Jika Menang dari Arab Saudi
-
Ranking FIFA Terbaru Timnas Indonesia, Selangkah Lagi Pecahkan Rekor Peringkat pada 2011
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
Wasit Thailand Sivakorn Pu-Udom Kembali Jadi Wasit VAR Laga Timnas Indonesia U-23, Erick Thohir Lapor ke FIFA?
-
FIFA Sanksi Persija Jakarta dan Empat Klub Lainnya
-
2 Wakil Israel Remuk, Ini 8 Klub yang akan Bertarung di Perempatfinal UEFA Europa Conference League
-
UEFA bakal Gunakan Bola 'Sakti' di Euro 2024
-
Bawa Nama FIFA, FIFPRO Bela 29 Pemain Kalteng Putra, Desak PSSI Intervensi Klub Bayar Gaji Serta Hentikan Proses Pidana
-
Daftar Lengkap 4 Negara Bertarung di Grup A EURO 2024, Jerman Diyakini Mulus menuju 16 Besar
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter