Bolatimes.com - Perhelatan Piala Dunia Antarklub 2025 bisa dibilang tak berjalan dengan mulus. Salah satu kendala besar yang dihadapi ialah persoalan cuaca.
Sejak turnamen dimulai, protokol badai petir nasional Amerika Serikat telah menyebabkan sedikitnya tujuh pertandingan tertunda, termasuk duel panas antara Chelsea vs Benfica yang terhenti selama hampir dua jam pada akhir pekan lalu.
Masalah ini bukan hanya soal cuaca, tapi soal hukum negara bagian yang berada di atas yurisdiksi FIFA.
Protokol ini menyatakan bahwa jika terdeteksi sambaran petir atau aktivitas listrik dalam radius 13 kilometer dari stadion, pertandingan harus dihentikan.
Penonton dievakuasi, pemain kembali ke ruang ganti, dan waktu dihitung mundur selama 30 menit tanpa kejadian petir berikutnya. Jika muncul kilat baru, waktu kembali dihitung dari awal.
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, menyindir keputusan FIFA memilih Amerika sebagai tuan rumah. “Ini seperti lelucon,” katanya seperti dikutip dari Mundo Deportivo.
“Bukan karena protokolnya, tapi karena memilih negara yang memang sedang musim petir. Apalagi ini jadi lokasi Piala Dunia musim panas depan,” sindirnya usai pertandingan.
Aturan ini adalah bagian dari hukum negara bagian di AS, bukan sekadar regulasi olahraga, sehingga FIFA tidak memiliki kuasa untuk membatalkan atau menyesuaikannya.
Bahkan, satu-satunya cara FIFA bisa mengubah protokol adalah jika ada kesepakatan khusus dengan pemerintah AS, dalam hal ini di bawah pemerintahan Donald Trump.
Protokol ini bukan hal baru bagi dunia olahraga Amerika. Kompetisi besar seperti NFL (football Amerika), MLS (liga sepak bola AS), hingga olahraga universitas juga tunduk pada aturan serupa.
Hal ini juga sejalan dengan kebijakan di olahraga lain secara global: tenis Wimbledon dan Roland Garros, serta Formula 1, yang menghentikan lomba ketika cuaca ekstrem menyerang.
Protokol ini tampaknya akan tetap diberlakukan saat Piala Dunia 2026, yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Dengan banyaknya kota tuan rumah di wilayah AS yang rawan badai petir, kemungkinan gangguan serupa bisa kembali terjadi, mengancam kelancaran jadwal turnamen yang begitu padat.
Kontributor: M.Faqih
Berita Terkait
-
10 Fakta Pekan Pembuka BRI Super League 2025: Ancaman Sanksi FIFA hingga Klub Ngutang Gaji
-
Kapan Tiket Piala Dunia 2026 Resmi Dijual? Begini Kata FIFA
-
Viral Donald Trump Kegep Ambil Medali Juara Piala Dunia Antarklub 2025
-
Juara Piala Dunia Antarklub 2025, Chelsea Diguyur Rp2 Triliun dari Sponsor
-
Malaysia Klaim Bisa Tembus 100 Besar FIFA, Eh Level ASEAN Keok dari Filipina
-
Magic Cole Palmer dan Kejeniusan Maresca Bikin PSG bak Tim Amatir
-
Joao Pedro Cetak Sejarah Bersama Chelsea, Ucapan Ronaldo Terbukti Benar
-
Final Piala Dunia Antarklub: Cekik Joao Pedro, Begini Pembelaan Luis Enrique
-
Juventus Pagari Kenan Yildiz hingga 2031: Gaji Naik 3 Kali Lipat
-
Enzo Fernandez Tumbang! Teror Cuaca Panas Jelang Final Piala Dunia Antarklub 2025
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa