Bolatimes.com - Salah satu kejadian unik muncul ketika negara yang terbilang berusia sangat muda, Makedonia Utara, berhasil lolos ke babak kualifikasi grup. Tergabung di Grup C bersama dengan Belanda, Austria, dan Ukraina, sebenarnya mereka juga tak banyak berharap untuk bisa lolos ke babak 16 besar.
Namun, tahukah Anda ada kisah Goran Pandev yang unik di balik lolosnya negara ini?
Melalui babak play-off untuk dapat satu tempat di fase grup, negara yang baru berusia 29 tahun ini terbilang cukup impresif. Hal ini karena beberapa pertandingan berat harus dijalani, namun terbukti mereka bisa mengamankan satu tempat di fase selanjutnya.
Meski harus mengakui kehebatan tim lain di Grup C, namun kisah Goran Pandev yang sekaligus jadi mentor untuk pemain muda Makedonia Utara terbilang unik dan inspiratif.
Kisah Goran Pandev, Pemain Senior yang Jadi Mentor
Goran Pandev dikenal luas sebagai salah satu pemain berkualitas yang dimiliki Makedonia Utara. Sempat jadi andalan Jose Mourinho di Inter Milan pada musim 2009 – 2010 lalu, ia lahir pada tanggal 27 Juli 1983.
Ya, Goran Pandev memiliki usia yang lebih tua daripada negaranya sendiri. Hal tersebut terbilang unik karena tak ada pemain lain yang berangkat mengenakan seragam timnas dengan predikat ini, sehingga ia jadi satu-satunya pemain yang memiliki usia lebih tua dari timnya, Makedonia Utara.
Makedonia Utara secara resmi menyatakan kemerdekaan tahun 1991, delapan tahun setelah Goran Pandev lahir. Meski demikian, ia tak menganggap hal ini sesuatu yang aneh. Justru, menurutnya, hal ini bisa jadi pemicu agar ia bermain lebih bersemangat.
Pandev memposisikan diri sebagai mentor dan pembimbing bagi anak-anak muda yang ada di timnas Makedonia Utara. Ia mengatakan tim tersebut memiliki potensi yang besar, dan di lapangan ia bisa membantu pelatih untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki Makedonia Utara.
Meski gagal lolos dari fase grup Euro 2020 karena gagal meraih satu poin pun di tiga pertandingannya, namun Pandev optimis hal ini adalah langkah pertama yang sempurna untuk negaranya. Ke depan, ia berharap, agar talenta muda ini mau terus mengasah skill dan mental agar mampu bersaing dengan pemain kelas dunia lain. Demikian sedikit kisah Goran Pandev, legenda hidup Makedonia Utara.
Berita Terkait
-
Makedonia Utara vs Inggris: Dibantu Gol Bunuh Diri The Three Lions Tak Terkalahkan
-
Cristiano Ronaldo Gacor, Data Fakta Portugal 100 Persen Kemenangan di OTW Euro 2024, jumlah Gol Bikin Geleng-Geleng
-
PALING SIAL! Ini 4 Tim Jadi Bulan-bulanan Lawan di Kualifikasi Euro 2024: Gibraltar 91 Menit Kebobolan 14 Gol
-
Daftar Negara Top yang Absen di Piala Dunia 2022, Nomor 1 Paling Disorot
-
3 Pemain Tertua yang Cetak 100 Gol di Liga Italia, Terkini Edin Dzeko
-
Hasil Drawing Kualifikasi Euro 2024: Timnas Italia Bertemu Musuh yang Bikin Gagal ke Piala Dunia 2022
-
Jadwal Siaran Langsung Italia vs Argentina di Finalissima 2022, Digelar Malam Ini
-
Skenario Timnas Italia Bisa Lolos ke Piala Dunia 2022 meski Dipastikan Tersingkir
-
Kalahkan Makedonia Utara, Timnas Portugal Lolos ke Piala Dunia 2022
-
Prediksi Portugal vs Makedonia Utara: Laga Hidup Mati Selecao Menuju Piala Dunia
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa