Husna Rahmayunita
Wladimir Klitschko, mantan petinju Ukraina. (Instagram/@klitschko)

Bolatimes.com - Petinju kakak-beradik asal Ukraina, Wladimir Klitschko dan Vitali Klistchko mengaku tak punya pilihan untuk maju berperang melawan operasi militer Rusia.

Wladimir Klitshcko dan Vitali Klitschko menyuarakan bahwa keduanya berencana mengangkat senjata demi mempertahankan Ukraina dari operasi militer Rusia.

Keputusan ini tak lepas dari ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang memuncak pada Rabu (23/2/2022), Vladimir Putin memutuskan melakukan operasi militer.

Baca Juga:
PSIS Semarang Imbang Lawan Borneo FC, Berikut Klasemen Terbaru Liga 1 2021/2022

Tak lama setelah Putin melontarkan pengumuman itu terdengar beberapa ledakan di kota-kota besar Ukraina, seolah petanda invasi dimulai.

Hingga Jumat (25/2/2022) pagi WIB, Volodymyr Zelensky selaku Presiden Ukraina mengatakan sebanyak 137 warga sipil dan personel militer tewas.

Tak mau melihat detik-detik negaranya hancur, Klitschko bersaudara mendeklarasikan diri untuk mengangkat senjata dan ikut berperang melawan Rusia.

Baca Juga:
Bali United Bantai Persipura 4-1, Berikut Klasemen Terbaru Liga 1 2021/2022

Vitali mengaku tak memiliki pilihan lain, ia dan saudaranya harus turun ke jalan membela kedaulatan Ukraina dari operasi militer Rusia.

Selain itu, Vitali merupakan salah satu tokoh politik Ukraina setelah pensiun dan menjadi Walikota Kyiv pada 2014 hingga saat ini.

"Ini sudah menjadi perang berdarah," ucap Vitali Klitschko dalam acara Good Morning Britain dikutip dari ESPN.

Baca Juga:
Sandy Walsh Antusias Bela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023

"Saya tak memiliki pilihan lain, saya harus berperang. Saya akan bertarung," imbuhnya.

Vitali juga dikenal sangat vokal membela Ukraina di garis depan bersama saudaranya yang juga mantan juara kelas berat, Wladimir Klitschko.

Wladimir juga merupakan salah satu tentara Ukraina dan sudah terdaftar sejak Februari tahun 2022 ini.

Baca Juga:
Pulang Kampung usai Terdepak dari Piala AFF U-23, Pemain Malaysia Malah Dicibir

"Presiden Rusia menggunakan retorika perang, dia menjelaskan bahwa ingin menghancurkan negara Ukraina dan kedaulatan rakyatnya," ucao Wladimir.

"Kata-kata Putin diikuti oleh misil dan tank. Kehancuran dan kematian menimpa kami. Kami akan membela diri sekuat tenaga.

"Berjuang untuk kebebasan dan demokrasi," pungkasnya.

(Kontributor: Eko Isdiyanto)

Load More