Irwan Febri Rialdi
Timnas Israel U-19. (Instagram/@israel_football_association)

Bolatimes.com - Polemik keikutsertaan Timnas Israel U-20 pada Piala Dunia U-20 2023 memang menjadi tantangan besar yang dihadapi Indonesia sebagai penyelenggara. Apabila mengacu sikap FIFA terhadap Rusia, bagaimana jadinya?

Belakangan ini, gelombang penolakan datang bertubi-tubi dari berbagai elemen masyarakat. Tidak hanya organisasi masyarakat yang bergerak di bidang keagamaan, penolakan terhadap Timnas Israel U-20 untuk tampil di Piala Dunia U-20 2023 juga datang dari Gubernur Bali, I Wayan Koster.

I Wayan Koster bahkan sudah mengirimkan surat secara resmi kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, yang berisi penolakan Timnas Israel U-20 untuk bermain di Bali pada Piala Dunia U-20 2023.

Baca Juga:
Jelang Lawan Burundi, Pemanggilan Wonderkid Persija Jakarta ke Timnas Indonesia jadi Sorotan Media Malaysia

"Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan tim dari negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," bunyi isi surat tersebut.

Penolakan terhadap kehadiran Israel di pentas Piala Dunia U-20 2023 ini memang tak terlepas dari penjajahan yang mereka lakukan di Palestina selama bertahun-tahun.

Berbagai negara memang mengecam keras invasi Israel tersebut. Namun, sikap ini sangat bertolak belakang dengan nasib yang dialami Rusia pada beberapa tahun ini.

Baca Juga:
Lionel Messi dkk sudah Berkumpul, Timnas Argentina bakal Hadapi Korban Timnas Indonesia di FIFA Matchday

Pasalnya, Rusia justru mendapatkan sanksi berupa larangan bertanding bagi tim nasional maupun klub-klubnya dari FIFA dan UEFA. Penyebabnya ialah invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.

"FIFA dan UEFA hari ini bersama-sama memutuskan bahwa seluruh tim Rusia, baik itu tim nasional maupun klub, dilarang berpartisipasi dalam kompetisi di bawah FIFA dan UEFA hingga pemberitahuan lanjutan," tulis pernyataan resmi tersebut, dikutip dari situs UEFA.

"Sepak bola sepenuhnya bersatu di sini dan mendukung solidaritas penuh pada orang-orang yang terdampak di Ukraina."

Baca Juga:
10 Tahun Gaji Belum Dibayar Persiwa, Pemain Kamerun Ini Minta Erick Thohir Kasih Solusi

Salah satu dampak terbesar dari sanksi ini ialah pencoretan keikutsertaan Timnas Rusia pada babak Kualifikasi Piala Dunia 2022. Mereka yang awalnya menghadapi Polandia dipastikan kandas.

Polandia pun otomatis melaju ke babak berikutnya. Hal serupa juga dialami oleh Spartak Moskow. Mereka tak bisa melanjutkan kiprahnya di kompetisi Liga Eropa.

Berbeda dengan sikap tegas yang diberikan kepada Rusia akibat invasi ke Ukraina, Israel sampai saat ini tak mendapatkan sanksi apa pun dari FIFA maupun UEFA.

Baca Juga:
Cerita Miris Pemain Kamerun, Menunggu 10 Tahun Gaji yang Belum Dibayar oleh Persiwa

Padahal, Israel sudah melakukan invasi tersebut selama bertahun-tahun. Nyatanya, mereka tetap melenggang bebas di berbagai kejuaraan di bawah otoritas dua badan tersebut.

Mantan pesepak bola legendaris Timnas Mesir, Mohamed Aboutrika, juga sempat mendesak FIFA untuk memberikan hukuman yang sama terhadap Israel karena melakukan invasi ke Palestina selama bertahun-tahun.

"Keputusan untuk menghukum klub dan tim Rusia dari semua kompetisi harus disertai dengan hukuman terhadap mereka yang berafiliasi dengan Israel," ujar Aboutrika dikutip dari Record.

"Israel adalah negara yang telah membunuh anak-anak dan wanita di Palestina selama bertahun-tahun. Mereka [FIFA] menggunakan standar ganda," ucap Aboutrika menambahkan.

Kontributor: M Faiz Alfarizie
Load More