Bolatimes.com - Kabar mengejutkan hadir dari Kento Momota. Pebulu tangkis unggulan dunia asal Jepang itu memutuskan mundur dari BWF World Tour Finals 2021.
Keputusan untuk mundur ini diambil Kento Momota setelah sempat menjalani pertandingan melawan tunggal putra India, Lakshya Sen, pada laga perdana Grup A Rabu (1/12/2021).
Kento Momota mundur saat skor baru 1-1, diketahui bahwa ia tak lagi kuat menahan sakit di bagian pinggang. Kondisi cedera ini disebut Kento Momota membuatnya kesulitan bermain.
Meski tak mampu melanjutkan laga dan akhirnya mundur dari turnamen, Kento Momota tetap merupakan pebulutangkis unggulan.
Saat ini, Kento Momota berada di peringkat kedua tunggal putra terbaik dunia. Posisi ranking satu yang sempat ditempatinya kini diduduki atlet Denmark, Viktor Axelsen.
Berikut fakta-fakta menarik Kento Momota.
1. Dilatih Orang Indonesia
Tak banyak diketahui bahwa kehebatan yang dimiliki Kento Momota saat ini sebagai seorang pebulu tangkis diasah oleh pelatih asal Indonesia. Adalah Imam Tohari yang menjadi pelatih Momota saat masih duduk di SMP Tomioka.
Imam Tohari akhirnya mampu membawa Kento Momota menjadi juara dunia junior pada 2012 lalu. Bakat yang dipoles itu akhirnya membuat Momota bisa berkembang hingga sekarang.
2. Terjerat Kasus Judi Ilegal
Saat berada di perjalanan menuju sukses, Momota pernah terjerat kasus judi ilegal. Hal ini membuat perjalanannya menjadi penuh dengan lika-liku.
Pada 2016 lalu, Momota terciduk mendatangi tempat judi ilegal di Tokyo bersama temannya di tim nasional bulu tangkis Jepang, Kenichi Tago.
Karena judi ilegal sangat dilarang di Jepang, atas tindakannya tersebut Momota mendapatkan larangan bermain hingga 2017 dan karena hal itu dia melewatkan Olimpiade 2016.
3. Masuk Guinness World Records
Kehebatan Kento Momota di atas lapangan membuatnya masuk ke dalam catatan Guinness World Records sebagai pebulu tangkis tunggal putra yang mampu meraih gelar terbanyak dalam satu tahun.
Torehan ini dicetak Momota saat menjuarai 11 turnamen sepanjang musim kompetisi BWF 2019. Catatan ini melewati rekor sebelumnya yang dipegang Lee Chong Wei dengan 10 gelar pada 2010.
4. Alami Kecelakaan
Nasib nahas sempat menimpa Kento Momota pada awal tahun 2020. Mobil yang ia kendarai mengalami kecelakaan. Ironisnya, kecelakaan tersebut terjadi beberapa jam seusai dirinya memenangi turnamen bulu tangkis Malaysia Masters.
Kecelakaan itu membuat Momota mengalami cedera cukup parah di beberapa bagian tubuh dan membuatnya absen di banyak pertandingan.
Itulah sederet fakta soal Kento Momota.
Berita Terkait
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
-
Bantah Dipecat, Takehiro Tomiyasu Bongkar Alasannya Hengkang dari Arsenal
-
Insiden Mengerikan di Ring Tinju! Petinju Jepang Hilang Ingatan Usai KO
-
Tolak Shin Tae-yong! China Dianggap Anti Korea: Lebih Baik Belajar dari Jepang
-
Kazuyoshi Miura: Usia Mendekati 60 Tahun Masih Mau Terus Berkarier
-
Siapa Kekasih Takefusa Kubo? Punya Hubungan Spesial dengan Artis Film Dewasa
-
Publik China Misuh-misuh Jepang Hancurkan Timnas Indonesia 6-0
-
6 Fakta Kekalahan Timnas Indonesia dari Jepang: Memori Buruk 49 Tahun Lalu Terulang
-
Detik-detik Emil Audero Jatuh Bangun Gagalkan Peluang Emas Rekan Calvin Verdonk
-
Nasib Sial Yakob Sayuri, 9 Pemain Kena Damprat Netizen: Kok Pada Diem Aja
Terkini
-
Tantangan Pengangguran Muda Menguat, YES 2025 Dorong Arah Baru Ekonomi Hijau, Digital, dan Hilirisasi
-
VinFast Ubah Cara Pandang Dunia: Mobil Listrik Tak Harus Mahal untuk Andal dan Nyaman
-
Bisa Grandmaster dengan Mudah, Ini 7 Tips Push Rank Free Fire Untuk Pemula
-
Buat FOMO Padel Wajib Tahu Ini! Sistem Golden Point Bakal Kembali Diterapkan
-
Jangan Ngaku Anak Padel, Kalau Gak Tau Istilah-istilah Ini
-
Serba Serbi Padel: Dimainkan 25 Juta Orang di Seluruh Dunia
-
Kasih Vape ke Orangutan di Taman Safari, Petarung MMA Disebut Bodoh Tingkat Dewa
-
Insiden Mengerikan di Ring Tinju! Petinju Jepang Hilang Ingatan Usai KO
-
Suara.com Rayakan HUT ke-11 dengan Luncurkan Suara Hijau dan Green Media Network
-
Pimpin AFP Jawa Tengah, Muhammad Tursino Targetkan Lolos PON 2028