Bolatimes.com - Pebulutangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii, kini digosipkan segera pensiun usai gelaran Olimpiade Tokyo 2020. Salah satu penyebabnya adalah usai sang pemain yang kini sudah tak lagi muda.
Seperti diketahui, Greysia Polii bersama partnernya Apriyani Rahayu sukses meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dari nomor ganda putri cabor bulutangkis.
Pencapaian yang didapat Greysia/Apriyani jadi sejarah tersendiri bagi Indonesia karena pertama kalinya ganda putri merengkuh medali emas di ajang selevel Olimpiade.
Berbeda dengan Apriyani, Greysia Polii tidak lagi muda. Selain itu, usia Greysia sudah menginjak 33 tahun yang tentu tidak lagi muda bagi seorang pebulutangkis. Apalagi, ia juga sudah berkeluarga.
Greysia menjelaskan keinginan untuk pensiun memang sudah ada. Apalagi, ia sudah banyak mengalami masa-masa sulit sepanjang kariernya.
Namun, untuk saat ini ia belum bisa memutuskannya. Sebab, masih ada keinginan serta dorongan buat kembali membantu di bulutangkis.
"Di kehidupan ada musim-musimnya, yang di mana kita harus tahu kapan waktunya berhenti dan kapan melanjutkan ke kehidupan yang lain," kata Greysia Polii dalam jumpa pers virtual, Jumat (6/8/2021).
"Saya tidak bisa bilang kapan waktunya saya pensiun, hanya itu yang bisa saya bilang sekarang," sambung Greysia Polii.
Greysia menambahkan alasannya beberapa kali ingin gantung raket. Menurutnya, asam manis perjalan kariernya menjadi alasan mengapa hal itu terjadi.
"Karena sebagai seorang atlet, saya wanita yang di mana tidak seperti pria dalam perjalanan mau menikah, mau punya anak tidak jadi kendala," bukanya.
"Jadi waktu saya 25 tahun, saya otomatis punya kemampuan tapi hilang asa saya karena kejadian besar yang menimpa saya jadi saya menyatakan ingin pensiun," jelas Greysia.
"Di 2016 saya sudah cukup senior di bulutangkis, partner cedera, saya tidak ada partner lalu saya ancang-ancang harus pensiun. Dan saat itu saya punya pasangan mau menikah. Itu normal sekali di pikiran atlet wanita."
"Ternyata Tuhan minta saya lebih. Lalu ada Apriyani dan pelatih minta tolong saya untuk tunggu sebentar 6 bulan sampai 1 tahun untuk angkat pemain junior di ganda putri karena sulit untuk berprestasi. Ya sudah saya kontribusi lagi sampai akhirnya ada hasilnya prestasi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Dikalahkan Unggulan China, Apriyani/Fadia Gagal Juara di Kejuaraan Dunia BWF 2023
-
Jadwal Final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023: Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia, Apriyani/Fadia Ditantang Ganda China
-
Apriyani/Fadia Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia di Final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023
-
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023: Apriyani/Fadia Lawan Ganda Putri Korea di Semifinal
-
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023: Ditarget Medali, Apriyani/Fadia Ingin Main Enjoy
-
Kisah Misha Zilberman, Pebulu Tangkis Israel yang Sempat Ditolak Masuk Indonesia untuk Tampil di Kejuaraan Dunia
-
Profil Mutiara Ayu Puspitasari, Tunggal Putri Indonesia Pertama yang Juara di Kejuaraan Junior Asia 2023
-
Profil Huzwaney Momin, Pebulu Tangkis Berhijab Asal Thailand yang Curi Atensi di BAJC 2023
-
Bikin Malu, Mengenang Momen Dua Pebulu Tangkis Thailand Adu Jotos di Ajang Canada Open
-
Digelar Hari Ini, Berikut Deretan Pebulu Tangkis Indonesia yang Pernah Sabet Gelar di Thailand Open
Terkini
-
Tantangan Pengangguran Muda Menguat, YES 2025 Dorong Arah Baru Ekonomi Hijau, Digital, dan Hilirisasi
-
VinFast Ubah Cara Pandang Dunia: Mobil Listrik Tak Harus Mahal untuk Andal dan Nyaman
-
Bisa Grandmaster dengan Mudah, Ini 7 Tips Push Rank Free Fire Untuk Pemula
-
Buat FOMO Padel Wajib Tahu Ini! Sistem Golden Point Bakal Kembali Diterapkan
-
Jangan Ngaku Anak Padel, Kalau Gak Tau Istilah-istilah Ini
-
Serba Serbi Padel: Dimainkan 25 Juta Orang di Seluruh Dunia
-
Kasih Vape ke Orangutan di Taman Safari, Petarung MMA Disebut Bodoh Tingkat Dewa
-
Insiden Mengerikan di Ring Tinju! Petinju Jepang Hilang Ingatan Usai KO
-
Suara.com Rayakan HUT ke-11 dengan Luncurkan Suara Hijau dan Green Media Network
-
Pimpin AFP Jawa Tengah, Muhammad Tursino Targetkan Lolos PON 2028