Rauhanda Riyantama
Erik Lamela lakukan tendangan rabona saat bobol gawang Arsenal. (AFP)

Bolatimes.com - Berikut cara melakukan tendangan rabona, sebuah teknik menendang yang unik dan kerap diperagakan pesepak bola top dunia.

Selain dianggap sebagai olahraga, sepak bola juga dianggap seni karena banyaknya teknik yang dilakukan untuk memainkannya.

Salah satu teknik dalam sepak bola yang dianggap seni adalah Rabona. Teknik ini dianggap sebuah teknik sulit yang hanya bisa dilakukan segelintir pemain saja.

Baca Juga:
Blak-blakan, Elkan Baggott Ungkap Hal yang Perlu Dilakukan Demi Perkembangan Timnas Indonesia

Saking sulitnya, teknik ini jarang diperagakan saat seorang pemain melakoni pertandingan dengan intensitas yang tinggi.

Namun tak jarang teknik ini dilakukan dan membuat orang berdecak kagum karena tampilannya yang memanjakan mata.

Sebagai contoh adalah gol Rabona Erik Lamela saat Tottenham Hotspur mengalahkan rival sekotanya, Arsenal dalam laga bertajuk Derby North London.

Baca Juga:
Tolak Mentah-mentah, Bos JDT: Mesut Ozil Tdak Pernah Ada Dalam Rencana Saya

Dalam duel panas dan berjalan intens itu, pemain asal Argentina ini mencetak gol menggunakan teknik Rabona yang memastikan kemenangan bagi Tottenham Hotspur.

Karena gol menggunakan teknik Rabona tersebut, Lamela pun mendapatkan penghargaan gol terbaik Liga Inggris musim 2020/2021.

Tak cukup sampai di situ, gol tersebut juga mengantarkan Lamela sebagai peraih penghargaan Puskas Award 2021 atau penghargaan gol terbaik di dunia sepak bola yang digelar FIFA.

Baca Juga:
Carlos Fortes Sempat Bikin Bimbang PSIS Semarang, Dilepas atau Dipertahankan

Melihat keindahan dalam teknik Rabona ini, banyak yang mencari bagaimana cara melakukan teknik tersebut.

Berikut Bolatimes.com sajikan cara melakukan sepakan Rabona seperti gol yang dicetak Lamela ke gawang Arsenal.

Baca Juga:
Beda dengan Indonesia, Mesut Ozil Justru Ditolak Klub Elite Malaysia

Cara Menendang Bola dengan Teknik Rabona

Teknik Rabona sendiri merupakan cara menendang bola dengan menyilangkan kedua kaki, sehingga pemain akan tetap menendang bola dengan kaki terkuatnya di posisi yang tak ideal.

Sebagai contoh, gol Erik Lamela ke gawang Arsenal terjadi dari sisi kiri, di mana sejatinya kaki kiri cocok untuk menendang bola ke gawang.

Namun, Lamela mengincar tiang jauh atau gawang sebelah kanan, sehingga dirinya dipaksa harus menggunakan kaki kanan.

Karena kaki kanannya lemah, Lamela pun menggunakan kaki kirinya yang dominan untuk menendang bola dengan teknik Rabona tersebut.

Pertama-tama, untuk melakukan teknik Rabona seorang pemain harus menentukan terlebih dulu kaki dominan yang dimilikinya.

Setelah mengetahui kaki yang paling dominan, pemain harus meletakkan kaki terlemahnya di dekat bola, kurang lebih berjarak 20-30 cm.

Kaki terlemah ini nantinya akan menjadi tumpuan untuk melakukan Rabona, sehingga pijakan dengan kaki terlemah ini haruslah kuat.

Sebisa mungkin posisikan bola searah mata kaki di kaki terlemah agar bola mampu dijangkau oleh kaki yang paling dominan saat ditendang.

Erik Lamela lakukan tendangan rabona saat bobol gawang Arsenal. (AFP)

Saat hendak menendang, usahakan badan dicondongkan ke belakang agar sedikit menjauh ke bola dan memberikan keleluaraan untuk menendang sekaligus menyeimbangkan badan.

Lalu pemain harus fokus pada titik bola yang akan ditendang. Mata pemain harus tetap tertuju kepada bola, mengingat teknik ini butuh membutuhkan fokus ekstra

Setelah fokus terhadap bola, ayunkan bagian kaki terkuat ke bagian belakang kaki yang menjadi tumpuan.

Saat hendak menendang dengan kaki dominan, kaki yang jadi tumpuan pun harus ditekuk sedikit agar kaki yang menendang bisa mengenai bola.

Kemudian, lakukan tendangan dengan sisi luar kaki, tepatnya di ujung sepatu agar bola memiliki tenaga dan akurasi yang tepat.

Jika ingin melakukan Rabona untuk melakukan operan ke atas, maka penendang bisa menendang ke arah bawah bola agar bola melambung ke atas.

Kontributor: Felix Indrajaya
Load More