Bolatimes.com - Atletico Madrid berhasil melangkah ke babak 16 besar Liga Champions setelah meraih kemenangan 2-0 melawan Lazio dalam pertandingan Grup E.
Pertandingan ini digelar di Stadion Civitas Metropolitan, Madrid, Rabu waktu setempat atau Kamis dini hari WIB.
Baik Atletico maupun Lazio telah memastikan tempat di babak selanjutnya setelah mengumpulkan poin yang tidak bisa dicapai oleh Celtic dan Feyenoord dalam lima pertandingan.
Meskipun demikian, kemenangan tersebut membuat Atletico tetap memimpin klasemen grup dengan total 14 poin, sedangkan Lazio berada di posisi kedua dengan sepuluh poin, seperti yang dilaporkan oleh laman resmi UEFA.
Keunggulan Atletico tercipta pada menit keenam saat Samuel Lino melaju di sisi kiri dan berhasil melewati Adam Marusic.
Lino kemudian melakukan pergerakan cerdas, memberikan umpan yang dieksekusi dengan sempurna oleh Antoine Griezmann.
Walaupun Mario Hermoso tampaknya menggandakan keunggulan pada menit ke-38, gol tersebut tidak diterima oleh wasit karena dianggap offside.
Atletico akhirnya mendapatkan gol kedua pada menit ke-51, dengan Lino kali ini menjadi pencetak gol setelah memanfaatkan bola pantul dari Memphis Depay.
Sementara itu, Celtic memberikan hiburan kepada para penggemarnya dengan meraih kemenangan 2-1 atas Feyenoord, meskipun hal ini tidak berpengaruh pada posisi mereka di klasemen grup. Pertandingan tersebut digelar di Celtic Park, Glasgow.
Meski menang, Celtic tetap berada di posisi juru kunci grup dengan empat poin. Luis Palma membawa Celtic unggul 1-0 melalui eksekusi penalti setelah Ramiz Zerrouki melakukan pelanggaran terhadap Liam Scales di kotak penalti.
Feyenoord berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-82 melalui Yankuba Minteh setelah umpan silang Santiago Gimenez tidak diambil oleh Thomas van den Belt.
Namun, kegembiraan Celtic kembali muncul pada menit ke-91 ketika Gustaf Lagerbielke mencetak gol setelah menerima umpan dari Matt O’Riley, memastikan kemenangan dan keluar dari Liga Champions dengan tiga poin tambahan.
Man City amankan puncak
Sukes sempurna Manchester City di Grup G Liga Champions. Man City menang 3-2 melawan Crvena Zvezda di Stadion Red Star, Beograd, sementara RB Leipzig berhasil mengalahkan Young Boys 2-1 di Stadion Red Bull Arena, Leipzig, dalam pertandingan terakhir Grup G Liga Champions.
Pelatih Man City, Pep Guardiola, dapat tersenyum penuh kepuasan dengan kemenangan ini. Man City mengamankan posisi puncak klasemen akhir Grup G dengan meraih 18 poin maksimal dari enam pertandingan, sedangkan Crvena Zvezda berada di posisi juru kunci.
Gol-gol dari Micah Hamilton, Oscar Bobb, dan Kalvin Phillips menjadi pilar kemenangan Man City, sementara Crvena Zvezda membalas lewat Hwang In-beom dan Aleksandar Katai.
Meskipun menurunkan beberapa pemain muda seperti Oscar Bobb dan Micah Hamilton, Man City tetap dominan dengan menguasai bola sebanyak 70 persen dan melepaskan total 10 tendangan.
Di tempat lain, RB Leipzig berhasil menjadi runner-up Grup G setelah mengalahkan Young Boys 2-1. Dengan total 12 poin dari enam pertandingan, RB Leipzig lolos ke babak 16 besar Liga Champions, sementara Young Boys menempati peringkat ketiga dengan empat poin dan memastikan tempat pada babak play-off Liga Europa.
Gol dari Benjamin Sesko dan Emil Forsberg menjadi penentu kemenangan RB Leipzig, sementara Young Boys membalas lewat Ebrima Colley.
Secara statistik, RB Leipzig di kandang jarang dihadapkan pada ancaman, berbeda dengan Young Boys yang melepaskan total 15 tendangan, empat di antaranya tepat sasaran.
Analisis Kinerja Manchester City:
Meskipun Man City mencapai hasil sempurna dengan 18 poin dari enam pertandingan, artikel tidak memberikan insight mendalam tentang kinerja tim. Analisis lebih lanjut tentang kekuatan dan kelemahan dalam setiap pertandingan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang potensi Man City di fase selanjutnya.
Pilihan Pemain Muda:
Pemilihan pemain muda seperti Oscar Bobb dan Micah Hamilton menunjukkan kepercayaan Pep Guardiola pada bakat muda. Analisis lebih lanjut dapat menggali dampak positif dari keputusan ini, termasuk pengembangan pemain muda dan bagaimana kontribusi mereka memengaruhi hasil pertandingan.
Berita Terkait
-
Donnarumma ke Man City atau Bayern? Masa Depan Kiper PSG Tergantung Ederson
-
Jack Grealish ke Everton: Pinjaman Mahal yang Bisa Jadi Transfer Permanen
-
Man City vs Wolves: Krisis Cedera Hantui Laga Pembuka Premier League 2025
-
Blunder Memalukan Manchester City: Nama Tijjani Reijnders Typo di Jersey
-
Rp1,1 Triliun Jadi Taruhan, Everton Yakin Jack Grealish Bisa Bersinar Lagi?
-
Pep Guardiola Ngidam Rodrygo, City Siap Rogoh Rp1,7 Triliun
-
Pep Guardiola Akui Aneh Lihat Kevin De Bruyne Berseragam Napoli
-
Petaka Barcelona! Hansi Flick Dilarang Dampingi Blaugrana di Liga Champions, Kok Bisa?
-
Kevin De Bruyne Ungkap Beda Conte atau Pep Guardiola, Siapa Lebih Baik?
-
Manchester City Pagari Rodri hingga 2029 dari Kejaran Real Madrid
Terkini
-
Here We Go! Eks Rekan Ole Romeny Jadi Senjata Baru PSIM Yogyakarta
-
Mario Lemos Kirim Pesan Perang untuk Persib: Kami Tak Akan Mundur!
-
Antonio Conte Sindir PSG Soal Belanja Gila-Gilaan: Kami Pilih Jalan Berbeda
-
Tudor Murka! Bela Mati-Matian Vlahovic dari Ejekan Suporter Juventus
-
Dari Blunder Fatal ke Pahlawan Adu Penalti: Debut Penuh Drama Lucas Chevalier
-
Transfer Fantastis! Malick Thiaw Gabung Newcastle dengan Harga Selangit
-
Debut Langsung Juara! Luca Chevalier Buktikan Depak Donnarumma Keputusan Tepat
-
Lucas Chevalier, Kiper Bergaya Playmaker yang Antar PSG Juara Piala Super Eropa
-
Lucas Chevalier Jadi Pahlawan! PSG Raih Piala Super Eropa Pertama
-
Kamu Akan Dirindukan! Surat Cinta Mohamed Salah untuk Darwin Nunez