Bolatimes.com - Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Christophe Galtier mengungkap penyebab timnya gagal keluar sebagai juara Grup H Liga Champions 2022/2023.
PSG lolos ke 16 besar Liga Champions dengan status runner up Grup H setelah kalah saing dengan Benfica meski memiliki raihan poin yang sama.
Di laga pamungkas grup, PSG berhasil meraih kemenangan 2-1 atas Juventus dalam matchday keenam di Stadion Allianz, Turin, Kamis (3/11/2022) dini hari WIB.
Namun, hasil itu nyatanya tidak cukup untuk mempertahankan posisi teratas klasemen Grup H. PSG dikudeta oleh Benfica yang dalam laga terakhirnya menang 6-1 atas tuan rumah Maccabi Haifa.
PSG dan Benfica sejatinya mengakhiri fase grup dengan jumlah poin, memasukan dan kemasukan gol identik yakni 15 poin dan selisih gol 16-7 (+9). Namun, Benfica lebih unggul perihal jumlah gol tandang keseluruhan laga fase grup.
Kemenangan telak 6-1 atas tuan rumah Maccabi Haifa membuat Benfica dipastikan finis sebagai juara Grup H karena unggul jumlah gol tandang dari PSG yakni 9 berbanding 6.
Sebelum laga ini, hasil laga tandang Benfica adalah menang 2-1 atas Juventus dan imbang 1-1 dengan PSG. Sementara hasil dua laga tandang PSG sebelumnya adalah menang 3-1 atas Maccabi Haifa dan imbang 1-1 dengan Benfica.
Menurut Christophe Galtier, PSG seharusnya bisa menjadi juara grup andai ketika menghadapi Maccabi Haifa pada 26 Oktober lalu bisa lebih menghormati lawan. Dia menuding PSG terlalu meremehka wakil Israel tersebut.
Dalam laga di Parc des Princes, Paris itu, PSG berhasil menang 7-2. Namun menurut Galtier, Kylian Mbappe dan kawan-kawan terlihat sudah puas setelah unggul jauh. Pertahanan mereka juga buruk karena membiarkan lawan mencetak dua gol.
"Ketika kami menang 7-2 minggu lalu, kami berhenti bermain pada menit ke-90. Kami kebobolan terlalu banyak gol selama babak penyisihan grup dari bola mati, seperti yang kami lakukan melawan Haifa," kata Galtier dikutip dari laman resmi UEFA, Kamis (3/11/2022).
Baca Juga
"Jika kami kebobolan satu gol lebih sedikit, kami akan finis di puncak grup," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Luis Enrique: PSG Tidak Pantas Kalahkan Tottenham
-
Luis Enrique Mengaku Bingung Hadapi Tottenham Hotspur di Piala Super Eropa
-
Dari Blunder Fatal ke Pahlawan Adu Penalti: Debut Penuh Drama Lucas Chevalier
-
Debut Langsung Juara! Luca Chevalier Buktikan Depak Donnarumma Keputusan Tepat
-
Lucas Chevalier, Kiper Bergaya Playmaker yang Antar PSG Juara Piala Super Eropa
-
Lucas Chevalier Jadi Pahlawan! PSG Raih Piala Super Eropa Pertama
-
Donnarumma ke Man City atau Bayern? Masa Depan Kiper PSG Tergantung Ederson
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Bukan Soal Gaji, Inilah Titik Lemah Donnarumma yang Bikin PSG Rekrut Lucas Chevalier
-
Petaka Barcelona! Hansi Flick Dilarang Dampingi Blaugrana di Liga Champions, Kok Bisa?
Terkini
-
Here We Go! Eks Rekan Ole Romeny Jadi Senjata Baru PSIM Yogyakarta
-
Mario Lemos Kirim Pesan Perang untuk Persib: Kami Tak Akan Mundur!
-
Antonio Conte Sindir PSG Soal Belanja Gila-Gilaan: Kami Pilih Jalan Berbeda
-
Tudor Murka! Bela Mati-Matian Vlahovic dari Ejekan Suporter Juventus
-
Dari Blunder Fatal ke Pahlawan Adu Penalti: Debut Penuh Drama Lucas Chevalier
-
Transfer Fantastis! Malick Thiaw Gabung Newcastle dengan Harga Selangit
-
Debut Langsung Juara! Luca Chevalier Buktikan Depak Donnarumma Keputusan Tepat
-
Lucas Chevalier, Kiper Bergaya Playmaker yang Antar PSG Juara Piala Super Eropa
-
Lucas Chevalier Jadi Pahlawan! PSG Raih Piala Super Eropa Pertama
-
Kamu Akan Dirindukan! Surat Cinta Mohamed Salah untuk Darwin Nunez