Bolatimes.com - Rencana Hakan Calhanoglu tidak berjalan mulus. Keputusannya untuk membelot dari AC Milan ke Inter Milan gagal menghadirkan trofi bergengsi buat pemain asal Turki tersebut.
Calhanoglu memutuskan pindah ke Inter pada musim panas 2021 dengan status bebas transfer. Kepindahan Calhanoglu saat itu lantas bikin ramai karena pindah ke rival sekota.
Keputusan Calhanoglu untuk pindah ke Inter tidak terlepas dari keinginannya untuk meraih trofi, khususnya trofi juara Serie A.
Inter merupakan juara bertahan usai menyabet Scudetto musim 2020/21 dan menjadi kandidat kuat peraih gelar serupa di musim 2021/22.
Sementara nasibnya di Milan sejak didatangkan dari Bayer Leverkusen pada 2017/18, tidak berjalan dengan baik. Selama berada di Milan, Calhanoglu memang menjalani musim-musim yang sulit.
Hal ini tidak terlepas dari restrukturisasi yang sedang dilakukan oleh Milan. Alih-alih mendatangkan pemain berlabel bintang dengan biaya mahal, Milan mengandalkan pemain-pemain muda.
Pada musim pertamanya di Italia, Calhanoglu harus menerima kenyataan Milan cuma finis di peringkat keenam Liga Italia, terhenti di babak 16 Liga Europa, dan cuma jadi runner-up Coppa Italia.
Musim keduanya tak lebih baik, Milan cuma finis di peringkat kelima Liga Italia, terhenti di semifinal Coppa Italia, dan tak lolos fase grup Liga Europa.
Begitu pula di musim 2019/20, Calhanoglu cuma membawa Milan finis keenam di Liga Italia dan terhenti di semifinal Coppa Italia.
Musim 2020/21 sebetulnya jauh lebih baik buat Milan dan Calhanoglu. Mereka finis sebagai runner-up Liga Italia dan mencapai perempat final Coppa Italia.
Namun nyatanya, progres yang tak membuahkan trofi belum cukup memuaskan ambisi Hakan Calhanoglu. Dia ingin trofi hadir dalam perjalanan kariernya, maka dia memutuskan pergi ke Inter yang sedang dalam performa oke.
Inter memang menjadi kandidat kuat peraih Scudetto di musim 2021/22, mereka bersaing ketat dengan Milan, bahkan penentuan siapa yang jadi juara harus hadir di pekan terakhir.
Hakan Calhanoglu pada akhirnya harus gigit jari, AC Milan yang berhasil keluar sebagai juara usai finis di peringkat pertama dengan keunggulan 2 poin dari Inter di peringkat kedua.
Meski keinginannya untuk meraih Scudetto bersama Inter justru gagal, Hakan Calhanoglu setidaknya masih bisa tersenyum di akhir musim karena Inter Milan berhasil menyabet gelar juara Coppa Italia dan Supercoppa Italiana.
Kontributor: Aditia Rizki
Berita Terkait
-
Alvaro Morata Resmi Gabung Como: Siap Hancurkan Pertahanan Serie A
-
Transfer Fantastis! Malick Thiaw Gabung Newcastle dengan Harga Selangit
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
AC Milan Dihajar Chelsea 4-1, Allegri Tetap Tenang: Bukan Bencana!
-
Fabio Capello Murka kepada AC Milan dan Inter, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Indonesia Pascal Struijk Tampil Kece Saat Leeds Lawan AC Milan
-
Manchester United Depak Rasmus Hojlund, AC Milan Siap Tampung
-
Mengapa Luka Modric Pilih AC Milan? Petuah Carlo Ancelotti Jadi Kunci
-
Atalanta Tak Juga Lepas ke Inter, Ademola Lookman Main Keras
-
Ademola Lookman Membelot: Inter Milan di Persimpangan Transfer Rp870 Miliar
Terkini
-
Here We Go! Eks Rekan Ole Romeny Jadi Senjata Baru PSIM Yogyakarta
-
Mario Lemos Kirim Pesan Perang untuk Persib: Kami Tak Akan Mundur!
-
Antonio Conte Sindir PSG Soal Belanja Gila-Gilaan: Kami Pilih Jalan Berbeda
-
Tudor Murka! Bela Mati-Matian Vlahovic dari Ejekan Suporter Juventus
-
Dari Blunder Fatal ke Pahlawan Adu Penalti: Debut Penuh Drama Lucas Chevalier
-
Transfer Fantastis! Malick Thiaw Gabung Newcastle dengan Harga Selangit
-
Debut Langsung Juara! Luca Chevalier Buktikan Depak Donnarumma Keputusan Tepat
-
Lucas Chevalier, Kiper Bergaya Playmaker yang Antar PSG Juara Piala Super Eropa
-
Lucas Chevalier Jadi Pahlawan! PSG Raih Piala Super Eropa Pertama
-
Kamu Akan Dirindukan! Surat Cinta Mohamed Salah untuk Darwin Nunez