Galih Priatmojo
Arsenal/instagram

Bolatimes.com - Sorot matanya masih tajam. Senyum pun masih terlihat menyungging di wajahnya. Foto Arsene Wenger yang diunggah akun instagram resmi milik Arsenal itupun seolah menunjukkan masih ada semangat yang belum lekang.

Tapi, tengoklah kerut di rautnya. Rambutnya yang telah memutih. Fisik sepertinya tak mampu menutupi usianya yang mulai menua.

Ya, selama 22 tahun pelatih berkebangsaan Prancis tersebut menukangi Arsenal. Tapi petualangannya bersama Meriam London tersebut bakal memasuki episode akhir.

Episode kelam selama satu dekade belakangan bakal diakhiri dengan kisah akhir yang dramatis.

Pelatih berjuluk The Profesor tersebut mengungkapkan bahwa musim ini adalah waktu terakhirnya bersama Arsenal. Pernyataan ini sekaligus menjadi pamungkas mengenai teka teki masa depannya bersama klub asal London tersebut.

"Setelah mempertimbangkan dengan hati-hati dan menyusul diskusi dengan klub, saya merasa ini saat yang tepat untuk mundur di akhir musim ini," terangnya seperti dikutip dari Mirror, Jumat (20/4/2018).

Jika merujuk jurus gothak gathuk, Arsene Wenger sepertinya memang ditakdirkan untuk Arsenal. Apalagi ia punya nama depan yang hampir sama dengan Arsenal (baca Arsene:Arsenal).

Pelatih kelahiran Strasbourg, Perancis, 22 Oktober 1949 ini mulai menukangi Arsenal pada 1996 silam. Ia terbang ke London setelah berhasil mempersembahkan Piala Kaisar serta Piala Super Jepang untuk klub Jepang, Nagoya. Berkat tangan dinginnya, Nagoya yang sebelumnya berada di urutan tiga terbawah klasemen Liga Jepang mampu meroket hingga ke peringkat kedua.

Melihat daya magisnya menangani klub Jepang tersebut, Arsenal pun kepincut untuk mendatangkannya ke Highbury, yang notabene kandang lawas Arsenal. Hanya butuh dua tahun, Wenger berhasil memberikan trof bagi Arsenal. Tak hanya satu tetapi dua trofi, yakni sebagai kampium Liga Premier Inggris dan Piala FA di musim 97/98.

Berkat kemampuannya yang piawai dalam meracik pemain, Arsenal pun kembali mendulang sukses dengan mempertahankan Piala FA di musim 2002/2003. Puncaknya Meriam London mampu mencicipi final pertama mereka di Liga Champions 2006. Sayang, nasib mujur belum menghampiri setelah Arsenal takluk atas Barcelona dengan skor tipis 1-2.

Filosofi sepak bola menyerang nan menghibur jadi formula yang disematkan ke tubuh Arsenal kala itu. Kemampuannya mengatur komposisi pun mengundang decak kagum.

Tetapi, tuahnya sepertinya telah memudar. Sejurus dengan usianya yang mulai renta, taktik dan filosofi bermain Arsenal yang diterapkannya dianggap sudah usang.

Akibatnya, satu dekade terakhir, permainan Arsenal seperti kehilangan roh. Tak ada satupun gelar yang berhasil mendarat di Emirates Stadium.

Kritik dan tekanan pun mulai membebani pundaknya. Kegagalan di Liga Champions musim lalu sempat membuatnya goyah. Tetapi setelah meyakinkan diri, Wenger pun berani untuk memperpanjang kontra selama dua tahun.

Mantan pemain Arsenal, Gilberto Silva mengatakan jika sudah saatnya bagi Wenger meninggalkan Emirates Stadium.

Silva yang menghabiskan enam tahun bersama Arsenal di bawah Wenger dan menjadi bagian skuat Invincibles pada musim 2003-2004, menilai pria 67 tahun tersebut sudah tidak bisa lagi bersaing dengan para pelatih muda yang membawa ide-ide serta taktik baru di pertandingan era sekarang.

"Saya merasa waktunya sudah tiba. Waktunya sudah nyaris tiba, bukan karena dia tak bisa memikul pekerjaan ini lagi. Tapi mungkin karena klub lain sudah mengubah cara mereka bekerja, cara mereka menangani banyak hal," papar Silva dikutip dari Daily Mail.

Berbeda pendapat, pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane mengungkapkan Wenger masih memiliki apa yang dibutuhkan Arsenal saat ini. Jadi sudah sepantasnya semua pihak menghormatinya.

"Wenger merupakan sosok panutan untuk kami semua (para pelatih). Apa yang sudah dia lakukan dan terus ia lakukan hingga sekarang benar-benar luar biasa. Jadi, saya harus menghormatinya," jelasnya seperti dikutip dari Sportsmole.

Namun, situasi yang tak menentu di musim ini pada akhirnya menjadi antiklimaks. Wenger merasa beban di pundaknya sudah tak mampu ditahan lebih lama dan sudah waktunya untuk berjalan menuju ke pintu keluar Emirates Stadium.

"Saya bersyukur karena memiliki hak istimewa untuk melayani klub selama bertahun-tahun yang sangat mengesankan," ujarnya singkat.

Arsenal musim ini memang tengah menghadapi masa yang buruk, bahkan bisa dibilang lebih buruk dibanding musim sebelumnya. Danny Welbeck dkk untuk kedua kalinya gagal finish di posisi empat besar Liga Premier Inggris.

Yang tragis, Arsenal kalah dari tim penghuni papan bawah Brighton & Hove Albion dengan skor 2-1. Kekalahan ini melengkapi tiga kali hasil negatif secara beruntun dan menjauhkannya dari seteru abadi Tottenham Hotspurs yang kini nangkring di peringkat 4.

Saat ini Arsenal stagnan di posisi keenam dengan selisih 14 poin dari seterunya tersebut. 

Pelatih Juventus Massimiliano Allegri santer dikabarkan bakal jadi suksesor Wenger di Arsenal.


Torehan Arsene Wenger bersama Arsenal

Premier League (3) - 1997/98, 2001/02, 2003/04

FA Cup (7) - 1997/98, 2001/02, 2002/03, 2004/05, 2013/14, 2014/15, 2016/17

Community Shield (7) - 1998, 1999, 2002, 2004, 2014, 2015, 2017

LMA Manager of the Year (2) - 2001/02, 2003/04

World Manager of the Year - 1998

Premier League Manager of the Month (15)

English Football Hall of Fame - 2006

 

Load More