Irwan Febri Rialdi | Adie Prasetyo Nugraha
Presiden Persija, Mohamad Prapanca. (Dok. Persija)

Bolatimes.com - Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, menceritakan alasan mengapa timnya gagal memenuhi slot enam pemain asing. Ia mengaku ada salah perhitungan di awal pembentukan tim.

BRI Liga 1 2023/2024 membolehkan setiap tim merekrut enam legiun asing. Cuma Persija Jakarta yang dihuni lima pemain impor.

Mereka adalah Ondrej Kudela, Ryo Matsumura, Marko Simic, Maciej Gajos, dan Oliver Bias. Satu pemain lagi gagal didatangkan hingga batas akhir pendaftaran pemain pada 20 Juli lalu.

Baca Juga:
3 Alasan Timnas Indonesia Bisa Mudah Tumbangkan Brunei Darussalam di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

Prapanca menerangkan ada salah perhitungan tim dalam mengarungi BRI Liga 1 musim ini. Manajemen Macan Kemayoran mengira awalnya regulasi pemain asing bukan enam orang boleh dimainkan secara bersamaan.

Ini seperti yang dibicarakan jauh sebelum BRI Liga 1 bergulir tepatnya saat sarasehan di Surabaya. Nah, Persija dikatakan Prapanca keburu percaya aturan tersebut bakal resmi diterapkan.

"Terkait enam pemain asing, awalnya waktu kita sarasehan dengan PSSI di Surabaya, itu boleh enam pemain tapi hanya bisa 4+1 (kuota didaftarkan di pertandingan)," kata Prapanca di persija Store, Jakarta, Kamis (27/7/2023).

Baca Juga:
Kisah Sri Lanka, Dibekukan FIFA tapi Ikut Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

"Waktu penyusunan manajemen, kita pakai konsep itu. Saat itu manajemen telah menyetujui bujet yang saya lakukan. Perubahan 2-3 minggu sebelum liga mulai, ternyata dari 5 asing, bisa main 6 semua," jelasnya.

Lebih jauh, Prapanca menerangkan Persija berupaya keras untuk memenuhi kuota legiun asing. Namun, jika dipaksakan bakal melanggar kesepakatan dengan manajemen Persija soal anggaran.

"Itulah dalam waktu pendek kita berusaha cari apa yang jadi keinginan pelatih. Pencarian pemain itu akan melanggar kesepakatan saya dengan manajemen yang sudah disepakati," terangnya.

Baca Juga:
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Brunei Darussalam Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

"Kalau revisi diprogram lagi. Itu bahasa yang bisa saya sampaikan," pungkas Mohamad Prapanca.

Load More