Bolatimes.com - Mengenal lebih jauh sosok Daffa Fasya, kiper pengganti Cahya Supriadi di Timnas Indonesia U-20 yang tampil impresif dengan menepis tendangan penalti Prancis U-20.
Seperti yang diketahui, Timnas Indonesia U-20 belum lama ini melakoni laga uji coba perdananya dalam pemusatan latihan (TC) di Spanyol.
Adapun lawan pertama skuad Garuda Nusantara di Spanyol yakni melawan salah satu kontestan Piala Dunia U-20 2023, Prancis U-20, Jumat (18/11) dinihari WIB.
Dalam duel tersebut, anak asuh Shin Tae-yong harus tertunduk lesu di akhir laga setelah menelan kekalahan masif, yakni 0-6 dari Prancis U-20.
Kekalahan Timnas Indonesia U-20 sudah terlihat sejak menit awal. Di babak pertama, gawang Marselino Ferdinan dkk sudah dibobol sebanyak tiga kali.
Lalu di babak kedua, Prancis mampu menambah tiga gol tambahan ke gawang Timnas Indonesia U-20 sekaligus menutup laga dengan skor 6-0.
Sejatinya gol ini bisa saja bertambah menjadi 7-0, mengingat Prancis mendapat dua penalti sepanjang laga. Dari dua penalti itu, hanya satu penalti yang berhasil menjadi gol.
Sedangkan satu penalti lainnya gagal dituntaskan Loum Tchaouna karena penampilan apik Daffa Fasya yang mampu menepisnya.
Keberhasilan menepis penalti itu membuat namanya menjadi sorotan. Lantas, siapakah sejatinya sosok Daffa Fasya tersebut? Berikut profilnya.
Profil Daffa Fasya, Kiper Muda Borneo FC
Baca Juga
Daffa Fasya merupakan kiper muda milik Borneo FC yang lahir di Jawa Barat pada 7 Mei 2004 atau 18 tahun silam. Ia lahir dengan nama lengkap Daffa Fasya Sumawijaya.
Kiprahnya di kancah sepak bola sendiri bermula di Majalengka, kala dirinya bergabung dengan sebuah SSB bernama Asag Biha.
Dari sana Daffa pun mencuri perhatian, terutama saat dirinya lolos seleksi Timnas Pelajar U-15 yang bermain di Kemenpora International Football Championship 2019.
Sepak terjangnya di ajang tersebut kemudian membuka pintu Daffa untuk menambah pengalamannya di level sepak bola teratas.
Saat itu, Borneo FC kemudian merekrutnya untuk ajang Elite Pro Academy Liga 1 dan berlanjut dengan terpilihnya Daffa dalam skuad Garuda Select jilid 4.
Namun di Garuda Select jilid 4 yang diasuh legenda Chelsea, Dennis Wise, itu Daffa kalah bersaing dengan kiper muda Persija Jakarta, Adre Arido Geovani.
Meski kalah bersaing, Daffa tak kehilangan pamornya begitu saja. Sepulang dari program Garuda Select, Borneo FC memberinya kepercayaan naik ke tim utama.
Sayangnya Daffa belum sekalipun mendapat kesempatan untuk debut bersama Borneo FC di ajang kompetitif.
Meski begitu pamornya dan talentanya membuat Shin Tae-yong berani memanggilnya ke Timnas Indonesia U-20 sebagai pelapis Cahya Supriadi yang sempat mengalami cedera.
Pemanggilan ini pun berlanjut selama Timnas Indonesia U-20 menjalani pemusatan latihan (TC) untuk Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20 2023.
Meski hanya menjadi pelapis, TC kali ini pun bisa dikatakan berjalan manis bagi Daffa. Setidaknya, penalti Prancis U-20 yang ia tepis menunjukkan kualitasnya sebagai penjaga gawang.
Berita Terkait
-
Dua Kali Selamat dari Kanker, Ann-Katrin Berger Bawa Jerman ke Semifinal Euro 2025
-
Tragedi di Lapangan Hijau: Bocah 14 Tahun Tewas Usai Duel di Udara
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Pernah Tolak Panggilan untuk Bela Timnas Indonesia U-20, Pemain Keturunan Ini Gabung Man City
-
Lawan China Timnas Indonesia U-20 Terancam Kehilangan 2 Pemain Keturunan
-
Jawaban Didier Deschamps saat Ditanya Ibu Negara Kenapa Tidak Panggil Junya Ito ke Timnas Prancis
-
Indra Sjafri Panggil Pemain Muda Tottenham Hotspur ke Timnas U-20, Han Willhoft-King Merespon Begini
-
SENGIT! Ini Hasil Undian Euro 2024: Prancis dan Belanda akan Saling Sikut, Spanyol dan Italia Gabung Grup B
-
Jadwal Pertandingan Final Piala Dunia U-17 Indonesia: Prancis vs Jerman
-
Jalan Terjal Prancis hingga Tantang Jerman di Partai Pucak Piala Dunia U-17, Ambisi Juara Berturut-turut
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk