Rauhanda Riyantama
Sejumlah pemain dan official Arema FC mendatangi Stadion Kanjuruhan pascakerusuhan di Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). [ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa]

Bolatimes.com - Liga 1 2022 dipastikan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan buntut tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter. Keputusan ini diambil setelah Tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) menggelar rapat pada Selasa (4/10/2022) malam WIB.

Salah satu hasilnya, kompetisi di bawah naungan PSSI khususnya Liga 1, 2 dan 3 akan dihentikan sampai mendapat rekomendasi penyelenggaraan dari Presiden Joko Widodo.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus Ketua TGIPF, Mahfud MD usai rapat. Menurutnya, penekanan TGIPF tersebut juga sudah disetujui oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali.

Baca Juga:
Barcelona di Ambang Ulangi Rekor Buruk 24 Tahun Silam usai Dikalahkan Inter Milan, Apa Itu?

"Bahwa semua kegiatan yang berpayung PSSI terutama Liga 1, 2, dan 3 supaya dihentikan sampai presiden menyatakan bisa dinormalisasi setelah tim ini menyampaikan rekomendasinya untuk seperti apa normalisasi itu harus dilanjutkan," kata Mahfud melalui video yang ditayangkan YouTube Kemenko Polhukam, Selasa (4/10/2022).

Hasil rapat itu berpotensi membuat penundaan Liga 1 2022/2023 berlangsung jauh lebih lama dari surat keputusan (SK) PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi yang telah diberikan kepada klub peserta pada Senin (3/10/2022).

PT LIB sebelumnya mengatakan bahwa Liga 1 dan Liga 2 akan ditunda selama dua pekan buntut dari tragedi meninggalnya ratusan suporter Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

Baca Juga:
Kalah Terhormat dari Jepang di Piala Asia Futsal 2022, Timnas Futsal Indonesia Patut Bangga

Selama kompetisi ditunda, TGIPF dalam rapat yang sama juga bersepakat untuk bekerja dan mencari akar masalah serta memberi rekomendasi untuk menghentikan masalah-masalah yang selalu terjadi pada perhelatan pertandingan sepak bola.

Mahfud menilai itu penting karena kerusuhan yang terjadi ketika pertandingan sepak bola kerap terjadi di Indonesia. Meskipun sudah dibentuk tim untuk mengantisipasinya, kerusuhan kerap kali tidak terhindarkan.

"Akar masalahnya harus dikemukakan oleh tim ini untuk kemudian direkomendasikan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan akar masalah itu," ujar Mahfud MD.

Baca Juga:
Liga 1 2022/2023 Ditunda, Pemain Persija Jakarta Tetap Gelar Latihan

"Itulah kerja tim ini termasuk nanti menjatuhkan atau merekomendasikan penjatuhan sanksi maupun perombakan organisasi, itu mungkin saja nanti," tambahnya.

Lebih lanjut, Mahfud juga menerangkan kalau TGIPF akan merekomendasikan sinkronisasi regulasi baik yang diatur FIFA maupun peraturan perundang-undangan di Indonesia. Sosialisasi serta pemahaman juga akan dilakukan kepada seluruh stakeholder sepak bola, aparat keamanan, suporter, hingga tim official.

"Nah, untuk hal-hal yang sifatnya teknis, tim ini nantinya akan terus bekerja, ya, selama 24 jam teknisnya nanti akan diatur dalam bentuk koordinasi kesinambungan oleh Bapak Nur Rochmad yang adalah sekretaris dari tim ini," terangnya.

Baca Juga:
Update Tragedi Kanjuruhan, Polisi Sebut 131 Korban Meninggal Dunia

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut menargetkan kerja TGIPF akan selesai pada tiga pekan ke depan atau lebih cepat dan hasilnya akan disampaikan ke Jokowi.

"Insyaallah tiga minggu tim ini sudah dapat menyampaikan hasil kerjanya ke presiden dan mudah-mudahan bisa lebih cepat dari itu."

Load More