Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Bolatimes.com - Ribuan Aremania menggelar doa bersama untuk ratusan korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan. Mereka berkumpul di Jalan Semeru Kota Malang, Minggu (2/10/2022) malam.
Aremania juga menyalakan ratusan lilin sebagai simbolis korban yang meninggal akibat insiden usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Usai berdoa bersama, beberapa Aremania diberikan kesempatan untuk berorasi. Salah seorang Aremanita menyatakan kesedihannya akibat tragedi memilukan tersebut, terlebih ada korban anak-anak.
"Sebagai ibu, saya sangat prihatin ada anak yang turut jadi korban. Langkah hukum harus ditempuh," ujarnya disambut tepuk tangan Aremania yang memenuhi sisi Timur Stadion Gajayana tersebut.
Baca Juga
-
Valentino Jebret Resmi Mundur dari Komentator Liga 1 Buntut Tragedi Kanjuruhan
-
Deretan Sanksi Berat yang Mengancam Indonesia usai Ratusan Orang Tewas di Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya
-
Ada Bendera Indonesia dan Pita Hitam di Laga Real Madrid vs Osasuna: La Liga Bela Sungkawa Atas Insiden Kanjuruhan
-
Striker Arema FC Ceritakan Situasi Mencekam di Stadion Kanjuruhan: Ada 7 atau 8 Orang Tewas di Ruang Ganti
Sementara itu, salah seorang Aremania, Fanda Ardianto mengatakan, agenda serupa akan terus digelar selama tujuh hari dan menunggu perkembangan proses hukum pengusutan Tragedi Kanjuruhan.
"Harus ada tersangka. Ratusan orang dibunuh di depan mata ribuan orang. Masak satu tersangka saja satu hari gak bisa. Kan gak masuk akal," ujarnya.
Bahkan ia menilai bahwa tragedi di kandang Singo Edan julukan Arema FC tersebut sebagai bentuk aksi pembantaian.
"Kalau di Peru itu kecelakaan, bencana karena tribun jatuh. (Sedangkan) di Indonesia ini pembantaian. Gimana gak dibantai, ditembaki gas air mata tapi pintu ditutup. Gimana gak banyak orang meninggal, banyak anak kecil," ujarnya.
Terkait advokasi bagi korban, lanjut dia, pihaknya juga telah menggandeng kuasa hukum atau pengacara.
"Kami akan terus mengawal proses hukum dan mendorong keadilan ditegakkan seadil-adilnya," ujarnya.
(Kontributor: Aziz Ramadani)
Tag
Terkini
- Liga 2 Disetop, Bos FC Bekasi City Kapok Investasi di Sepak Bola Indonesia
- Link Live Streaming PSM Makassar vs Barito Putera di BRI Liga 1, Kesempatan Juku Eja Rebur Posisi Puncak
- Jelang Hadapi Barito Putera, Pelatih PSM Makassar Tak Mau Harapkan Hasil yang Muluk-muluk
- Jadwal BRI Liga 1 Hari Ini Kamis 9 Februari 2023: PSM Makassar dan PSS Sleman Main
- Ucap Terima Kasih ke Suporter, Michael Krmencik Beri Kode Tinggalkan Persija Jakarta?
- Kepalanya Kena Tendang Bek Barito Putera, Ilija Spasojevic Curhat: Nyawa Jauh Lebih Penting
- Jelang Lawan Persik Kediri, Pelatih PSS Sleman Tekankan Hal Ini pada Anak Asuhnya
- Hasil BRI Liga 1: Dewa United Sikat Borneo FC 1-0, Gelandang Timnas Lebanon Jadi Pahlawan Kemenangan
- Belum Semua Pemain Timnas Indonesia U-20 Hadir, Baru 21 Pemain yang Ikuti Latihan di Hari Kedelapan
- 4 Pelatih Lokal yang Tersisa di Putaran Kedua Liga 1 2022/2023, Lainnya Nakhoda Asing
Berita Terkait
-
Dedik Setiawan Makin Gacor usai Dicoret Shin Tae-yong, Terbaru Cetak Brace ke Gawang RANS Nusantara FC
-
3 Klub yang Paling Sering Ganti Pelatih di BRI Liga 1 2022/2023, Ada yang Nyaris Bubar
-
Link Live Streaming PSM Makassar vs Barito Putera di BRI Liga 1, Kesempatan Juku Eja Rebur Posisi Puncak
-
Bicara Soal Debutnya di Persija Jakarta saat Lawan Arema FC, Witan Sulaeman: Saya masih Perlu Adaptasi
-
Jelang Hadapi Barito Putera, Pelatih PSM Makassar Tak Mau Harapkan Hasil yang Muluk-muluk
-
Jadwal BRI Liga 1 Hari Ini Kamis 9 Februari 2023: PSM Makassar dan PSS Sleman Main
-
3 Pemain Tajikistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia di FIFA Matchday, Salah Satunya Eks Persebaya Surabaya
-
Gacor di BRI Liga 1, Berikut 5 Pemain Top yang Pernah Jadi Rekan Setim Ciro Alves saat Bermain di Fluminense
-
Tunjuk Pelatih Lokal I Putu Gede Gantikan Javier Roca, Ini Alasan Arema FC
-
4 Pelatih Lokal yang Tersisa di Putaran Kedua Liga 1 2022/2023, Lainnya Nakhoda Asing