Arif Budi Setyanto
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong saat ditemui di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Kamis (23/6/2022). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha).

Bolatimes.com - Pelatih timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong terus menggodok anak asuhnya demi hasil maksimal di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 mendatang. Juru taktik Korea Selatan itu bahkan tak segan mengkritik gaya bermain pemain muda tanah air.

Diketahui saat ini timnas Indonesia U-19 sedang menjalani TC di Jakarta. Persiapan itu dilakukan untuk Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 yang bakal digelar di Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Pada kesempatan pemusatan latihan ini, Shin Tae-yong lantas memberikan pemahaman bermain sepak bola. Ia menekankan kepada pemain agar terus berpikir di atas lapangan.

Sebab, pelatih berusia 52 tahun ini masih menemukan kesalahan yang dilakukan para pemain. Ia menyebutkan pemain Garuda Nusantara hanya mau berlari ketika ada bola, tapi tidak memikirkan apa yang selanjutnya.

Wejangan tegas Shin Tae-yong ini diunggah ke media sosial resmi PSSI pada Kamis (1/9/2022). Pelatih asal Korea itu terus menekankan agar Ronaldo Kwateh harus terus melihat situasi ketika sudah di atas lapangan.

"Pertama harus lihat situasi, kita harus baca keseluruhan pertandingan. Baru kalian main lebih baik lagi, kualitas kalian. Kalau lihat pemain Indonesia, kalau ada bola baru mau main, baru mau lari," ucap Shin Tae-yong yang diterjemahkan langsung oleh Jeje.

Shin Tae-yong pun mengatakan bahwa ia terus menekankan pesan ini untuk pemainnya. Sebab, ia menuntun Hokky Caraka dkk untuk bisa mengambil keputusan dengan baik di lapangan.

"Makanya saya selalu bilang harus berpikir. Itu yang selalu ditegaskan terus ke kalian. Maka kalian harus mengambil keputusan dengan baik di pertandingan," pungkasnya.

Adapun TC timnas Indonesia U-19 bersama Shin Tae-yong ini bakal digelar sampai 6 September 2022 mendatang. Setelah itu, Garuda Nusantara akan menjalani pemusatan latihan lagi di Surabaya.

Di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023, timnas Indonesia akan bertanding melawan tiga negara, yaitu Timor Leste, Hong Kong, dan Vienam.