Bolatimes.com - Pemain keturunan yang dikabarkan menjadi buruan PSSI untuk dinaturalisasi belakangan ini kian banyak bermunculan.
Tak cuma dicari, ada beberapa pemain keturunan yang secara terang-terangan menyatakan tertarik untuk membela Timnas Indonesia.
Beberapa pemain keturunan bahkan sudah dipastikan bakal membela Timnas Indonesia, seperti Jordi Amat dan Sandy Walsh yang dokumen naturalisasinya segera rampung.
Namun, ada pula beberapa pemain yang menyatakan menolak untuk membela Timnas Indonesia meski punya garis keturunan Indonesia.
Di antara pemain-pemain keturunan yang menolak membela 'Merah Putih' ini, ada yang bernasib apes. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.
Pada tahun 2020 lalu, Yunus Nusi mengumumkan bahwa Jayden Oosterwolde menolak panggilan untuk membela Timnas Indonesia.
Bek yang baru saja pindah ke Parma dari FC Twente tersebut, lebih memilih membela Belanda. Shin Tae-yong sendiri sebelumnya mengungkapan bahwa Jayden adalah salah satu pemain idamannya.
Setelah dipinjamkan ke Parma, bek berusia 20 tahun tersebut justru sangat jarang mendapat kesempatan bermain. Dia baru sekali diturunkan di Serie B dengan lama bermain hanya 31 menit.
2. Kevin Diks
Baca Juga
Sama seperti Jayden Oosterwolde, Kevin Diks yang saat ini membela FC Copenhagen batal dinaturalisasi karena orang tuanya tidak memberikan restu.
Ada keterangan lain yang menyebutkan bahwa batalnya naturalisasi Kevin Diks karena memiliki posisi yang sama dengan Sandy Walsh, sebagai fullback kanan.
Usai menolak tawaran ini, Kevin Diks tidak lagi menjadi pilihan utama Copenhagen. Meski dia menjadi starter di dua laga terakhir, mereka dikalahkan PSV Eindhoven di leg kedua 16 besar Liga Konferensi Eropa.
PSSI disebut menarik undur proses naturalisasi Emil Audero. Dikatakan bahwa pemain berusia 25 tahun tersebut seolah mengulur waktu dalam proses menjadi WNI.
Penampilan Emil Audero tidak terlalu apik setelah itu. Di enam laga terakhir Sampdoria, Emil cuma menjadi kiper cadangan.
4. Mees Hilgers
Anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani, menyebut bahwa Mees Hilgers tidak jadi dinaturalisasi oleh Indonesia. Padahal, bek FC Twente itu sebelumnya diprediksi bakal bisa bermain buat Timnas Indonesia.
Namun, disebutkan bahwa orang tua Mees Hilgers tidak memberikan restu anaknya menjadi WNI. Pasalnya, Indonesia hanya mengenal paspor tunggal, bukan dwi-kewarganegaraan seperti Belanda.
Setelah menolak kesempatan ini, Mees Hilgers mengalami cedera paha pada awal Februari lalu. Dia melewatkan cukup banyak pertandingan dan akhirnya tidak dipanggil Timnas Belanda U-21 untuk Kualifikasi Piala Eropa U-21 2023.
(Kontributor: Aditia Rizki)
Tag
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Blunder Memalukan Manchester City: Nama Tijjani Reijnders Typo di Jersey
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Pemain Keturunan Indonesia Pascal Struijk Tampil Kece Saat Leeds Lawan AC Milan
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk