Irwan Febri Rialdi
Tan Mo Heng, Kiper Keturunan Tionghoa di Piala Dunia 1938 (Facebook Golden Era. A Football History)

Bolatimes.com - Pada era penjajahan Belanda. Orang-orang Tionghoa turut memberikan kontribusi positif untuk Indonesia, salah satunya di bidang olahraga, khususnya sepak bola.

Jauh sebelum Indonesia memproklamirkan diri sebagai negara mereka, orang Tionghoa juga turut andil memajukan sepak bola di negeri ini.

Menengok jauh ke belakang, tepatnya di era Piala Dunia 1938, jejak orang Tionghoa menghiasi sepak bola Indonesia.

Baca Juga:
6 Atlet Keturunan Tionghoa yang Harumkan Nama Indonesia, Ada Juara Dunia

Meski sampai saat ini perdebatan soal tim yang tampil di Piala Dunia 1938 bukanlah timnas Indonesia, namun keberadaan orang-orang Tionghoa di tim itu tak bisa dilupakan.

Ada satu nama orang Tionghoa yang menjadi bagian dari tim di Piala Dunia 1938, ia adalah kiper Tan Mo Heng. Sebelum membahas soal sosok satu itu, sedikit cerita soal kiprah tim Hindia Belanda atau Indonesia yang tampil di Prancis 1938.

Keberadaan tim Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 tak lepas dari kondisi perang saat itu. Saat babak kualifikasi Piala Dunia 1938 zona Asia, hanya terdapat dua tim peserta, Jepang dan Hindia Belanda.

Baca Juga:
Marah Dipermalukan Persiraja, Presiden Persija Ancam Cuci Gudang Pemain

Perang yang berkecamuk melawan Cina membuat Jepang memilih mundur dari babak kualifikasi saat itu. Hindia Belanda pun melenggang ke Prancis 1938.

Di dalam negeri Indonesia sendiri saat itu, terdapat tarik ulur soal tim yang bermain di Piala Dunia 1938. Sebelum PSSI lahir, orang-orang Tionghoa di Indonesia sudah memiliki asosisasi sepak bola sendiri bernama Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB)

Organisasi ini didirikan orang Tionghoa untuk menyaingi asosiasi sepak bola miliki penjajah Belanda, Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) -- kelak asosiasi ini berganti nama menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU).

Baca Juga:
Komentari Postingan Sandy Walsh, Rekan Zlatan Ibrahimovic: Gas Terus!

Saat PSSI lahir 19 April 1930, klub-klub Indonesia yang didirkan orang Tionghoa memilih bergabung ke sana, seperti Union Makes Strength (UMS), Tionghoa (kini Suryanaga), dan Tjung Hwa (kini PS Tunas Jaya).

Tim bentukan PSSI lebih memiliki taji dan membuat tim bentukan NIVU. Sayangnya kemudian tim dari NIVU ini yang menjadi perwakilan di Piala Dunia 1938.

Kiprah Tan Mo Heng, Kiper Keturunan Tionghoa

Baca Juga:
Usung Misi Balas Dendam, Persebaya Ingin Bungkam PSIS Semarang

Di tengah pro kontra tim yang bermain di Piala Dunia 1938, sosok Tionghoa bernama Tan Mo Heng layak jadi perhatian.

Di tim Hindia Belanda yang tampil di Piala 1938 juga terdapat pemain Tionghoa lain seperti, Pan Hong Tjien.

"Tim Hindia Belanda ini mayoritas adalah pribumi ditambah sejumlah pemain asal Belanda dan keturunan Tionghoa." tulis laporan BBC.

"Tim ini terdiri dari kiper Bing Mo Heng, Herman Zommers, Franz Meeng, Isaac Pattiwael, Frans Pede Hukom, Hans Taihattu, Pan Hong Tjien, Jack Sammuels, Suwarte Soedermandji, Anwar Sutan, dan kapten tim Nawir."

Tan Mo Heng lahir pada 28 Februari 1913. Sayangnya literasi sejarah tidak mencatat kapan dan di mana Tan Mo Heng meninggal.

Sebagai seorang kiper, karier Tan juga tidak banyak diketahui. Hanya disebutkan bahwa ia adalah kiper tangguh yang membela HCTNH Malang.

Sekedar informasi, HCTNH Malang merupakan gabungan dari klub sepak bola orang Tionghoa di Malang seperti Kam Soe Twie - Tjoe Kian Hwee dan Hak Sing Hwee.

HCTNH Malang saat itu menjadi bagian dari Voetbal Bond Batavia Omstreken (VBO), perkumpulan sepakbola kaum Belanda, pada tahun 1920. VBO sendiri merupakan anggota dari NIVU.

Sayangnya ketangguhan Tan Mo Heng di HCTNH Malang tak berkutik di Prancis 1938. Enam gol disarangkan Hungaria, tim yang pertama dihadapi Hindia Belanda.

Setelah Piala Dunia 1938, sosok Tan Mo Heng masih tercatat membela Timnas Indonesia pada 1951 di laga tak resmi melawan tim Sino-Malayan Selection di Singapura.

(Suara Bekaci/Galih Prasetya)

Load More