Bolatimes.com - Perhatian publik tertuju pada Fariq Hitaba, wasit yang memimpin duel antara Persipura Jayapura kontra Persita Tangerang.
Fariq Hitaba menjadi perbincangan khalayak usai mengambil sejumlah keputusan kontroversial pada duel Liga 1 2021-2022 yang digelar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Sabtu (28/8/2021) itu.
Setidaknya, Fariq Hitaba mengambil dua keputusan yang kontroversial pada pertandingan yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Persita Tangerang tersebut.
Kontroversi pertama terjadi ketika ia tak mengesahkan gol yang dicetak oleh Ahmad Nur Hardianto ke gawang Persipura pada menit ke-20.
Momen ini terjadi ketika tembakan keras Irsyad Maulana diblok oleh kiper Persipura dan menciptakan bola mentah.
Ahmad Nur Hardianto langsung menyambar gol hingga mengoyak gawang Persipura. Namun, Fariq Hitaba tak mengesahkan gol tersebut.
Sebab, hakim garis mengangkat bendera yang menunjukkan bahwa Hur Hardianto berada dalam posisi offside.
Sementara kontroversi kedua ialah ketika gol yang dicetak penyerang asing tim Mutiara Hitam, Yevhen Bokhasvili, dianulir oleh Fariq Hitaba.
Saat itu, Fariq menganulir gol tersebut karena menilai Yevhen mengganggu kiper Persita Tangerang yang akan melakukan tendangan.
Fariq Hitaba merupakan salah satu wasit elit Indonesia yang berasal dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sejat awal tahun 2020, Fariq Hitaba telah mendapatkan lisensi wasit dari FIFA. Berbekal lisensi tersebut, wasit kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah, ini bisa memimpin pertandingan di level internasional.
Salah satu momen yang diingat dari kepemimpinan Fariq Hitaba ialah ketika dia menggunakan Video Assistant Referee (VAR) untuk mengambil keputusan.
Momen itu terjadi pada kompetisi Liga 1 2017. Saat itu, dia memimpin pertandingan antara PS TNI melawan Persija Jakarta di Stadion Pakansari.
Pada pertandingan itu, Fariq sempat memutuskan untuk memberi tendangan penalti kepada PS TNI yang berstatus sebagai tuan rumah.
Namun, Fariq membatalkan keputusan tersebut seusai melihat tayangan ulang melalui kamera di pinggir lapangan.
Keputusan yang diambil Fariq ini terbilang unik. Sebab, pada masa-masa itu FIFA belum resmi menggunakan VAR untuk sebuah pertandingan.
Fariq mengatakan, keputusan memberikan penalti saat itu karena ia melihat bek Persija Jakarta, Ryuji Utomo, melakukan handball di dalam area kotak penalti.
Namun, setelah meniup peluit sekaligus menunjuk titik putih, Fariq justru merasa tak yakin dengan keputusannya.
Apalagi, saat itu ia mendapatkan tekanan dari pemain Persija. Kemudian, Fariq memutuskan melihat tayangan ulang dari kamera di pinggir lapangan.
Tag
Berita Terkait
-
10 Fakta Pekan Pembuka BRI Super League 2025: Ancaman Sanksi FIFA hingga Klub Ngutang Gaji
-
Kapan Tiket Piala Dunia 2026 Resmi Dijual? Begini Kata FIFA
-
Viral Donald Trump Kegep Ambil Medali Juara Piala Dunia Antarklub 2025
-
Malaysia Klaim Bisa Tembus 100 Besar FIFA, Eh Level ASEAN Keok dari Filipina
-
Ranking FIFA: Malaysia Naik Enam Peringkat, Indonesia Masih Unggul Jauh
-
Piala Dunia Antarklub 2025 Kacau: Bukti FIFA Tak Bisa Berkutik dengan AS
-
Geliat PSIM di Bursa Transfer: Boyong Eks Dewa United dan Persita
-
Semua Pemain Persib Bandung Divaksin Jelang Musim Baru
-
FIFA Investigasi Dugaan Serangan Rasial kepada Antonio Rudiger
-
Biadab! Israel Tewaskan 200 Pemain Palestina, Terbaru 2 Orang Jadi Korban
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk