Rauhanda Riyantama
Gestur penyerang FC Porto, Moussa Marega kepada suporter Vitoria SC yang melakukan tindakan rasisme terhadapnya, pada laga Liga Portugal 2019/2020 di Estadio D. Afonso Henriques, Guimaraes, Senin (17/2/2020) dini hari WIB. [MIGUEL RIOPA / AFP]

Bolatimes.com - Tindakan rasisme kembali mewarnai persepakbolaan Eropa. Striker gempal FC Porto, Moussa Marega jadi korban teranyar aksi tak terpuji suporter di stadion.

Insiden tersebut terjadi pada laga lanjutan Liga Portugal 2019/2020 saat FC Porto bertandang ke Estadio D. Afonso Henriques, Guimaraes yang merupakan markas dari Vitoria SC.

Menjadi sasaran nyanyian kera, Marega pun murka dan tak ragu untuk ngeloyor keluar lapangan meski laga masih berlangsung.

Baca Juga:
Simone Inzaghi Ungkap Rahasia Bungkam Inter Milan

Kronologisnya, Marega yang pernah dipinjamkan Porto ke Vitoria pada 2016-2017, mencetak gol ke gawang eks klubnya pada menit ke-60 yang membawa The Dragons unggul 2-1.

Striker berusia 28 tahun itu pun merayakan golnya dengan cukup berlebihan, yang membuatnya diganjar kartu kuning oleh wasit.

Insiden ini rupanya memantik kekesalan segelintir suporter Porto. Chant bernada rasis pun dilontarkan.

Baca Juga:
Demi Keamanan, Laga Semifinal Piala Gubernur Jatim Digelar Tanpa Penonton

Pada menit ke-70, Marega sendiri akhirnya merasa gerah nan jengah. Ia memutuskan untuk meninggalkan lapangan. Atau Lebih tepatnya, bomber Timnas Mali itu minta diganti.

Anehnya, rekan-rekan setim Marega dan juga pelatih Porto, Sergio Conceicao seperti tak mendukung sang penyerang. Mereka justru meminta Marega untuk tetap melanjutkan pertandingan.

Namun, Marega tetap bersikeras untuk cabut meninggalkan lapangan. Ketika berjalan keluar, sang forward yang marah dan kesal memberi gestur jempol ke bawah kepada fans tuan rumah.

Baca Juga:
Saat Marcelo Tampil, Real Madrid Jadi Lebih Mudah Kebobolan

Marega sendiri akhirnya digantikan oleh Wilson Wanafa tak lama berselang. Sementara itu, Porto berhasil mempertahankan keunggulan 2-1 mereka hingga pertandingan rampung.

Penulis: Rully Fauzi

Load More