Bolatimes.com - Keputusan mengejutkan dilakukan Soekeno yang memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Chief Executive Officer (CEO) PSS Sleman menjelang kick-off Liga 1 2019. Kini, kursi CEO diduduki oleh sosok Viola Kurniawati.
Bagi publik Bumi Sembada, nama Viola Kurniawati tentu cukup asing, mengingat pada musim-musim sebelumnya wanita berambut lurus tersebut tak tampak dalam kepungurusan Super Elang Jawa.
Namun, kondisi itu tidak berarti membuat Viola Kurniawati buta dengan sepak bola. Ia memiliki pengalaman dengan menjadi media officer Persija Jakarta dan staff PT liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi sepak bola di Tanah Air.
Lantas, apa yang membuat Viola Kurniawati datang ke PSS Sleman? Seperti apa kisah awal mulanya, serta apa tujuan utama CEO wanita pertama di Liga 1 2019 itu menjabat sebagai orang satu di PSS tersebut?
Berikut hasil wawancara dengan CEO PSS Sleman, Viola Kurniawati, yang berbeicara kepada awak media, termasuk Suara.com dalam kesempatan buka puasa bersama di salah satu rumah makan ternama Sleman.
Sejak kapan Viola Kurniawati bergelut dengan dunia sepak bola?
Awalnya dari kampus, kemudian pertama kali kenal sepak bola Indonesia saat di Persija U-15 yang ikut dalam Liga Soeratin di level Provinsi DKI pada 2008. Makanya sampai sekarang saya concern terhadap pembinaan pemain-pemain junior.
Background keluarga saya tidak ada yang dari dunia sepak bola. Boleh dibilang saya kecebur saja di olahraga ini.
Bagaimana awal mula jadi CEO PSS Sleman?
Saya hampir merapat ke PSS Sleman pada 2013. Saat itu masih ada almarhum Pak Supardjiono. Suatu saat saya akan membantu PSS dan akhirnya terwujud sekarang. Kemudian ada tawaran dari Pak Soekeno dan saya menerimanya.
Apa potensi yang dimiliki PSS Sleman, apakah bisa jadi tim besar?
PSS akan menjadi tim hebat di masa mendatang. Ada teman-teman suporter yang menjadi potensi kami. Seharusnya menjadi role model dengan memaksimalkan peran suporter.
Memang tidak bisa membuat PSS akan seperti Persija atau Persib, karena masing-masing klub punya karakteristik. Kelasnya berbeda-beda. Saya lebih nyaman dengan ibarat kolam kecil tapi ikannya banyak.
Apa langkah-langkah yang sudah dilakukan setelah menjadi CEO baru PSS?
Kami bekerja sama dengan pemda (pemerintah daerah) Sleman. Pak Bupati sangat mendukung seperti slogan Visit Sleman. Ada rencana musim ini kami akan punya store, tapi belum bisa memastikan kapan waktunya.
Soal Stadion, jika mengambil jangka panjang hitungannya berbeda. Untuk saat ini biar berjalan seperti sebelumnya, yakni dilakukan setiap pertandingan. Seperti kemarin ada beberapa kerusakan, kami ganti rugi sebagai penyewa. Sejauh ini bench dan gawang yang kami benahi karena paling krusial.
Apa rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk PSS?
Untuk jangka pendeknya, agar PSS bisa bertahan di Liga 1 ya membenahi performa tim. Kemudian akademi PSS berjalan, sebagai role model yang kami inginkan. Musim ini memang berat, tapi ke depan bakal ada yang didapat secara positif.
Sementara untuk jangka panjangnya, PSS harus punya unit bisnis, bukan sekadar sponsor atau tiket. Tapi, juga bisa dari merchandise dan turunan-turunan bisnis lainnya.
Liputan khusus ini ditulis oleh reporter Bolatimes.com, Irwan Febri Rialdi
Berita Terkait
-
Geliat PSIM di Bursa Transfer: Boyong Eks Dewa United dan Persita
-
Semua Pemain Persib Bandung Divaksin Jelang Musim Baru
-
Wacana 11 Pemain di Liga 1, Legenda Timnas Indonesia: Kalau Mau Bersaing Harus Gitu
-
PSS Sleman Fokus Tingkatkan Kebugaran dan Performa Penggawa
-
Imran Nahumarury Berharap Adaptasi Pemain Asing Baru Malut United Lancar
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Resmi! Liga 1 Musim 2024/2025 Tetap Pakai Wasit Asing
-
Doa Legenda untuk Persib Bandung di Championship Series
-
Di Balik Keputusan LIB Gulirkan Kembali Liga 1
-
FIFA Sanksi Persija Jakarta dan Empat Klub Lainnya
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk