Bolatimes.com - Praktek buruk pengaturan skor dan mafia di kancah sepakbola Indonesia bergulir bak telenovela, dramanya tiada akhir. Terbaru, Narasi TV yang merupakan channel youtube besutan Najwa Shihab kembali menguliti borok sepakbola tanah air perihal dugaan pertandingan settingan yang melibatkan wasit serta oknum PSSI.
Dalam video berdurasi sekitar delapan menit itu, dari penelusuran Narasi TV diketahui bahwa praktek pengaturan skor tak hanya ada di Liga 1 atau Liga 2 saja, tetapi juga terjadi di semua kompetisi profesional liga Indonesia tak terkecuali di Liga 3.
Lewat video tersebut salah seorang manajer tim Liga 3, yakni manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani mengungkapkan bagaimana modus pengaturan skor dan praktek mafia sepakbola itu menggentayangi.
Baca Juga:
Gol Zulfiandi Masuk Nominasi Gol Terbaik Piala AFF 2018
Lasmi mengungkapkan, timnya bisa naik kasta atau lolos sampai ke babak 8 besar maka ada syarat nominal yang harus dipenuhi. Syarat itu diajukan oleh seorang oknum PSSI Provinsi yang disebutnya Miss T.
''Jadi waktu itu Miss T mengatakan jika ingin naik kasta, jika ingin lolos sampai delapan besar kami harus menjadi tuan rumah. Tapi yang aneh tuan rumah di Magelang bukan di Banjarnegara,'' terangnya.
''Saya tanya biayanya Rp 500- Rp 600 juta. Seadanya uang kami kirim Rp 175 juta katanya masih kurang tambah Rp 50 juta lagi. Katanya uangnya akan dikembalikan kalau kita tidak jadi tuan rumah,'' lanjutnya.
Baca Juga:
Pepe Resmi Tinggalkan Besiktas, Gabung FC Porto?
''Setelah kita dikalahkan lawan kediri kami tidak lolos 32 besar apalagi tuan rumah. setelah agak galau saya minta kembali uangnya sesuai perjanjian. Tapi kata Miss T bukannya uang kembali kami justru minus Rp 99 juta. Yang waktu lawan kediri yang menang dihargai Rp 100 jutaan yang kita kalah dihargai Rp 60- Rp 70 juta. Ayah saya sangat kecewa udah ga usah bermain di situ. kalau bola seperti ini tidak akan maju,'' ungkapnya.
Pengakuan manajer Persibara itu nyatanya sejurus dengan fakta lain yang ditemukan oleh tim Narasi TV.
Baca Juga:
Hadapi Liverpool di Babak 16 Besar, Begini Komentar Manuel Neuer
Salah seorang wasit yang pernah memimpin kompetisi di Liga 3 mengakui ada sejumlah pertandingan yang sudah disetting alias diatur.
Tiap wasit yang terlibat dalam praktek kotor itu mendapat suap berkisar antara Rp 4-Rp 5juta per pertandingan.
''Suap empat sampai lima juta di Liga 3. Kalau Liga 2 sampai Rp 100 juta. Biasanya pengaturan skor atau pertandingan settingan itu dilakukan untuk memperbaiki klasemen tim. misal mereka terpuruk di zona degradasi, mereka akan minta bantuan perangkat atau wasit untuk perbaiki peringkat,'' jelasnya.
Baca Juga:
Presiden La Liga: Lionel Messi Jauh Lebih Hebat dari Ronaldo
Kecenderungan wasit rentan terhadap praktek kotor tersebut dimungkinkan terutama lantaran faktor penghasilan yang tak sepadan dengan risiko sebagai hakim di lapangan.
Disebut bahwa rata-rata penghasilan wasit berkisar di angka Rp 1,5 juta.
''Secara pribadi mungkin tergiur karena imbalan atau bonus yang sudah dijanjikan tim yang akan menang. Faktor suap sangat mungkin terjadi karena selain nilai penghasilan yang kecil juga seringkali tak tepat waktu untuk pembayarannya,'' ungkapnya.
Narasi TV juga menyebutkan jika dugaan suap yang mengalir di kompetisi Liga 3 dalam satu musim bisa mencapai Rp 3 milar.
Hasil tersebut merujuk pada jumlah wasit yang bertugas di Liga 3 yakni sekitar 121 orang per bulan Juli dikomparasikan dengan jumlah suap per wasit yang besarannya mencapai Rp 5 juta per pertandingan.
''Dalam satu kompetisi wasit memimpin laga sebanyak 5 pertandingan. Jika tiap pertandingan dapat Rp 5 juta maka total yang didapat per musim mencapai Rp 25 juta. Dikalkulasikan seluruh wasit yang diduga menerima suap jumlah uang suap yang mengalir mencapai Rp 3 miliar,'' tulisnya.
Berita Terkait
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Striker Timnas Indonesia U 20 Arkhan Kaka Ingin Tampil Lebih Baik di Laga Uji Coba Kedua Lawan China
-
Bertemu Erick Thohir, Shin Tae-yong Yakin Bisa Sikat Bersih Vietnam di Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
-
Potret 6 Pemain Anyar Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia, Bikin Vietnam Ketar-ketir
-
Erick Thohir Sindir Klub Liga 1 yang 'Tahan' Pemain Gabung Timnas Indonesia hingga Singgung Nasib Pratama Arhan di Suwon
-
Nova Arianto Eks Bek Persib Berjuluk Suster Ngesot yang kini Punya Jabatan Mentereng dari Orang Dalam Istana
-
Tolak Banyak Tawaran, Selain Hormati Kontrak Dengan PSSI, Suporter Timnas Lakukan Ini Bikin Shin Tae-yong Betah
-
Cara Aman Shin Tae-yong Tak Dipecat, Skenario Ini Terbongkar
-
Sinyal Kuat Shin Tae-yong Bakal Bertahan, Tidak Hanya AFF Ambisi Bawa Timnas Indonesia ke Level Asia
-
Mantan Pemain Timnas Andjas Asmara Sebut Shin Tae-yong Adalah Kartu Mati di Timnas Indonesia, BerhPSSI Cari ganti
Terpopuler
-
Gagal Finis di Portugal, Bagnaia Langsung Alihkan Fokus ke MotoGP Amerika Serikat
-
Marco Bezzecchi Menumbuhkan Kepercayaan Diri Jelang Balapan MotoGP Portugal 2024
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Soal Kompetisi Liga 1 Ditunda, CEO Bali United dan Pelatih Berbeda Pandangan
-
Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong Sampaikan Terimakasih Kepada Klub dan Pelatih Liga 1
Terkini
-
Makanan Korea Jalan Mulus Diplomasi Erick Thohir kepada Shin Tae Yong
-
Pemain Persib Kakang Rudianto Terbang ke Dubai untuk Bela Timnas
-
Pekerjaan Rumah Shin Tae-yong Bersama Tim Nasional U-23 Indonesia
-
Dari 28 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala Asia U23, Persija Sumbang Paling Banyak, Persib Nihil
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong Sampaikan Terimakasih Kepada Klub dan Pelatih Liga 1
-
Beckham Kecewa Harus Kembali Batal Bela Timnas
-
Amunisi Baru, Pemain Seharga Rp31,29 M Bakal Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Debut Kontra Irak?
-
Beckham Fokus Hadapi Bhayangkara Sebelum Gabung Timnas
-
Duel Alumni Seri A Italia Akan Tersaji Saat Persib Vs Bhayangkara