Bolatimes.com - Praktek kotor pengaturan skor di kompetisi liga Indonesia nyaris serupa kanker yang menggerogoti hingga ke lorong ruang ganti pemain. Kedok aksi jahat itu pun sempat dikuliti di acara talkshow Mata Najwa, semalam.
Dari isi perbincangan yang menghadirkan sejumlah pelaku penting sepakbola tanah air, sebut saja seperti mantan pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini, mantan runner pengaturan skor Bambang Suryo lantas manajer Madura FC, Januar Herwanto tampak terang bagaimana praktek kotor itu meranggas hingga ke setiap sendi yang terlibat dalam gelaran kompetisi sepakbola Indonesia.
Berdasar pengakuan, manajer Madura FC, Januar Herwanto yang mengaku sempat mendapat tekanan hingga diduga nyaris disogok agar mengalah, mengungkapkan jika dirinya sempat ditawari uang dengan nominal hingga Rp 100 juta untuk mengalah atas PSS Sleman.
''Dia minta agar Madura FC mengalah nanti juga Sleman juga akan mengalah ketika away ke Sumenep. Tapi kami ga mau, dia sampai mengeluarkan angka untuk menjamin Sleman kalau ke sana mengalah itu sampai Rp 100 juta. Tapi saya ga mau, saya bilang presiden saya kaya,'' ungkapnya.
Adanya kongkalikong antar pelaku sepakbola pun turut diamini Bambang Suryo. Pelaku pengaturan skor yang mengaku sudah bertaubat itu bahkan menyebutkan jika pasaran di Liga 2 saat ini untuk fase penyisihan berkisar sekitar Rp 100-300 juta per pertandingan.
''Kalau dulu bisa sampai Rp 400 jutaan,'' terangnya.
Lebih jauh untuk meyakinkan jika memang nyata praktek kotor itu terjadi, Mata Najwa bahkan menyajikan bukti transkrip rekaman yang diduga merupakan pelaku pengaturan skor.
Dalam bukti percakapan itu diketahui ternyata tiap liga di Indonesia memiliki pasaran atau spesifikasi harga yang berbeda-beda.
Disebutkan dalam percakapan itu, untuk kompetisi Liga 2, pasaran untuk pengaturan skor berkisar di angka Rp 200 juta. Sedangkan di Liga 3 angkanya sampai Rp 100 juta.
Sejurus dengan bukti itu, beberapa waktu sebelumnya, Bolatimes.com juga sempat mendapatkan informasi yang nyaris sama soal nilai uang yang beredar di liga Indonesia.
Kepada Bolatimes.com, narasumber yang disebut dengan nama Suradi mengungkapkan dalam satu pertandingan yang akan diatur skornya bisa dianggarkan hingga mencapai sekitar Rp 1 miliar untuk level Liga 2.
''Nilai itu nanti Rp 200 juta biasanya ditawarkan kepada tim yang mau mengalah. Nah sisanya itu yang saya ngga tau, uangnya dikasih ke siapa saja, tapi yang jelas di praktek itu wasit punya peran juga,'' ungkapnya.
Berita Terkait
-
Beda dengan Liga Indonesia, Liga Malaysia Kurangi Slot Pemain Asing
-
Aturan 11 Pemain Asing di Super League Jadi Cibiran Negara Tetangga
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
5 Liga Termahal di Asia Tenggara, Indonesia Ungguli Thailand dan Malaysia
-
Fakta Menarik Timnas Filipina, Diisi Campuran Pemain Liga Indonesia, Malaysia dan Thailand di FIFA Matchday
-
10 Jebolan Piala Dunia yang Main di Liga Indonesia, Michael Essien hingga Legenda Argentina
-
3 Pemain Berlabel Timnas Turkmenistan yang Pernah Berkarier di Liga Indonesia, Salah Satunya Jadi Andalan Persib Bandung
-
Sebelum Nama Arema FC Mencuat, 3 Klub Indonesia Ini Pernah Mundur di Tengah Kompetisi
-
4 Liga di Asia Tenggara yang Terapkan Kuota Pemain ASEAN, Nomor Satu Tak Disangka-sangka
-
Gabung Dewa United, Bek Timnas Malaysia Ini Sebut Liga Indonesia Jadi yang Terbaik
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk