Bolatimes.com - Roberto Mancini ungkap kesedihan mendalam karena kehilangan sosok yang ia anggap sebagai sahabat sejatinya, Gianluca Vialli. Gianluca Vialli meninggal dunia pada 6 Desember 2023 di London, Inggris.
Vialli sejak 2017 berjuang untuk melawan kanker pankreas yang ia derita. Eks striker Sampdoria dan Chelsea itu telah 57 kali didiagnosis menderita kanker pankreas.
Bagi Roberto Mancini, Vialli bukan sekedar rekan satu tim saat keduanya sama-sama membela Sampdoria di periode 90-an. Menurut Mancini, Vialli ialah sosok sahabat dekatnya, begitu juga dengan Sinisa Mihajlovic.
"Luca (Vialli) dekat dengan saya, dengan kami semua. Saya juga memiliki kedekatan yang sama dengan Sinisa, " ungkap Mancini kepada Il Corriere dello Sport.
Menurut Mancini, Vialli sebagai mantan pemain ialah sosok yang mau belajar dengan kondisi pemain saat ini. Ia menjadi panutan untuk para pemain muda. Banyak hal positif yang dibagikan Vialli kepada pemain muda Italia.
"Dia sangat tahu sepak bola, dunia kita saat ini. Dia adalah kepala delegasi Italia yang tidak biasa. Dia mewakili presiden (Gabriele) Gravina sebagai ketua FIGC, tetapi interpretasinya dan perannya melampaui itu semua,"
"Dia sangat dekat dengan semua yang di skuat Italia, tidak hanya pemain. Ia tahu kapan dan bagaiaman mengintervensi pemain. Gaya kepemimpinannya sangat spontan, ia sangat mengerti kami, dia tahu bagaimana mewariskan nilai-nilai positif kepada pemain lebih muda," beber Roberto Mancini.
Ditegaskan oleh Roberto Mancini, Vialli merupakan sosok yang tidak kenal kompromi untuk urusan membela tim nasional Italia. Vialli menginginkan agar pemain yang membela Italia bukan pemain sembarangan.
"Dia sangat menjunjung tinggi seragam biru (Italia). Kebanggaan menggunakan jersey Italia selalu ia bagikan kepada para pemain muda. Ketika ada pemain membutuhkan motivasi, dia selalu hadir dan semua pemain bisa merasakan kharismanya," ungkap Mancini.
Kedua pemain depan ini sama-sama menjadi bagian penting skuat Sampdoria di akhir 80-an. Mancini lebih dulu bergabung ke Sampdoria pada 1982, dua tahun setelahnya baru Vialli bergabung.
Pada 1997, Mancini pindah ke Lazio sementara Vialli meneruskan kariernya ke Juventus pada 1992. Meski begitu kata Mancini, hubungannya dengan Vialli selalu terjalin baik meski harus saling mengalahkan saat bermain di level klub.
"Kami adalah pemain yang bersemangat. Kami berbagi hasrat yang tak terbatas pada sepak bola. Keindahannya ialah jalan kami berbeda, dia ke Juventus, kemudian saya ke Lazio. Tapi kasih sayang dan persahabatan kami tetap ada. Itu akan bertahan selama-lamanya," kata Roberto Mancini.
Berita Terkait
-
Roberto Mancini yang Berharap, Gennaro Gattuso yang Jadi Pelatih Italia
-
Bukan Korban Shin Tae-yong, Italia Akan Tunjuk Si Badak Pengganti Luciano Spalletti
-
Timnas Italia Diperkuat Pemain Veteran, Begini Peluangnya di Euro 2024
-
Jadwal Lengkap Pertandingan Euro 2024, Cek Tayangan Live Streaming Gratis, Gratis Nonton di RCTI
-
Keputusan Berani Leonardo Bonucci demi Bisa Perkuat Timnas Italia Bertarung di Euro 2024
-
Roberto Mancini Menjadi Pelatih Termahal di Piala Asia 2023, Mengalahkan Bayaran Pep Guardiola di Manchester City
-
Mantan Pelatih Manchester City Meyakini Sepak Bola Arab Saudi akan Berkembang seperti Negara Eropa
-
Roberto Mancini Kasih Bocoran Nasib Malaysia di Piala Asia 2023, Lebih Hoki dari Timnas Indonesia?
-
Persib Bandung Bakal Rekrut Eks Timnas Italia Stefano Beltrame, Bobotoh: Pemain Juventus Gak Bakal...
-
Italia Trauma Gagal di Payoff eh Spalletti Nyaris 'Celakakan' Gli Azzurri, Nasib ke Euro 2024 Mulus?
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa