Bolatimes.com - Semifinal Piala Dunia antara Prancis vs Maroko di Stadion Al-Bayt, Doha, Qatar, Kamis (15/12/2022) dimenangkan oleh Les Bleus dengan skor 2-0. Prancis menjadi negara yang kembali ke final Piala Dunia setelah melakukannya pada 2018 lalu.
Kemenangan Kylian Mbappe dkk membuka sejumlah fakta baru. Tak hanya itu, ada juga sejumlah alasan yang menjadi kelayakan Les Bleus untuk menyingkirkan Maroko selama 90 menit waktu normal.
Les Bleus menunjukkan ketegasannya sebagai tim tangguh untuk urusan kompetisi internasional, termasuk Piala Dunia. Dua gol yang disarangkan ke gawang Maroko diciptakan oleh Theo Hernandez (5') dan Randal Kolo Muani (79').
Prancis tak mau berlama-lama membuat gol setelah wasit Cesar Arturo Ramos meniup peluit tanda pertandingan dimulai. Terbukti, Theo Hernandez yang dipasang di starter line-up, mampu membuat gol pembuka.
Maroko sebenarnya memiliki penguasaan bola yang lebih unggul ketimbang Les Bleus. Skuad asuhan Walid Regragui mencatat 62 persen penguasaan bola, sementara Prancis hanya 38 persen.
Hakim Ziyech cs, juga memiliki peluang untuk mengejar ketertinggalan usai Prancis mencetak gol. Meski demikian, pertahanan Raphael Varane masih tertutup rapat untuk ditembus si Singa Atlas.
Begitupun Maroko, selama 90 menit bermain, pertahanannya cukup kokoh. Namun saat Mbappe melakukan serangan balik, pertahanan Maroko untuk kembali pada posisi semula terlambat, pada akhirnya Yassine Bounou tak mampu membendung bombardir Prancis.
Prancis sudah menjadi pemenang dalam semifinal tadi malam. Beberapa alasan ini menunjukkan bahwa Les Bleus masih cukup layak sebagai tim yang diunggulkan untuk mencapai final Piala Dunia.
1. Terbiasa lolos ke final
Dari catatan OptaJoe yang dikutip, Kamis (15/12/2022), Prancis sudah kerap merasakan atmosfer semifinal. Sehingga untuk melaju ke final, anak asuh Didier Deschamps ini sudah terbiasa.
Tercatat selama gelaran Piala Dunia, Prancis sudah empat kali lolos hingga ke final Piala Dunia dari tahun 1998, 2006, 2018 dan terbaru 2022.
2. Negara yang masuk final Piala Dunia dua kali berurut-turut
Fakta lainnya, Prancis mengikuti jejak Brasil dan Jerman sebagai tim yang back to back, atau kembali kedua kalinya di partai final Piala Dunia berturut-turut, pada 2018 dan 2022.
Brasil mencatatkan sejarah itu pada 2002 dan Jerman pada 1990.
3. Pelatih catat sejarah baru
Didier Deschamps merupakan pelatih yang membawa Prancis untuk back to back di kompetisi internasional 2018 dan 2022. Namanya sejajar dengan pelatih lain yang membawa negaranya melakukan hal yang sama, seperti Vittorio Pozzo (Italia, 1934 dan 1938), Carlos Bilardon (Argentina, 1986 dan 1990) dan Franz Beckenbauer.
4. Ibrahima Konate sebagai pagar penyelamatan Prancis
Masih dari OptaJoe, bek Ibrahima Konate tercatat melakukan tekel dan intersepsi dengan skor 6,9 dalam 90 menit laga berjalan tadi malam. Skor itu paling tinggi yang diraih untuk seorang bek selama tiga kali bermain.
Tak hanya itu, Konate juga memenangkan 95 persen duel ketika berhadapan one by one dengan lawannya selama di Piala Dunia 2022.
5. Prancis tak terkalahkan selama babak pertama
Raphael Varane dkk mampu mempertahankan rekor tak terkalahkan di babak pertama. Artinya tidak pernah kalah skor dari lawannya dan Opta mencatat sebanyak 25 kali Prancis mempertahankan gawangnya dari serangan lawan.
6. Gol cepat Hernandez menjadi kedua tercepat di Piala Dunia
Gol pembuka bek Prancis, Theo hernandez di menit ke-5 ke gawang Prancis, menjadi gol tercepat kedua di semua pertandingan Piala Dunia.
Gol cepat pertama di Piala Dunia dicatat oleh pemain Brasil, Vava pada kejuaraan 1958 menghadapi Prancis.
7. Memanfaatkan kecepatan pemain Prancis
Alasan lainnya yang masuk dalam daftar kemenangan Prancis didukung dengan kecepatan para skuadnya. Salah satunya penyerang Kylian Mbappe.
Bintang Paris Saint-Germain (PSG) ini mengukir catatan berlari tercepat kedua sebasar 35,3 km/jam selama gelaran Piala Dunia 2022.
Pemain tercepat pertama di Piala Dunia 2022 adalah pemain Ghana, Kamaldeen Sulemana dengan kecepatan 35,7 km/jam.
Berita Terkait
-
Dua Kali Selamat dari Kanker, Ann-Katrin Berger Bawa Jerman ke Semifinal Euro 2025
-
Tragedi di Lapangan Hijau: Bocah 14 Tahun Tewas Usai Duel di Udara
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Jawaban Didier Deschamps saat Ditanya Ibu Negara Kenapa Tidak Panggil Junya Ito ke Timnas Prancis
-
SENGIT! Ini Hasil Undian Euro 2024: Prancis dan Belanda akan Saling Sikut, Spanyol dan Italia Gabung Grup B
-
Jadwal Pertandingan Final Piala Dunia U-17 Indonesia: Prancis vs Jerman
-
Jalan Terjal Prancis hingga Tantang Jerman di Partai Pucak Piala Dunia U-17, Ambisi Juara Berturut-turut
-
Duel Klasik: Yunani vs Prancis, Sejarah Bertemu Tanpa Gol dan Tren Performa Terkini!
-
SEDANG BERLANGSUNG Timnas Prancis vs Yunani, Nonton Melalui Link Live Streaming di Sini
-
SESAAT LAGI! Prancis vs Yunani Ini LINK LIVE Streaming yang Bisa Diakses!
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa