Bolatimes.com - Sejumlah negara peserta Piala Dunia 2022 yang menyuarakan protesnya terhadap pelarangan kampanye One Love justru mengalami nashi miris karena performanya buruk.
Setidaknya, ada empat kontestan Piala Dunia 2022 pendukung gerakan One Love alias kampanye ramah LGBT yang justru gagal melaju dari fase penyisihan grup.
Uniknya lagi, beberapa negara ini sebetulnya menjadi salah satu tim yang diunggulkan di Piala Dunia 2022 karena memiliki rekam jejak yang mentereng serta materi pemainnya mumpuni.
Berikut Bolatimes.com menyajikan empat negara peserta Piala Dunia 2022 yang mendukung gerakan One Love tapi gagal lolos ke fase 16 besar.
1. Denmark
Tim pertama yang mendukung kampanye ramah LGBT di Piala Dunia 2022 yang harus gigit jari karena gagal melaju jauh di ajang ini ialah Denmark.
Denmark jadi salah satu tim yang tampil buruk di kejuaraan ini. Sebab, mereka tak mampu meraih satu pun kemenangan di fase penyisihan Grup D.
Hasilnya, Denmark harus tersingkir dari persaingan ke fase gugur karena tersungkur di dasar klasemen akhir Grup D.
2. Wales
Wales juga bernasib buruk sama seperti kebanyakan kontestan pendukung kampanye One Love lainnya di Piala Dunia 2022. Mereka jadi bulan-bulanan di fase grup.
Baca Juga
Dari total tiga pertandingan, Wales dua kali tumbang, yakni melawan Iran (0-2) dan Inggris (0-3). Pada laga perdana, mereka sempat ditahan imbang Amerika Serikat dengan skor 1-1.
Dengan hasil tersebut, Wales menjadi salah satu pendukung One Love yang harus puas pulang lebih cepat lantaran duduk di dasar klasemen Grup B.
3. Jerman
Jerman juga turut menjadi peserta Piala Dunia 2022 yang menyuarakan dukungannya terhadap gerakan One Love. Bahkan, mereka sempat memprotes pelarangan armband dengan cara unik.
Pada laga melawan Qatar, mereka menunjukkan gestur tutup mulut saat berfoto bersama sebelum bertanding. Namun, hasilnya justru miris.
Jerman terpaksa angkat koper lebih cepat karena mereka tergusur ke peringkat ketiga klasemen akhir Grup E. Jerman kalah selisih gol dari Spanyol di peringkat kedua.
4. Belgia
Belgia juga menjadi salah satu kontestan Piala Dunia 2022 yang menentang pelarangan penggunaan armband One Love. Hal ini menjadi bentuk dukungan mereka pada kampanye LGBT.
Sayangnya, langkah timnas Belgia di Piala Dunia 2022 harus terhenti di fase grup. Mereka tersingkir setelah bermain imbang kontra Belgia dengan skor 0-0.
Dengan hasil laga pamungkas Grup F tersebut, Belgia harus puas menempati peringkat ketiga klasemen akhir dengan koleksi empat poin dari tiga laga.
Berita Terkait
-
Chelsea Juara Dunia, Bonus Rp249 Miliar Mengalir ke Keluarga Jota
-
Jelang Piala Dunia U-17 2025: Timnas U-17 Hadapi Raksasa Afrika dan Asia di Medan
-
Timnas Indonesia U-17 Siap Uji Nyali di Medan! Nova Arianto: Kami Sangat Butuh
-
Bocor! Pemain Keturunan Indonesia Rp31 M Bakal Dinaturalisasi Bareng Mauro Zijlstra
-
Dua Kali Selamat dari Kanker, Ann-Katrin Berger Bawa Jerman ke Semifinal Euro 2025
-
Otoritas Pajak AS Getok Chelsea Rp210 M Usai Juara Piala Dunia Antarklub
-
Pilih Jualan Parfum Dibanding Cari Klub Baru, Ini Duit yang Diraup Justin Hubner
-
Media Timur Tengah Remehkan Timnas Indonesia Segrup dengan Arab dan Irak
-
Kapan Tiket Piala Dunia 2026 Resmi Dijual? Begini Kata FIFA
-
Harga Gila Tiket Paket VIP Piala Dunia 2026, Setara Mobil Matic!
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa