Bolatimes.com - Mengenal Michel Preud'homme, penjaga gawang pertama yang meraih penghargaan sarung tangan emas atau Golden Glove di ajang Piala Dunia.
Piala Dunia merupakan ajang terakbar di kancah sepak bola. Hampir seluruh pemain terbaik dunia dari berbagai posisi selalu bertemu di ajang ini.
Bahkan, seluruh pemain di dunia akan berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di posisinya, mengingat Piala Dunia memiliki penghargaan individu, tak hanya penghargaan untuk sang juara saja.
Penghargaan individu di Piala Dunia ini pun ada empat macam, yakni Bola Emas atau Golden Ball, Sepatu Emas atau Golden Boot, Sarung Tangan Emas atau Golden Glove, dan Best Young Player atau pemain muda terbaik.
Golden Ball biasanya diberikan kepada pemain terbaik turnamen. Lalu Golden Boot atau Sepatu Emas diberikan kepada pencetak gol terbanyak Piala Dunia.
Di samping itu ada pula Golden Glove atau Sarung Tangan Emas yang diberikan ke kiper terbaik turnamen, dan Best Young Player untuk para pemain muda terbaik di ajang tersebut.
Baca Juga:
Tak Bisa Asal Mulai, Penyelenggara Liga 1 akan Diberi Pelatihan Khusus oleh PSSI
Berbicara soal Golden Glove atau Sarung Tangan Emas, penghargaan ini mulai diberikan ke kiper terbaik Piala Dunia pada tahun 1994 silam.
Adalah Michel Preud'homme yang berhasil meraih penghargaan ini pertama kali. Lantas, siapakah sosok peraih Golden Glove pertama tersebut?
Kiper Legendaris Belgia
Baca Juga:
Alexia Putellas Tak Menyangka Sabet Ballon d'Or Wanita 2022
Michel Preud'homme merupakan kiper legendaris milik Belgia yang lahir pada 24 Januari 1959 di sebuah kota bernama Ougree yang terletak di Liege.
Awal karier Preud'homme sebagai kiper sendiri bermula di kampung halamannya, di mana ia bergabung tim akademi Standard Liege pada usia 10 tahun.
Butuh waktu delapan tahun baginya untuk menembus tim senior dan melakoni debutnya bersama Standard Liege yakni pada tahun 1977.
Berstatus sebagai penjaga gawang utama, Preud'homme mampu membawa Standard Liege menjuarai Liga Belgia di musim 1981/1982 dan menjadi Runner Up UEFA Cup Winners Cup di musim yang sama.
Usai tampil apik bersama Standard Liege, pada tahun 1986 Preud'homme kemudian diboyong KV Mechelen, di mana ia mencapai karier terbaiknya bersama klub ini.
Di KV Mechelen, Preud'homme mampu menjuarai Piala Belgia di musim pertamanya, juara Cup Winners Cup dan UEFA Super Cup di musim kedua, dan menjuarai Liga Belgia di musim ketiga.
Kiprah Preud'homme bersama KV Mechelen pun bertahan hingga 1994. Setelahnya ia diboyong Benfica dan bertahan hingga 1999.
Sebelum hijrah ke Benfica, Preud'homme membela Belgia di ajang Piala Dunia 1994, di mana ia merupakan penjaga gawang utama tim berjuluk De Rode Duivels itu.
Kiprahnya sendiri di Piala Dunia 1994 tak terbilang cemerlang. Sebab, Preud'homme yang menjadi pilihan utama di bawah mistar, gagal membawa Belgia melangkah jauh.
Preud'homme hanya mampu membawa Belgia lolos babak grup dengan menempati peringkat ketiga grup F sehingga melaju ke babak 16 besar.
Sayangnya, langkah Belgia dan Preud'homme di Piala Dunia 1994 harus terhenti di babak 16 besar usai dibungkam oleh Jerman dengan skor 2-3.
Meski begitu, Preud'homme memiliki catatan apik. Dalam empat laga di Piala Dunia 1994, ia hanya kebobolan tiga gol saja.
Karena kiprahnya itu, FIFA pun memberikan penghargaan Golden Glove atau kiper terbaik turnamen pertama kepadanya. Sebagai informasi, saat itu Golden Glove bernama Yashin Award.
Selain meraih penghargaan Yashin Award, Preud'homme masuk dalam tim All-Star Piala Dunia 1994 bersama nama-nama beken seperti Paolo Maldini, Dunga, Roberto Baggio, George Hagi, dan Hristo Stoichkov.
Piala Dunia 1994 pun lantas menjadi ajang internasional terakhir Preud'homme bersama Belgia. Ia terakhir kali membela De Rode Duivels pada Desember 1994 di usia 35 tahun.
Adapun Preud'homme memutuskan gantung sepatu dari dunia sepak bola pada 1999, saat usianya menginjak 40 tahun dengan Benfica sebagai klub terakhir dalam kariernya di lapangan hijau.
Berita Terkait
-
Belum Terdaftar di Sidang CAS, Maarten Paes Justru Berpotensi Main di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Satu Striker Liga Belanda Resmi Jadi WNI usai Timnas Indonesia Satu Grup dengan Jepang
-
Bertepatan Masuk Grup Neraka di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Resmi Dapat Striker Anyar
-
Gabung di Grup C, Inilah Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
PSSI Bisa Kejar Maarten Paes Agar Tampil di Round 3 Kualifikasi Piala Dunia, Kasus Sama di CAS Selesai Cuma 2 Bulan
-
Resmi! Inilah Pembagian Pot Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Ranking FIFA Terbaru Timnas Indonesia, Selangkah Lagi Pecahkan Rekor Peringkat pada 2011
-
Kiper Naturalisasi Timnas Indonesia Maarten Paes Optimis Debut Kontra Irak, Kasus CAS sudah Clear?
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
Krisis Pemain Jelang Lawan Vietnam, STY Gercep Panggil Ferrari dan Irianto
Tag
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter