Rauhanda Riyantama
Pelatih Timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe. (Dok. FAM).

Bolatimes.com - Berakhirnya Piala AFF 2020 turut menghadirkan berbagai fakta menarik. Salah satunya mengenai nasib para juru taktik yang gagal membawa negaranya berbicara banyak di ajang ini.

Piala AFF 2020 resmi berakhir per 1 Januari 2022 dengan Thailand keluar sebagai juaranya usai mengalahkan Timnas Indonesia dengan agregat 6-2.

Kemenangan ini membuat nama Alexandre Polking selaku pelatih Thailand dipuja-puja. Pasalnya, gelar juara ini menjadi torehan apik baginya secara individu.

Baca Juga:
Jelang Lawan Arsenal, Liverpool Tutup Fasilitas Latihan

Sebagai catatan, pelatih yang akrab disapa Mano Polking ini baru menukangi Thailand tiga bulan sebelum ajang Piala AFF 2020 digelar. Ia datang pada akhir September 2021 untuk menggantikan Akira Nishino yang dipecat dua bulan sebelumnya.

Pelatih Timnas Thailand Alexandre Polking (kanan) memberi isyarat di samping pelatih Vietnam Park Hang-seo saat pertandingan leg kedua semifinal sepak bola Piala Suzuki AFF 2020 antara Vietnam dan Thailand di Stadion Nasional di Singapura pada 26 Desember 2021. Roslan RAHMAN / AFP

Pujian tak hanya mengalir untuk Mano Polking. Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong juga panen pujian setelah membawa skuat Garuda lolos ke final dan menjadi Runner Up.

Pujian ini diberikan karena Shin Tae-yong membawa Timnas Indonesia ke final dengan para pemain muda. Sebagai informasi, rataan usia skuat Garuda di Piala AFF 2020 adalah 23,8 tahun.

Baca Juga:
Ramai, Media Thailand dan China Sebut Vietnam Pecat Park Hang-seo

Meski kedua pelatih ini banjir pujian, beberapa pelatih lainnya malah mendapat nasib sebaliknya yakni kecaman dan bahkan pemecatan.

Kecaman dan pemecatan ini didapat karena deretan pelatih ini gagal membawa timnya berbicara banyak di kancah Piala AFF 2020.

Lantas, siapa saja pelatih yang mendapat nasib nahas usai gelaran Piala AFF 2020 itu? Berikut daftarnya.

Baca Juga:
Demi Bantu Timnas Indonesia, Pemain Asal Brasil Ingin Dinaturalisasi

3. Park Hang-seo (Vietnam)

Pelatih Timnas Vietnam, Park Hang-seo. [Haitham AL-SHUKAIRI / AFP]

Berpartisipasi dengan status tim terbaik di Asia Tenggara dan juara bertahan membuat Vietnam dijagokan bisa menjuarai Piala AFF 2020.

Namun kenyataannya, Vietnam harus tertahan di babak semifinal usai tumbang dari Thailand dengan agregat skor 0-2.

Baca Juga:
Dicueki Shin Tae-yong, Saddil Diminta Netizen Malaysia Pindah Asosiasi

Kegagalan Vietnam melangkah ke final dan bahkan menjadi juara membuat nama Park Hang-seo dikecam oleh para pendukung Vietnam.

Selain kecaman yang didapatkannya, publik Vietnam juga meragukan kapasitas Park Hang-seo sebagai pelatih. Mau tak mau kompatriot Shin Tae-yong ini harus berjuang di ajang selanjutnya untuk mengembalikan kepercayaan publik.

2. Tatsuma Yoshida (Singapura)

Pelatih timnas Singapura, Tatsuma Yoshida. [Instagram/@fasingapore]

Tatsuma Yoshida juga harus menanggung malu setelah gagal membawa Singapura melangkah ke final dan menjadi juara Piala AFF 2020, kendati berstatus tuan rumah.

Langkah Singapura sendiri terhenti di babak semifinal di tangan Timnas Indonesia. Skuat The Lions arahannya harus menelan kekalahan dengan agregat 3-5 dari skuat Garuda.

Apa yang dicapai Singapura diyakini membuat Tatsuma Yoshida menanggung malu. Karenanya ia memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai pelatih dan kembali ke Jepang.

1. Tan Cheng Hoe (Malaysia)

Pelatih Timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe. (Suara.com/Adie P)

Berbeda dengan dua pelatih sebelumnya, nasib paling buruk mungkin diterima Tan Cheng Hoe. Pasalnya, ia dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Malaysia.

Pemecatan ini didapatkannya setelah gagal membawa Malaysia lolos dari grup B. Bahkan yang lebih memalukan lagi, skuat Harimau Malaya harus pulang lebih cepat setelah dihajar rival abadinya, Timnas Indonesia dengan skor 1-4.

Setelah kekalahan dan kegagalan itu, Tan Cheng Hoe mendapat kecaman dari para pendukung Malaysia yang memintanya mundur dari jabatan sebagai pelatih.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Load More