Bolatimes.com - Setiap liga dari negara-negara Eropa yang ada di bawah naungan UEFA, punya kesempatan untuk tampil di ajang Liga Champions. Tapi mengapa klub asal negara Liechtenstein dilarang berpartisipasi?
Liechtenstein merupakan sebuah negara di Eropa yang disebut sebagai negara terkecil di dunia yang terletak di lembah sungai Alpen.
Jika dilihat di peta, negara ini terletak di tengah-tengah Eropa dengan luasnya 160 km persegi dan jumlah penduduk tak lebih dari 37 ribu orang.
Sebagai sebuah negara apalagi di kawasan Eropa, Liechtenstein tak mau ketinggalan soal sepak bola. Meski merupakan negara kecil, siapa sangka negara ini berada di peringkat ke-49 dari 55 negara anggota UEFA.
Tak tanggung-tanggung, Liechtenstein unggul secara ranking UEFA dari negara-negara lainnya seperti Islandia, Gibraltar, dan Montenegro.
Hanya saja, tingginya rangking di kancah sepak bola ini dibarengi fakta mengejutkan bahwa klub Liechtenstein tak bisa bermain di kancah Liga Champions.
Padahal dalam ranking negara UEFA untuk Liga Champions, Liechtenstein berada di urutan ke-31 dari 55 negara yang ada.
Dengan koefisien yang tinggi itu seharusnya klub asal Liechtenstein punya kesempatan untuk manggung di Liga Champions.
Namun sejak Liga Champions digelar, tak ada satupun klub asal Liechtenstein berpartisipasi. Bukan karena kualitas klubnya yang rendah, melainkan tak bisa berpartisipasi akibat terbentur aturan.
Lantas, alasan apa yang membuat klub asal Liechtenstein tak bisa bermain di Liga Champions seperti negara-negara lainnya?
Tak Punya Liga
Alasan utama mengapa Liechtenstein tak bisa mengirim klubnya ke Liga Champions adalah karena ketiadaan liga atau kompetisi.
Tak adanya liga ini lantaran Liechtenstein hanya memiliki klub sepak bola yang sedikit saja. Negara ini pun menjadi satu-satunya anggota UEFA yang tak punya liga sendiri.
Dirangkum dari berbagai sumber, Liechtenstein hanya memiliki tujuh klub sepak bola. Ke-7 klub ini pun bermain di kasta kedua, keempat, keenam dan ketujuh Liga Swiss.
FC Vaduz menjadi klub terbaik dari ketujuh klub asal Liechtenstein tersebut. Saat ini, klub itu bermain di kasta kedua Liga Swiss.
Meski tak bisa tampil di Liga Champion, klub asal Liechtenstein masih punya kesempatan bermain di kompetisi UEFA lainnya yakni UEFA Conference League.
Hal ini lantaran Liechtenstein punya sebuah kompetisi piala bertajuk Liechtenstein Football Cup. FC Vaduz menjadi tim yang paling dominan memenangi ajang ini dengan 15 gelar dari 16 kompetisi.
Siapa sangka, kesempatan tampil di UEFA Conference League bagi klub asal Liechtenstein bisa saja membuka jalan untuk tampil di Liga Champions. Bagaimana skemanya?
Klub asal Liechtenstein bisa bermain di Liga Champions dengan satu cara, yakni memenangi UEFA Conference League yang akan membawa klubnya ke pentas Liga Europa.
Di Liga Europa, klub asal Liechtenstein juga harus keluar sebagai juara agar mendapat satu tempat yakni di pot pertama Liga Champions.
Hanya itu satu-satunya jalan agar klub asal Liechtenstein bisa mencicipi bermain di Liga Champions di masa yang akan datang.
Berita Terkait
-
Petaka Barcelona! Hansi Flick Dilarang Dampingi Blaugrana di Liga Champions, Kok Bisa?
-
Amarah Fans Memuncak! Suporter Crystal Palace: UEFA Mafia
-
Insiden Kocak di Kualifikasi Liga Champions: Nomor Jersey Ditulis Pakai Pulpen
-
Petuah Luis Enrique untuk Sepak Bola Italia Agar Tak Membosankan
-
Jarang Terekspos! Pahlawan Liga Champions 1995 Ini Ternyata Punya Darah Indonesia
-
Kylian Mbappe Akhirnya Buka Suara usai PSG Juara Liga Champions Tanpa Dirinya
-
2 Suporter Jadi 'Tumbal' PSG Juara Liga Champions: 192 Jadi Korban
-
Tottenham Juara Liga Europa, Son Heung-min: Saya Orang Paling Bahagia di Dunia
-
Final Liga Europa: Manchester United Penuh Masalah Meski Menang Trofi
-
Pemain LOSC Lille Mitchel Bakker Dilaporkan Keturunan Maluku, PSSI Bergerak
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa