Bolatimes.com - Timnas San Marino kerap jadi pesakitan. Setiap berlaga di kompetisi sepak bola, mereka kerap kalah dengan skor yang cukup telak.
San Marino adalah negara kecil di bagian Eropa. Penduduknya saja tak sampai 35 ribu. Jadi wajar bila sumber daya pemain sepak bola mereka sedikit.
Pada 1931, Federasi Sepak Bola San Marino sudah terbentuk. Meski demikian, butuh waktu berpuluh tahun buat mereka agar bisa memiliki tim nasional sendiri.
Timnas San Marino baru benar-benar terbentuk pada 1986 alias 55 tahun usai federasi mereka terbentuk. Meski demikian, mereka belum menjadi anggota FIFA.
Barulah pada 1990 mereka resmi menjadi bagian dari FIFA dan juga UEFA. Timnas San Marino juga diperbolehkan mengikuti sejumlah kompetisi di bawah naungan keduanya.
Di laga resmi mereka, San Marino bertemu dengan Swiss. Ketika itu, mereka menelan kekalahan dengan skor 0-4 saat menjalani sebuah laga kualifikasi.
Pada 2004, San Marino mencatatkan sejarah penting buat negara mereka. Timnas San Marino menang dengan skor 1-0 kontra Liechtenstein dalam laga persahabatan.
Setelahnya, saat menjalani laga persahabatan, kualifikasi Piala Dunia dan Eropa, serta UEFA National League, San Marino selalu jadi lumbung gol.
Kendati demikian, San Marino punya kompetisi domestik bernama Campionato Sammarinese di Calcio.
Juara dari liga ini juga berhak mengikuti Liga Champions. Namun, harus memulai dari semi final preliminary round yang menjadi fase paling awal dalam kualifikasi Liga Champions.
Berita Terkait
-
10 Fakta Pekan Pembuka BRI Super League 2025: Ancaman Sanksi FIFA hingga Klub Ngutang Gaji
-
Kapan Tiket Piala Dunia 2026 Resmi Dijual? Begini Kata FIFA
-
Viral Donald Trump Kegep Ambil Medali Juara Piala Dunia Antarklub 2025
-
Amarah Fans Memuncak! Suporter Crystal Palace: UEFA Mafia
-
Malaysia Klaim Bisa Tembus 100 Besar FIFA, Eh Level ASEAN Keok dari Filipina
-
Ranking FIFA: Malaysia Naik Enam Peringkat, Indonesia Masih Unggul Jauh
-
Piala Dunia Antarklub 2025 Kacau: Bukti FIFA Tak Bisa Berkutik dengan AS
-
FIFA Investigasi Dugaan Serangan Rasial kepada Antonio Rudiger
-
Biadab! Israel Tewaskan 200 Pemain Palestina, Terbaru 2 Orang Jadi Korban
-
Here We Go! Akui Peran Penting Indonesia, FIFA Bangun Kantor di Jakarta
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa