Usir Penat Selama Dikarantina, Rugani Habiskan Tiga Serial Film Netflix

Bolatimes.com - Bek sentral Juventus, Daniele Rugani punya cara tersendiri untuk 'membunuh waktu', usai harus dikarantina demi penyembuhan pasca divonis positif terjangkit Virus Corona alias COVID-19.

Di tengah masa isolasinya, Rugani mengaku 'kenyang' menonton serial TV yang ada di layanan TV streaming, Netflix.

Ya, menonton jadi cara bek berusia 25 tahun itu untuk mengusir kebosanan.

Baca Juga:
Kabar Duka, Pelatih di Liga Spanyol Meninggal Dunia karena Virus Corona

"Saya baik-baik saja, saat ini saya sudah merasa jauh lebih baik. Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Saya tidak mengalami gejala-gejala seperti yang digembar-gemborkan media," ungkap Rugani kepada Juventus TV, seperti dilansir Football Italia.

"Saya merasa beruntung walaupun ini jadi pukulan telak untuk saya. Ya, karena saya adalah pesepakbola yang pertama kali terpapar virus ini. Hikmahnya, saya berharap ini bisa meningkatkan kewaspadaan masyarakat," sambung pemain internasional Italia itu.

"Di masa isolasi, saya sudah menghabiskan seluruh serial Netlifx! Saya merekomendasikan 'The Invicible Guest', serial thriller yang tidak begitu panjang dan tidak terlalu serius," beber Rugani.

Baca Juga:
Resmi Ditunda, PSSI Minta PT LIB Atur Ulang Jadwal Liga 1 dan Liga 2 2020

"Lalu ada 'Peaky Blinders' juga. Saya juga menunggu rekomendasi dari Anda semua," seloroh sang bek tengah.

Seperti diketahui, Rugani memang jadi pesepakbola Liga Italia pertama yang divonis positif terjangkit COVID-19. Setelah divonis positif pekan lalu, sederet pemain Serie A pun 'mengikuti jejak' Rugani.

Rugani sendiri sudah menjalani perawatan intensif sejak pertama kali terpapar Corona. Pihak Juventus pun sudah mengkarantina sekira lebih dari 200 orang di klub, termasuk pemain lainnya.

Baca Juga:
Rekor Baru Persib, Raih 3 Kemenangan Beruntun Perdana sejak Era ISL

Sebagai informasi tambahan, Italia merupakan negara di Eropa yang paling parah terkena dampak Virus Corona, dengan total 24.747 kasus terkonfirmasi dan angka kematian mencapai 1.809 jiwa!

Pemerintah setempat telah memberlakukan lockdown secara ketat, dengan kegiatan dan pertemuan di area publik telah dilarang, serta semua toko kecuali yang menjual makanan dan apotek wajib tutup.

Penulis: Rully Fauzi