Stephanus Aranditio
Pemain Real Madrid, Sergio Ramos menyikut wajah pemain Victoria Plzen Milan Havel

Bolatimes.com - Kapten Real Madrid, Sergio Ramos kembali menjadi sorotan setelah melakukan tindakan kasar terhadap pemain Viktoria Plzen pada matchday keempat Liga Champions grup G di Stadion Doosan Arena, Republik Ceko, Kamis (8/11/2018) dinihari WIB.

Belum lepas dari ingatan tindakan Ramos yang mengunci lengan kiri pemain Liverpool, Mohamed Salah pada final Liga Champions 2017 pada Mei lalu, kini pemain asal Spanyol itu kembali berulah.

Bek berusia 32 tahun itu mengayunkan siku tepat di wajah pemain Viktoria Plzen Milan Havel pada saat pertandingan masih berusia 14 menit, Havel langsung terjatuh dan memegang hidungnya yang mengeluarkan darah.

Baca Juga:
Daftar Top Skor Liga Champions: Lionel Messi Adem di Puncak

Kejadian bermula saat Havel dan Ramos mengejar bola, ditengah perebutan bola Ramos memotong jalur lari Havel dengan sikutnya tepat di hidung Havel.

Darah langsung mengalir dari hidung Havel, dan petugas medis pun langsung bergegas memberikan penyelamatan kepada pemain berusia 24 tahun itu.

Belum ada konfirmasi terkait kondisi hidung Havel patah atau hanya berdarah saja, tetapi dia terus melanjutkan pertandingan hingga diganti sebelum jeda babak pertama.

Baca Juga:
Permalukan Juventus, Jose Mourinho Sampaikan Komentar Elegan

Tingkah Ramos kemudian membuat para suporter tuan rumah geram, melalui akun twitter mereka sepakat Ramos harus disanksi tegas.

''Dan lagi, Ramos kotor menggunakan siku. Melakukan pelanggaran curang dan kotor. Ayo, FIFA buka matamu, orang ini harus bermain di pertarungan MMA #SergioRamos,'' tulis akun @downtown74.

''Begitu disengaja, ramos adalah seorang psikopat, tidak ada yang pergi setelah menyakiti orang lain begitu sering dan tanpa alasan seperti dia sudah mendapatkan bola, mengapa siku wajahnya?,'' kata @futbolofbarca.

Baca Juga:
Manchester United Kalahkan Juventus, Paul Pogba Merasa Aneh

Kepemimpinan wasit juga perlu ditinjau kembali karena Ramos hanya diberi peringatan atas aksi brutalnya tersebut, bukan ganjaran kartu.

Load More