Bolatimes.com - Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama menjadikan timnas Prancis sebagai contoh untuk menyuarakan kesetaraan ras dalam hidup sebagai manusia di dunia.
Hal itu ia sampaikan saat pidato di Johannesburg, Afrika Selatan acara untuk menghormati Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela. Menurutnya Prancis telah membuktikan ras afrika yang berkulit hitam bisa menjadi juara dunia.
"Lihat saja, tim sepak bola Prancis yang baru memenangkan Piala Dunia, mereka tidak terlihat sebagai Galia dihadapan saya. Tapi mereka Prancis!" tegas Obama.
Obama sendiri merupakan anak dari seorang perempuan kulit putih dari Kansas, Amerika Serikat dan ayahnya adalah pria kulit hitam dari Kenya, Afrika Timur. Ia menjadi Presiden kulit gelap pertama di Amerika Serikat pada 2009.
Sementara Prancis berhasil menjuarai Piala Dunia 2018 setelah menang 4-2 atas Kroasia, Minggu (15/7/2018) di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia.
Gol Prancis dicetak oleh Mario Mandzukic (18' -bunuh diri), Antoine Griezmann (38' -pen), Kylian Mbappe (65'), dan Paul Pogba (58') . Sementara gol Kroasia dicetak oleh Ivan Perisic (28') dan Mario Mandzukic (69').
Dua pencetak gol Perancis melawan Kroasia di final Piala Dunia memiliki darah Afrika: orang tua Paul Pogba berasal dari Guinea sementara orang tua Kylian Mbappé adalah orang Kamerun dan Aljazair.
Seperti diketahui sebelumnya, setidaknya ada darah Afrika yang mengalir di 15 pemain dalam skuad Prancis sang Juara Piala Dunia 2018. Mereka diantaranya, Samuel Umtiti lahir di Kamerun, Steve Mandanda lahir di Republik Demokratik Kongo. Orang tua Paul Pogba berasal dari Guinea, N'Golo Kante dari Mali.
Orang tua Blaise Matuidi berasal dari Angola dan datang ke Prancis melalui Republik Demokratik Kongo. Kylian Mbappe memiliki ibu Aljazair dan ayah Kamerun. Presnel Kimpembe dan ayah Steven Nzonzi adalah orang-orang Kongo. Ayah Corentin Tolisso berasal dari Togo.
Hubugan antara Afrika-Prancis ini menjadikan mereka banyak disebut "tim keenam" Afrika di Piala Dunia FIFA 2018 , selain Mesir, Maroko, Nigeria, Senegal, dan Tunisia. Bahkan mereka sering disebut "Pan-Afrika".
Berita Terkait
-
Dua Kali Selamat dari Kanker, Ann-Katrin Berger Bawa Jerman ke Semifinal Euro 2025
-
Tragedi di Lapangan Hijau: Bocah 14 Tahun Tewas Usai Duel di Udara
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Jawaban Didier Deschamps saat Ditanya Ibu Negara Kenapa Tidak Panggil Junya Ito ke Timnas Prancis
-
SENGIT! Ini Hasil Undian Euro 2024: Prancis dan Belanda akan Saling Sikut, Spanyol dan Italia Gabung Grup B
-
Jadwal Pertandingan Final Piala Dunia U-17 Indonesia: Prancis vs Jerman
-
Jalan Terjal Prancis hingga Tantang Jerman di Partai Pucak Piala Dunia U-17, Ambisi Juara Berturut-turut
-
Duel Klasik: Yunani vs Prancis, Sejarah Bertemu Tanpa Gol dan Tren Performa Terkini!
-
SEDANG BERLANGSUNG Timnas Prancis vs Yunani, Nonton Melalui Link Live Streaming di Sini
-
SESAAT LAGI! Prancis vs Yunani Ini LINK LIVE Streaming yang Bisa Diakses!
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa