Galih Priatmojo
Ribuan orang menyemut di kawasan Champs-Elysees,Paris merayakan kemenangan Prancis atas Kroasia di final Piala Dunia 2018 dengan skor 4-2 sekaligus mengantarkan Prancis jadi juara Piala Dunia 2018, Minggu (15/7/2018). Ludovic MARIN / AFP

Bolatimes.com - Keberhasilan Prancis merengkuh kampium Piala Dunia untuk kedua kalinya tampaknya telah memicu terjadinya kerusuhan dan penjarahan di sekitar pusat ibu kota. Bahkan kemenangan skuat Les Bleus atas Kroasia 4-2 yang sekaligus mengantarkan mereka menjadi juara Piala Dunia 2018 juga menyisakan pilu lantaran dua orang dilaporkan tewas usai melakukan perayaan kemenangan Prancis.

Dilansir dari Mirror, satu orang dilaporkan meninggal dunia di kawasan Alpine, Annecy, yakni sekitar 350 mil sebelah Timur dari pusat kota Paris. Disebutkan seorang fan Prancis berusia 50 tahun mengalami luka parah pada lehernya hingga mengalami patah tulang usai melompat ke sebuah kanal saat merayakan kemenangan tim kesayangannya Prancis yang berhasil merebut trofi Piala Dunia 2018 dini hari tadi. Sayang akibat lukanya yang serius, korban tak tertolong nyawanya.

Laporan kematian juga terjadi di dekat Saint-Felix. Disebutkan seorang pemuda berusia sekitar 30 tahun tewas setelah mobilnya menabrak pohon saat ia melakukan perayaan kemenangan timnas Prancis di Piala Dunia 2018.

Sementara itu, di pusat kota, kawasan Champs Élysées dan sekitarnya ditutup akibat adanya kerusuhan dan penjarahan yang meranggas hingga daerah pinggiran.

Kerusuhan terjadi saat sejumlah fan merayakan kemenangan Prancis atas Kroasia 4-2 yang sekaligus mengantarkan mereka jadi juara Piala Dunia 2018, Minggu (15/7/2018) waktu setempat. Ludovic MARIN / AFP

Sebanyak 4 ribu personel polisi anti huru-hara CRS dikerahkan untuk mengatasi kondisi chaositu. Mereka bahkan harus menembakkan gas air mata untuk menjaga kerumunan orang agar tetap teratur.

"Kerusuhan pecah segera setelah tengah malam karena banyak orang menolak bubar," kata seorang sumber polisi di Paris.

"Toko termasuk Apotik Publicis dekat dengan Arc de Triomphe dijarah. Windows dihancurkan dan petugas yang melakukan intervensi diserang," lanjutnya.

Akibat kerusuhan itu, pihak berwenang menutup semua jaringan transportasi, termasuk layanan Metro dan kereta lokal lainnya.

Load More