Irwan Febri Rialdi
Selebrasi pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie atau yang akrab disapa Jojo, usai menaklukkan Anders Antonsen (Denmark) di babak perempat final French Open 2019, Jumat (25/10). [Humas PBSI]

Bolatimes.com - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, merasa bersyukur bisa melalui babak pertama All England dengan kondisi sehat. Sebelumnya, ia sempat dinyatakan positif COVID-19 usai mengikuti turnamen German Open pekan lalu.

"Puji Tuhan, saya bersyukur bisa main di All England hari ini. Benar-benar dibilang keajaiban karena dalam dua hari saya hasilnya bisa negatif dalam dua kali tes," kata Jonatan lewat keterangan PP PBSI di Jakarta, Kamis.

Jonatan mengaku sempat pesimistis bisa ikut membela Merah Putih di Birmingham, namun dua hasil uji PCR yang dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu menunjukkan hasil memuaskan sehingga ia diizinkan untuk terbang menyusul rombongan timnas dari Jerman ke Inggris.

Baca Juga:
Jadwal Lengkap MotoGP Mandalika 2022, Jangan Sampai Ketinggalan

Saat bertanding di babak 32 besar All England 2022, Rabu, unggulan ketujuh menghentikan perlawanan pebulu tangkis Prancis Brice Leverdez dalam laga rubber game 21-9, 16-21, 21-17.

"Hari ini saya bisa kendalikan pertandingan dari awal. Di gim pertama saya bisa menikmati pertandingan" kata Jojo.

Kekalahan Jonatan terjadi di gim kedua, yang menurutnya terjadi karena tempo permainannya melambat sehingga membuat lawan lebih nyaman dan berbalik mengambil inisiatif serangan. Beruntung pada gim penentuan, Jonatan kembali mengambil kendali permainan.

Baca Juga:
All England 2022: Atap Bocor, Kevin/Marcus Tetap Menang atas Ganda Prancis

Setelah terkena COVID-19, Jonatan mengaku kondisinya saat ini belum pulih 100 persen, tapi ia akan berusaha untuk terus tampil maksimal.

"Saat ini pemulihan memang belum seratus persen tapi saya berusaha semaksimal mungkin untuk mengembalikan kondisi fisik dan stamina," tutur Jojo.

Sementara itu, pelatih tunggal putra Irwansyah menilai kekalahan Jonatan di gim kedua terjadi karena anak didiknya bermain ragu-ragu. Akibat bola yang lambat, Jonatan jadi lebih banyak mengeluarkan lob tinggi sehingga mudah diserang balik oleh Brice.

Baca Juga:
8 Tim yang Lolos ke Babak Perempat Final Liga Champions, Jangan Cari MU dan Juventus

"Main pertama sudah enak, tetapi gim kedua sedikit ragu-ragu dan lupa menggunakan (permainan) netnya. Jadi Jonatan lebih banyak diserang oleh lawannya. Tapi setelah lebih rileks di gim ketiga, Jonatan sudah lebih banyak menyerang dan menguntungkan," tutur Irwansyah.

Nasib buruk dialami oleh Shesar Hiren Rhustavito, yang terhenti di babak pertama setelah menghadapi Chou Tien Chen dari Taiwan.

(Antara)

Baca Juga:
Hasil Liga Champions: Singkirkan Lille, Chelsea Lolos ke Perempat Final

Load More